Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bicarakan Ini lagi Sesudah Kembali ke Beijing



Bicarakan Ini lagi Sesudah Kembali ke Beijing

0"Aku…" Shan Rong tercengang. Ia tidak ingin pergi ke Italia. Putri dan cucunya ada di sini, jadi untuk apa ia pergi ke Italia?     
0

Yu Qingliu berkata, "Pulang ke Italia apanya? Memang teknologi medis di Italia sebagus Tiongkok?"     

Di dunia ini teknologi medis Tiongkok menempati urutan kedua dan tidak ada yang berani menempati posisi pertama. Banyak orang asing yang sakit parah dan terluka, semuanya datang ke Tiongkok untuk berobat. Tapi sekarang mereka justru ingin meninggalkan Tiongkok dan justru ingin kembali ke Italia? Pakar medis macam apa yang bisa ada di tempat sekecil Italia?     

Begitu mendengarnya, Primo sontak mengerutkan keningnya.     

Fakta memang lah fakta. Keterampilan medis Tiongkok adalah nomor satu di dunia dan keterampilan medis Yu Qingliu juga terbaik di dunia, jadi sudah seharusnya Gambino tetap di sini. Akan tetapi sekarang Gambino berada dalam kondisi vegetatif, jadi sulit bagi Primo untuk mempercayai negara dengan teknologi medis nomor satu di dunia ini.     

"Kalau tidak pindah rumah sakit dulu saja." tiba-tiba Sheng Nanxuan menyahut, "Bagaimanapun juga di sini tidak sebagus Beijing, jadi kita bicarakan ini lagi sesudah kembali ke Beijing."     

Begitu mendengar Sheng Nanxuan mengatakan ini, Jason memandang Primo.     

Primo menggertakkan giginya, "Untuk apa kamu melihatku? Sekarang kamu yang mengurus Bos!"     

Jason pun paham bahwa Primo tidak keberatan, jadi ia segera berkata pada orang lain, "Cepat pergi untuk bersiap-siap."     

"Ka… kalau begitu kita juga kembali?" tanya Shan Rong pada Gong Mo.     

Gong Mo mengangguk, "Aku akan kembali ke hotel untuk mengemasi barang-barang. Bu, Ibu mau di sini atau…"     

Shan Rong melirik Gambino dan berkata, "Ibu di sini saja."     

Sesudah mengatakan itu, ia bertanya pada Jason, "Kapan kita pergi?"     

"Pesawatku di sini. Sesudah berkemas, kita semua pergi bersama." jawab Sheng Nanxuan.     

Yu Qingliu juga ingin pulang dan mengajak Yu Xinran bersamanya, "Tidak usah khawatirkan tentang wawancara di sana. Jangan tetap berada di sini, lalu sakit karena ketakutan!"     

Yu Xinran menggigit bibirnya dan mau tidak mau mengiyakannya.     

Ketika kembali ke hotel, ia menerima telepon dari Gong Bai.     

Gong Bai bertanya dengan cemas, "Bagaimana kabarmu sekarang?"     

"Tidak apa-apa. Sebentar lagi aku kembali."     

"Secepat ini?" Gong Bai terkejut. Ia bahkan mengira Yu Xinran akan berada di sana beberapa saat baru pulang. Baru saja ia bersiap membeli tiket pesawat ke Nanjiang untuk menemuinya.     

Yu Xinran tersenyum dan berkata, "Iya. Di sini ada wartawan professional, jadi aku tidak akan tetap berada di sini dan menimbulkan masalah."     

"Kalau begitu hati-hati di jalan. Jam berapa pesawatmu mendarat? Aku akan menjemputmu"     

Yu Xinran terdiam beberapa saat dan berpikir dalam hatinya, 'Sepertinya dia tidak tahu kalau Gong Mo juga ada di sini. Apa aku perlu bilang?'     

Ia berpikir sejenak lalu berkata, "Aku masih belum tahu jam berapa. Aku naik pesawat pribadi."     

Gong Bai terdiam sejenak. Ia mengira pesawat itu merupakan pesawat pribadi milik keluarga Yu, jadi tiba-tiba ia merasa tertampar.     

Bagaimanapun juga Gong Bai hanyalah pemuda miskin, sementara Yu Xinran…. Begitu ia ketakutan, keluarga Yu langsung segera mengirim pesawat untuk menjemputnya. Jika dibandingkan, bahkan meski Gong Bai benar-benar menyukainya, ia tidak akan bisa memanjakan Yu Xinran seperti itu di masa depan.     

Ia menahan rasa pahit di hatinya dan berkata, "Baiklah kalau begitu. Kita bicarakan lagi nanti."     

"Ya." Yu Xinran menjawabnya dengan lembut.     

Setelah beberapa saat Yu Qingliu datang untuk menemuinya dan memanggil, "Ayo, ayo, ayo! Kita pergi makan!"     

"Makan? Bukankah kita akan pergi ke bandara?"     

"Memang kamu tidak lapar?     

"Memang agak lapar, tapi kita tidak boleh membiarkan orang menunggu kita, kan?"     

"Haha!" Yu Qingliu mencibir, "Siapa yang akan menunggumu? Kalau kamu lapar, orang lain juga lapar! Sheng Nanxuan takut istrinya kelaparan, jadi dia menyuruh semua orang makan malam terlebih dulu. Kalau tidak, kenapa Paman datang mencarimu?"     

Akhirnya Yu Xinran pun pergi ke restoran bersamanya. Dalam perjalanan, ia berkata dengan iri, "Gong Mo benar-benar bahagia…!"     

Yu Qingliu meletakkan tangannya di bahu Yu Xinran dan menggodanya, "Jangan khawatir, keponakanku. Kamu juga akan sangat bahagia di masa depan…!"     

Yu Xinran tersipu dan menyingkirkan tangan Yu Qingliu, lalu berkata, "Belajarlah baik-baik dari Sheng Nanxuan atau lebih baik lagi kalau Paman pulang dan cari istri yang bisa memperhatikan Paman!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.