Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Mungkinkah Bibi Ada di Sana?



Mungkinkah Bibi Ada di Sana?

0Saat tulang-tulang itu berhasil digali, Kepala Kepolisian merasa jumlah dokter forensik yang terjun ke lapangan tidaklah cukup, jadi ia merekrut semua dokter forensik yang ada di kota.     
0

Orang-orang yang ada di luar melihat cahaya dan lebih dari 20 dokter forensik datang.     

Berapa banyak orang yang terkubur di sini?     

Meskipun mereka tidak melihat TKP dan wartawan tidak bisa masuk untuk melakukan wawancara, tetapi itu tidak mencegah mereka memposting hal-hal ini secara di internet.     

Sekarang sedang terjadi kegemparan di internet dan sebagian besar orang sedang memperhatikan masalah ini.     

Di lokasi penggalian, Yu Xinran lunglai dan terjatuh ke tubuh Yu Qingliu.     

Yu Qingliu buru-buru memapahnya, "Xinran!"     

"Aku sudah tidak bisa lagi…" sekujur tubuh Yu Xinran gemetar. Sambil melihat kerangka itu, ia berkata, "Aku takut…"     

"Kalau begitu, ayo kita pergi dulu." Yu Qingliu membantunya keluar.     

Yu Xinran terisak dengan suara pelan. Ia menoleh melihat kerangka-kerangka itu dan bertanya, "Bagaimana bisa ada hal yang begitu mengerikan di dunia ini?"     

"Ini tidak ada apa-apanya! Ketika Paman masih bekerja di Dokter Lintas Batas, Paman pergi ke tempat-tempat yang dilanda perang. Jika sedang tidak beruntung, Paman akan bertemu tumpukan mayat yang menumpuk seperti gunung dan bahkan lebih menakutkan dari ini. Ini hanya tulang-tulang, sementara itu…."     

"Jangan katakan lagi." Yu Xinran menyelanya, "Paman juga ada-ada saja! Tidak mau menjadi Tuan Muda konglomerat dan malah ingin menjadi Dokter Tanpa Batas apalah itu. Jika bukan pergi ke tempat terjadinya perang, Paman pergi ke tempat terjadinya wabah. Semuanya adalah tempat-tempat yang mempertaruhkan nyawa. Seharusnya Paman baik-baik di rumah dan mencari bibi untukku. Bukankah itu baik? Setiap hari Kakek dan Nenek mencemaskan Paman!"     

"Bukankah sekarang Paman sudah kembali?" Yu Qingliu terdiam, lalu berkata, "Sebenarnya Paman belajar dari bibimu."     

"Bibi?" Yu Xinran tercengang.     

Ia belum pernah melihat bibinya itu dan hanya sesekali mendengar orang-orang menyebut tentangnya. Ia juga pernah menemukan foto bibinya di album neneknya.     

Sangat cantik. Seorang wanita yang sangat cantik hingga membuat Yu Xinran yang seorang wanita bahkan merasa kagum.     

"Benar! Dia ingin menjadi wartawan. Katanya dia ingin menjadi wartawan bencana, wartawan perang, dan membantu orang-orang di sana menyampaikan berita. Menurutmu, kenapa dia tidak mau menjadi Nona Muda konglomerat dan harus menderita kejahatan semacam ini? Baru saja lulus kuliah, begitu wawancara pertamanya, entah dia pergi kemana. Dia belum memenuhi mimpi-mimpinya, jadi Paman hanya bisa membantunya untuk menyelesaikan setengahnya dengan pergi ke tempat-tempat di mana perang dan bencana terjadi. Meskipun Paman tidak bisa membantu orang-orang yang di sana untuk menyampaikan berita, tapi setidaknya Paman bisa membantu mereka…"     

Yu Xinran mulai menangis, "Maafkan aku…"     

"Kenapa kamu minta maaf?"     

"Aku tidak ada apa-apanya dibanding kalian."     

"Hah… Kami tidak apa-apa asalkan kamu baik-baik saja. Tolong jangan belajar dari kami!" Yu Qingliu buru-buru berkata, "Anak perempuan di keluarga Yu kita harusnya adalah tuan putri yang dilindungi oleh semua orang. Tapi kamu belum menjadi tuan putri yang baik dan masih saja bekerja! Sama sekali tidak memiliki kesadaran diri sebagai seorang Nona Muda konglomerat! Kalau nanti Paman memiliki seorang putri, Paman pasti akan menjadikannya seorang tuan putri yang sesungguhnya! Paman tidak akan membiarkannya mengalami penderitaan sedikit pun dan membuatnya bisa menikmati hidupnya!"     

"Bagus! Aku mendukung Paman." Yu Xinran tersenyum sambil menangis.     

Keduanya berjalan perlahan ke gerbang kebun herbal sampai tiba-tiba Yu Xinran meraihnya dengan erat dan berhenti.     

"Ada apa?" ​​Yu Qingliu bertanya dengan cemas.     

"Aku sedang berpikir." Yu Xinran menoleh dan melihat ke arah tempat yang tampak seperti neraka barusan, "Mungkinkah Bibi ada di sana?"     

Tangan Yu Qingliu gemetar, "Jangan bicara sembarangan! Paman tidak ingin dia ada di sana!"     

"Aku juga tidak ingin." Yu Xinran berkata dengan suara pelan.     

Tiba-tiba Yu Qingliu merasa hatinya hancur dan sulit bernapas.     

Sebenarnya…     

Jika Yu Qinghuan ada di sana, kekhawatiran keluarga Yu selama lebih dari dua puluh tahun ini akan terselesaikan.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.