Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Hipnotis Aku Sekali lagi



Hipnotis Aku Sekali lagi

0"Sekarang mereka sudah tidak takut ketahuan?"     
0

"Sebidang tanah itu tidak bisa berada di tangan mereka selamanya. Suatu hari pasti akan berpindah tangan. Jika mereka ingin merahasiakannya, mereka pasti akan mencari cara. Butuh lebih dari sepuluh tahun bagi mereka untuk mengubah area itu menjadi kebun herbal. Sekarang sebagian besar orang yang menginginkan sebidang tanah ini ingin memanfaatkannya untuk melakukan ekowisata, jadi mereka pasti akan memilih di antara orang-orang ini. Jika mereka melakukan ekowisata, tanah ini tidak akan di utak-utik setidaknya selama satu atau dua dekade. Sekarang mereka berencana pergi ke ibu kota, tapi mungkin nantinya mereka akan pindah ke luar negeri di masa depan. Pada saat itu mereka akan benar-benar aman."     

"Benar-benar keterlaluan!" kata Gong Mo tidak puas.     

Sheng Nanxuan menepuk-nepuk kepala Gong Mo, "Jangan marah, jangan marah… Rencana mereka sudah pupus."     

"Pupus tak berbekas."     

Sheng Nanxuan mengangkat alisnya, "Bukankah tidak baik berkata seperti itu? Bagaimanapun juga itu mantan pacarmu."     

Gong Mo tertegun sejenak, lalu tiba-tiba berbalik menatapnya dengan wajah bersalah, "Kamu keberatan tentang itu?"     

"Apa aku tidak seharusnya keberatan?     

"Aku kan tidak disengaja," bisik Gong Mo. Jari-jarinya dengan hati-hati menarik lengan bajunya, "Kalau kamu tidak membuatku kehilangan ingatan, aku tidak akan menyukai orang lain."     

"Suka?" Sheng Nanxuan menyipitkan matanya dengan seram.     

"Ah!" Gong Mo kaget dan buru-buru melambaikan tangannya, "Tidak, tidak! Pada saat itu aku khilaf. Yang aku sukai adalah uangnya. Aku tidak mungkin benar-benar menyukainya. Pada saat dia mengejarku dulu, aku bahkan belum pernah berpacaran, jadi begitu melihat dia yang tampan dan kaya raya, sulit untuk tidak tergoda. Kamu juga tahu, seorang gadis kecil yang tidak berpengalaman tidak tahan saat ada seorang laki-laki yang sungguh-sungguh mengejarnya. Dulu kamu tidak berlagak keren atau menggodaku. Sebaliknya, kamu malah menyiksaku dengan semua pekerjaan rumahmu setiap hari. Begitu saja aku bahkan jatuh cinta padamu!"     

"Maksudmu aku tidak baik padamu, tapi dia sangat baik padamu?"     

Gong Mo tercekat dan bertanya dengan sedih, "Sebenarnya apa yang kamu inginkan? Kalau begitu hukum aku saja. Aku yang salah. Aku tidak seharusnya menjalin hubungan dengan orang lain. Aku sendiri juga sangat menyesal dan sangat berharap itu tidak pernah terjadi."     

Sheng Nanxuan memeluknya erat-erat dan berbisik, "Kamu tidak salah. Aku yang salah."     

"Benar, kan! Benar, kan!" Gong Mo memanfaat momen ini dan berkata, "Awalnya itu memang salahmu!"     

Sheng Nanxuan menyipitkan matanya dan menggigit wajah Gong Mo, "Di kasih hati minta jantung rupanya!"     

Gong Mo tertawa, lalu memeluk dan mencium dagunya, "Jangan marah, ya… Kalau marah tidak tampan…!"     

Sheng Nanxuan memutar bola matanya, "Memangnya kamu sedang membujuk anak kecil?"     

"Membujuk suami boleh, kan?"     

Sheng Nanxuan sangat gembira ketika mendengar ini, tetapi sengaja berkata dengan wajah datar, "Aku akan memaafkanmu kali ini."     

Gong Mo menjulurkan lidahnya, "Lagi pula tidak akan ada lain kali."     

Sheng Nanxuan tercekat, lalu menatapnya tanpa daya dan penuh cinta, "Kamu ini!"     

Gong Mo berbisik, "Kalau tidak hipnotis aku sekali lagi dan buat aku melupakannya saja!"     

"Kamu kecanduan hipnotis?" seru Sheng Nanxuan.     

"Kamu sudah menghipnotisku beberapa kali. Apa hakmu berkata seperti itu? Lagi pula jelas-jelas di hatiku, yang aku sukai itu kamu! Jika kamu tidak menghipnotisku, mana mungkin aku menjalin hubungan dengan seseorang yang aku benci?"     

"Bukannya kamu bilang, ingatan adalah hidupmu? Jika aku mengambil hidupmu, aku takut kah kamu mengatakan, ingatan adalah hidupmu? Aku menginginkan hidupmu, aku takut kamu akan putus asa…"     

"Tapi aku sendiri yang tidak menginginkannya…!" Gong Mo menggerutu, lalu tiba-tiba berkata, "Dia sengaja, kan? Aku ingat saat ulang tahunmu dan pergi ke rumahmu, aku pernah bertemu dengannya."     

"Baguslah kalau kamu tahu. Dia adalah seseorang yang ambisius. Kamu tidak memiliki apa-apa, tapi kenapa dia mengejarmu? Pacar terakhirnya adalah putri Ding Yuan yang bisa sangat membantunya. Dia mengejarmu dan menjadikanmu pacar hanya untuk menjebakku suatu hari."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.