Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Ada Begitu Banyak Hal yang ingin Kukatakan Padamu



Ada Begitu Banyak Hal yang ingin Kukatakan Padamu

0"Kalau begitu aku akan meminta seseorang untuk mengaturnya terlebih dahulu."     
0

Di lubuk hatinya, Yu Qingliu begitu membenci keluarga Sheng. Meskipun jika Sheng Nanxuan menipunya sekalipun, ia tetap rela untuk melakukannya. Ini karena hilangnya Yu Qinghuan merupakan kesedihan seluruh keluarga Yu.     

Ketika berjalan sampai di depan pintu, tiba-tiba ia berbalik dan bertanya, "Kamu juga bermarga Sheng, kan? Kenapa kamu menjebak ayahmu?"     

"Seharusnya kamu sudah dengar masalah di antara aku dan dia, kan?"     

"Tapi tidak sampai di titik di mana kamu ingin menjebak ayahmu, kan?"     

"Kami sudah berselisih sampai di titik di mana aku akan menjebak ayahku sendiri." Sheng Nanxuan mengangkat bahu dengan acuh tak acuh.     

"..."     

Sheng Nanxuan sontak tersenyum, "Kamu akan tahu pada saat waktunya tiba."     

Setelah mengantar Yu Qingliu pergi, ia kembali ke kamarnya.     

Setelah kesulitan yang dialami seharian, Gong Mo sudah lelah dan tertidur di tempat tidur sambil memeluk Huzi.     

Ia berjalan untuk melihat dan menemukan bahwa Gong Mo baru saja sedang menyusui bayinya. Sementara Huxi masih menyedot payudaranya.     

Sheng Nanxuan mau tidak mau menggendong Huzi dan meletakkannya di samping dengan lembut, lalu menarik baju Gong Mo. Melihatnya yang begitu kelelahan, Sheng Nanxuan tidak memiliki pikiran nakal tentangnya.     

Akan tetapi Gong Mo sama sekali belum tertidur pulas. Setelah bergerak-gerak, Gong Mo pun duduk, "Aku tertidur, ya?"     

"Karena sudah tertidur, langsung tidur saja." Sheng Nanxuan menciumnya.     

Gong Mo tersenyum dan melingkarkan lengannya di leher Sheng Nanxuan, "Aku tidak ingin tidur. Ada begitu banyak hal yang ingin kukatakan padamu."     

"Kalau begitu kita bicarakan pelan-pelan." Sheng Nanxuan tahu Gong Mo ingin mengenang masa SMA mereka.     

Gong Mo bersandar di bahunya dan menggosok-gosokkan badannya seperti anak kucing.     

Sheng Nanxuan memandang Huzi dan berbisik, "Antar Huzi ke pengasuh dulu saja."     

"Kamu saja."     

"Oke." Sheng Nanxuan berdiri sambil tersenyum, lalu mengambil Huzi dan keluar.     

Gong Mo duduk di tempat tidur dan tidak bisa menahan senyumnya.     

Ia menoleh melihat keluar jendela. Malam sudah gelap, lampu-lampu berkedip di kejauhan, dan ia bisa melihat sungai yang berkelok-kelok.     

Gong Mo teringat lima tahun yang lalu pada malam itu, seolah baru kemarin.     

Jika mereka memiliki hubungan yang mulus sejak awal, pasti akan sangat manis, bukan? Sungguh sangat disayangkan.     

Tiba-tiba ia teringat akan Gambino lagi. Gong Mo bangkit berdiri dan pergi ke kamar Shan Rong.     

Kamar hotel ini total memiliki tiga kamar tidur. Dua di antaranya untuk Shan Rong dan pengasuh.     

Gong Mo berjalan keluar dari kamar. Sheng Nanxuan yang sudah kembali pun bertanya, "Ada apa?"     

"Aku akan pergi menemui Ibu."     

"Baiklah, aku juga."     

Keduanya berjalan ke depan kamar Shan Rong dan mengetuk pintu. Shan Rong segera datang dan membuka pintu.     

Melihat mereka berdua, ia bertanya kebingungan, "Kenapa belum tidur? Kalian sudah begitu lelah seharian. Cepat tidur."     

"Ehm…" Gong Mo menatapnya, "Ibu juga belum tidur?"     

Shan Rong tertegun dan menghela napas, "Ibu tidak bisa tidur."     

"Memikirkan Ayah?"     

Shan Rong menghela napas pelan dan menyentuh kepalanya, "Tidurlah. Ibu baik-baik saja."     

Gong Mo berpikir sejenak, lalu mengangguk, "Besok pagi kita pergi melihatnya."     

Shan Rong terdiam beberapa saat, lalu mengangguk, "Tidurlah." Setelah mengatakannya, ia kembali ke kamar dan menutup pintu.     

Gong Mo melirik Sheng Nanxuan. Sheng Nanxuan memeluknya dan kembali ke kamar.     

Gong Mo pun menghela napas, "Apa yang terjadi pada hari ini sudah memutarbalikkan duniaku dalam 23 tahun terakhir."     

Sheng Nanxuan memeluknya, menundukkan kepalanya, dan mencium wajah Gong Mo, "Jangan takut, aku masih tetap aku."     

Gong Mo menatapnya dan berkata dengan penuh rasa bersalah, "Maafkan aku. Seharusnya saat itu aku tidak takut."     

Dalam lima tahun terakhir, Gong Mo sudah lupa dan membuat Sheng Nanxuan harus menanggung semuanya seorang diri. Mereka bahkan sudah melewatkan lima tahun. Memikirkannya saja sudah membuatnya merasa sedih.     

"Tidak apa-apa. Aku yang salah sudah menakutimu."     

"Kamu juga tidak tahu, kan?"     

"Aku tidak akan membawamu jika aku tahu."     

Gong Mo tersenyum dan melemparkan dirinya ke dalam pelukannya, "Aku tahu kamu sangat baik padaku. Bagaimana mungkin kamu akan sengaja menakutiku!"     

"Apa aku baik padamu?" tanyanya pelan.     

"Baik!" Gong Mo tersenyum, "Setiap hari membawakanku cemilan. Jika aku menyuruhmu ke timur, kamu tidak akan berani ke barat!"     

Begitu mendengarnya, Sheng Nanxuan menggendongnya dan menciumnya hingga badan Gong Mo menempel di dinding.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.