Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Takut



Takut

0Tapi jika ia ada di sana, bukankah itu terlalu menakutkan? Kesalahan apa yang sudah dilakukan olehnya sampai bisa ada di sana?     
0

Jadi Yu Qingliu tidak ingin ia berada di sana.     

Ia lebih suka jika ia hilang selamanya, asalkan ia hidup bahagia entah di mana.     

Yu Qingliu mengantar Yu Xinran kembali ke hotel dan menyarankannya untuk beristirahat.     

"Tidurlah. Jangan berpikir yang tidak-tidak dan menakuti dirimu sendiri."     

Yu Xinran mengangguk. Sambil duduk di samping tempat tidur, ia berkata, "Aku sangat tidak berguna."     

"Ini salah Paman. Dulu kamu seorang editor mode, jadi mana pernah melihat sesuatu yang begitu menakutkan seperti ini. Seharusnya Paman tidak membiarkanmu pergi." Yu Qingliu mengambil handphone Yu Xinran, "Paman akan mencarikan lagu yang menenangkan untukmu. Dengarkanlah untuk menenangkan perasaanmu."     

"Aku baik-baik saja. Aku hanya tidak terbiasa saja. Sebentar lagi aku akan baik-baik saja.     

"Jangan merasa dirimu hebat. Pada saat Paman masih di sekolah kedokteran, bahkan saat kelulusan masih ada orang yang mual saat melihat mayat. Paman tahu hal-hal seperti ini sangat menakutkan bagi kalian para anak perempuan. Apa lagi yang lebih menakutkan adalah apa yang terjadi di baliknya. Jadi jika kamu tidak bisa menerimanya, itu pun hal yang tidak memalukan"     

Yu Xinran menggigit bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa.     

Yu Qingliu membelai kepalanya, "Istirahatlah. Nanti Paman akan memanggilmu untuk makan malam."     

Begitu keluar dari kamar, Yu Qingliu segera menghubungi Sheng Nanxuan, "Di mana kamu?"     

Sekarang ia begitu ingin memukul orang.     

'Sheng Nanxuan si bajingan ini sudah membodohiku untuk melihat pemandangan seperti itu hingga menakuti keponakanku yang berharga! Jika sampai meninggalkan trauma padanya, aku pasti akan dihajar oleh kakakku!' gerutu Yu Qingliu dalam hatinya.     

Sebelum dihajar oleh kakak laki-laki tertuanya, ia memutuskan untuk memberi pelajaran pada Sheng Nanxuan si penipu ulung ini terlebih dahulu.     

Sheng Nanxuan ada di rumah sakit sedang berjalan di taman sambil menggendong bayinya. Ia pun menjawab, "Rumah sakit…"     

Yu Qingliu menutup telepon dan bergegas ke rumah sakit. Sambil berjalan, ia menyingsingkan lengan bajunya. Ia sudah bertekad untuk menghajar Sheng Nanxuan, begitu mereka bertemu.     

Yu Xinran berbaring di tempat tidur. Terdengar suara musik yang menenangkan dari handphone-nya. Ia menutup matanya, tetapi yang terbayang di benaknya adalah tulang-tulang yang digali dari tanah itu.     

Yu Qingliu benar. Bukan tulang-tulang itu yang menakutkan, tetapi apa yang terjadi di baliknya.     

Tak pelak ia bertanya-tanya di dalam pikirannya, 'Apa yang terjadi pada tulang-tulang itu ketika mereka masih hidup? Mengapa mereka dikubur di sana selama bertahun-tahun dari utuh hingga membusuk dan dimakan oleh serangga dan semut di dalam tanah, hingga akhirnya berubah menjadi tumpukan tulang-tulang itu?'     

"Hoek!" Yu Xinran bangun dari tidurnya. Sambil menutup mulutnya, ia berlari ke kamar mandi hingga tiba di wastafel dan muntah-muntah.     

Pamannya benar-benar tidak bisa menghibur seseorang. Semakin Yu Qingliu berbicara, Yu Xinran jadi semakin memikirkannya dan semakin memikirkannya, ia menjadi semakin ketakutan dan jijik.     

Ia kembali ke kamar dan mengambil handphone-nya, lalu mematikan musik dan membuka satu demi satu aplikasi di handphone-nya tanpa tujuan. Ia tidak tahu harus berbuat apa.     

Akhirnya ia menatap daftar kontak di handphone-nya dan perlahan-lahan menggeser hingga ke nomor Gong Bai.     

Hubungan Yu Xinran dan Gong Bai masih lebih dari sekedar teman, tetapi bukan kekasih. Keduanya tetap saling berhubungan. Mereka juga sering pergi makan dan bermain bersama.     

Sepertinya sebentar lagi seharusnya mereka akan segera menjalin hubungan.     

Sebelum datang ke sini, ia sudah menghubungi Gong Bai dan mengatakan akan melakukan perjalanan bisnis ke luar kota.     

Yu Xinran merasa malu untuk menyebutkan Nanjiang. Ini adalah kampung halaman Gong Bai, jadi ia takut Gong Bai mengira bahwa Yu Xinran berada di sini karenanya.     

Meskipun Yu Xinran memang ingin melihat seperti apa kampung halaman Gong Bai.     

Ia menghubungi nomornya. Gong Bai segera menerimanya dan memanggil dengan sedikit panik, "Xinran!"     

"Gong Bai…" Yu Xinran meringkuk di tempat tidur. Mendengar kekhawatiran dalam suara Gong Bai, perasaan Yu Xinran menjadi jauh lebih baik.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.