Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Harus Mengubah Memanggilnya Menjadi “Paman Kecil”



Harus Mengubah Memanggilnya Menjadi “Paman Kecil”

0Yu Qingliu tercekat, lalu mengomel, "Dasar mulut sembaranganmu itu! Jangan berbicara yang tidak-tidak! Aku ini siapa, hah? Kalau aku di sini, tidak ada kata tidak lancar!"     
0

"Baiklah, semoga semuanya lancar."     

"Ini baru kata-kata yang benar!" kata Yu Qingliu puas, lalu bertanya, "Untuk apa kamu secara khusus menanyakan apakah aku punya waktu atau tidak? Mau berkencan denganku?"     

"Kalau begitu, apakah kamu mau?"     

Yu Qingliu tercekat dan sangat ingin menjawab, 'Tidak! Kita tidak akan janjian bertemu!'     

'Tapi Sheng Nanxuan secara khusus mengatakan bahwa ada sesuatu yang perlu dibicarakannya, kan? Kalau begitu baiklah.'     

"Memang apa yang pria dewasa sepertiku takutkan jika kamu mengajakku bertemu?"     

Akhirnya mereka berdua membuat janji untuk bertemu saat makan malam pada pukul enam.     

Sesudah meletakkan handphone-nya, Sheng Nanxuan berkata pada Gong Mo, "Jam lima sore nanti, kita sama-sama pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Gambino, sekalian pergi memanggil Yu Qingliu."     

Gong Mo tersenyum dan berkata, "Sekarang kamu masih bisa memanggil namanya, tapi sesudah makan malam, kamu sudah harus mengubah memanggilnya menjadi Paman Kecil."     

"Ck!" Wajah Sheng Nanxuan penuh penghinaan.     

Tapi Gong Mo melihat sudut bibirnya sedikit terangkat.     

Sebenarnya di dalam hati Sheng Nanxuan, ia sangat berharap bisa mengenal dan mendapatkan kerabat yang memperlakukannya dengan tulus.     

Sebelumnya di keluarga Sheng, orang-orang itu sama sekali tidak memperlakukannya sebagai keluarga. Tapi keluarga Yu tidak sama. Mereka begitu merindukan Yu Qinghuan. Jika mereka tahu Sheng Nanxuan adalah anak Yu Qinghuan, mereka pasti akan sangat mencintainya.     

Ketika memikirkan hal itu, Gong Mo pun tidak bisa menahan dirinya untuk merasa senang untuk suaminya ini.     

Siang hari.     

Shan Rong makan siang di rumah dan hendak pergi ke rumah sakit. Gong Mo berkata, "Nanxuan dan aku akan pergi mengunjungi kalian nanti."     

"Oke. Nanti saja perginya. Jangan sampai Huzi kepanasan."     

"Oke." Gong Mo melihat matahari di luar sangat terik.     

Cuaca semakin panas dan panas, Benar-benar menakutkan.     

Tidak lama setelah Shan Rong pergi, hujan mulai turun dengan deras. Gong Mo buru-buru menghubungi Ibunya karena khawatir. Shan Rong berkata, "Ibu di dalam mobil, jadi tidak mungkin kehujanan."     

"Hujannya deras sekali, Ibu katakan pada supir untuk mengemudi pelan-pelan."     

"Iya… Nanti kalau sudah sampai, Ibu akan menghubungimu."     

Hujan hanya turun untuk beberapa saat, lalu berhenti. Langit menjadi lebih cerah dan udara menjadi jauh lebih bersih. Matahari sudah tidak terik dan terasa lebih dingin.     

Ketika Shan Rong tiba di rumah sakit, ia menghubungi Gong Mo untuk melaporkan dirinya sudah tiba dengan selamat.     

Setelah memasuki kamar pasien, ia membuka jendela dan berjalan menghampiri Gambino, "Apa kamu dengar kalau tadi hujan? Aku sendirian duduk di mobil. Tiba-tiba aku merasa sangat kesepian. Aku sangat berharap kamu menemaniku. Kamu tahu, tidak? Suara hujan yang keras membuatku merasa takut dan aku ingin kamu memelukku."     

Dia mengulurkan tangan dan menyentuh alis Gambino, lalu menertawakan dirinya sendiri, "Setiap hari aku menghadapi tubuhmu yang sekarang membuatku bahkan sudah lupa seperti apa wajahmu yang dulu. Aku bahkan mendapati kamu yang sekarang lebih tampan dari yang dulu. Jika aku bilang bahwa aku bahkan menyukai penampilanmu yang sekarang, kamu tidak akan marah, kan?"     

Gambino tidak menjawabnya.     

Shan Rong berharap Gambino akan melompat bangun dan marah, lalu berdebat dengannya.     

Shan Rong menarik tangannya, lalu memeras handuk untuk menyeka tubuhnya sambil mengomel, "Kemarin aku pergi untuk mengkremasi abu-mu dan sekarang sudah disimpan di kuil. Di sana ada biksu senior yang membacakan doa-doa. Menurutmu, apa aku tidak seharusnya menempatkanmu di sana? Jiwamu ada di sini, bagaimana kalau sampai doa-doa di sana membuatmu pergi? Ck! Nanti malam aku akan membicarakannya dengan Momo untuk pergi mengambilnya agar abumu bisa menemaniku tidur tiap malam."     

Shan Rong menyeka tubuh Gambino, lalu mengambil koran dan membacakan berita untuknya sebentar. Sesudah itu ia menyalakan TV dan membiarkannya mendengar acara TV.     

Kebetulan saluran nasional sedang menayangkan tentang Farmasi Shengshi dan secara khusus mengundang Sheng Nanxuan menjadi narasumber.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.