Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Pergi Menemui Sheng Nanxuan



Pergi Menemui Sheng Nanxuan

0"Tapi…" Jason ragu-ragu sejenak, lalu segera memerintahkan seseorang kembali ke hotel untuk mengambil pakaiannya.     
0

Setengah jam kemudian, Gambino berganti pakaian dan bersiap untuk meninggalkan kamar pasien.     

Jason memandang Shan Rong di tempat tidur dan bertanya, "Nona Shan, dia…"     

Gambino meliriknya, "Bawa kembali ke hotel dulu dan tunggu aku kembali"     

Jason mengkhawatirkan Gambino, jadi ia menyuruh orang lain untuk membawa Shan Rong, lalu mengikutinya pergi menemui Sheng Nanxuan.     

Setelah masuk ke mobil, Jason menelepon Sheng Nanxuan. Baru berdering sebentar, lalu salurannya sibuk, jadi mau tidak mau Jason menyuruh supir untuk langsung pergi ke perusahaan Sheng Nanxuan.     

Lagi pula jika tidak di perusahaan, Sheng Nanxuan akan berada di rumah, dan kebetulan Jason mengetahui kedua tempat itu.     

Gambino melihat hal-hal di luar jendela dengan linglung.     

Meskipun dalam sepuluh tahun terakhir ia pernah terbangun satu kali, tapi pada saat itu ia sedang bergelut dengan orang lain yang ada di dalam tubuhnya, jadi ia tidak sempat memperhatikan seperti apa dunia di sekitarnya.     

Tepatnya ia sudah terisolasi dari dunia ini selama lebih dari 20 tahun.     

Semuanya telah banyak berubah.     

Ia belum pernah melihat ponsel di tangan Jason, jadi ia tidak tahu itu digunakan untuk apa.     

Gambino menutup matanya dan bersandar di kursi dan berhenti melihat dunia yang aneh ini.     

Tidak perlu terburu-buru. Tidak ada yang mendesak. Ia harus segera mengeluarkan Gong Xing dan mendominasi tubuhnya, lalu perlahan-lahan mengenal apa yang telah dilewatkannya.     

Di kantor, Sheng Nanxuan sedang menelepon Gong Mo.     

Gong Mo berkata, "Melihat cuaca yang sejuk, aku mengajak Huzi jalan-jalan. Sekarang aku sedang berada di toko kue."     

"Asalkan kamu senang saja…!" kata Sheng Nanxuan dengan manja.     

"Apa kamu mau?" Gong Mo bertanya sambil tersenyum.     

"Ehmm.. Jika di mulutmu, aku mau."     

Gong Mo tersipu dan mengomel, "Bisakah kamu bersikap serius barang sebentar saja!"     

"Sekarang aku sangat serius." kata Sheng Nanxuan sambil tertawa, "Apa yang sedang kamu makan sekarang?"     

"Bola-bola ubi dan pai kacang merah."     

"Apa ada kopi?"     

"Ada, tapi aku tidak minum."     

Gong Mo merasa sedih. Terdapat lebih banyak hal-hal yang tidak bisa dilakukannya ketika menyusui daripada ketika hamil. Ia sudah sangat lama tidak pernah meminum kopi.     

"Sabar, ya…" Sheng Nanxuan menghibur, "Bawakan aku kopi dan juga pai kacang merah."     

"Kamu mau makan?"     

"Aku ingin mencicipi rasa yang kamu suka."     

Gong Mo tersipu dan berkata dengan lembut, "Baiklah, tunggu aku."     

Setelah menutup telepon, Sheng Nanxuan membuka daftar panggilan masuk.     

Tadi saat ia sedang menelepon Gong Mo, ia melihat ada panggilan dari nomor tidak dikenal dan tidak memiliki kesan apapun pada nomor itu.     

Ketika Gambino dirawat di rumah sakit, nomor Sheng Nanxuan tertulis di kolom kontak darurat dan tidak menuliskan nomor Gong Mo. Jason yang beruntung pun melihatnya dan menghafalnya agar dapat menghubunginya jika terjadi sesuatu. Hanya saja Sheng Nanxuan tidak mungkin mengingat nomor anak buah Gambino, jadi ia tidak mengenalinya.     

Ia meletakkan teleponnya dan memikirkan apakah mungkin ini berasal dari nomor penipu.     

Interkom di atas meja berdering dan Sheng Nanxuan pun menekan tombol menjawab, lalu suara Sekretaris pun terdengar, "Direktur, ada yang mencari… Hei! Tuan, tunggu saya melaporkannya dulu!"     

Ketika Sheng Nanxuan mendengar sekretarisnya meninggikan suara dan marah, ia pun mendongak melihat pintu yang terbuka dan Gambino pun masuk.     

Ia mengangkat alisnya dan tampak terkejut.     

Jason buru-buru berkata, "Maaf, Bos kami… Dia…"     

"Keluar!" kata Gambino padanya.     

Jason tertegun sejenak. Entah mengapa ia merasa sesudah bangun, sikap bosnya ini berubah.     

Namun Jason juga tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan jika sikap bosnya berubah setiap harinya, ia tetap hanya bisa mematuhi perintahnya.     

Jason pun mengangguk, lalu mundur dan keluar, "Baik!"     

"Direktur…" Sekretaris memandang Sheng Nanxuan dengan gemetar.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.