Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Putus Hubungan



Putus Hubungan

0Tentu saja, ia bisa berdoa agar Sheng Nanxuan tidak memiliki keahlian menembak yang akurat.     
0

Namun Sheng Nanxuan sudah terlalu banyak memberinya kejutan, jadi Sheng Donglin pun tidak berani mengambil risiko ini.     

Sheng Nanxuan melirik Gambino yang berada di lantai, lalu berkata pada Fang Yang, "Selamatkan Gambino dulu."     

Fang Yang meminta seseorang untuk mendorong ranjang medis yang dipakai Liu Xuelan untuk mengikat Sheng Nanxuan, lalu meletakkan Gambino di atasnya dan segera mendorongnya meninggalkan laboratorium.     

Pada saat mereka pergi, masih ada setengah anak buah yang tertinggal.     

Setengah anak buah yang tertinggal ini akhirnya bisa memusatkan perhatiannya pada Sheng Donglin.     

Sheng Donglin berkeringat dingin dan berkata pada Sheng Nanxuan, "Jika kamu tidak ingin Gong Mo terluka, selama kamu membiarkan aku dan orang tuaku pergi, aku akan melepaskannya."     

"Menukar tiga dengan satu. Kamu benar-benar tahu cara berbisnis." Sheng Nanxuan terus berjalan masuk.     

"Aku kira bahkan jika seratus sekalipun, kamu juga akan menukarnya, bukan? Kamu begitu menyukainya." Sheng Donglin tersenyum dengan wajah liciknya.     

"Apa yang kamu katakan benar." Sheng Nanxuan menurunkan tangannya.     

Sheng Donglin menghela napas lega dan berteriak, "Bu, Ibu pergi terlebih dahulu!"     

Gong Mo memandang Sheng Nanxuan. Ia merasa pilihan suaminya ini tidak bijaksana, tetapi selanjutnya ia melihat seringai di sudut mulut Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan sudah tiba di tepi meja penelitian, lalu menoleh dan mengambil pisau bedah yang ada di atasnya.     

Sheng Donglin menatapnya dengan waspada. Ketika melihat tangan Sheng Nanxuan yang memegang pistol diangkat di samping, Sheng Donglin sudah tidak terlalu gugup.     

Sheng Zhongtian dan Liu Xuelan saling membantu satu sama lain dan bangkit berdiri. Liu Xuelan berkata, "Kita pergi bersama"     

Sheng Donglin mengangguk dan berjalan ke arah mereka sambil menyandera Gong Mo dengan lengannya.     

Sheng Nanxuan menggerakkan tangannya dan pisau bedah tiba-tiba terbang ke arah Sheng Donglin.     

Luar biasa cepat!     

Sheng Donglin sama sekali tidak memperhatikan gerakan lawan. Tiba-tiba ia merasa tangannya sangat kesakitan. Ia pun segera melepaskan Gong Mo dan membuang pisau bedah yang dipegangnya.     

Gong Mo segera berlari ke depan, sementara Sheng Nanxuan melompat ke meja penelitian yang ada di tengah ruangan. Ia mengambil dua langkah, lalu mengangkat tangannya dan menembak Sheng Donglin.     

Suara tembakan terdengar dan Gong Mo pun menjerit ketakutan.     

Sheng Nanxuan melompati meja penelitian itu dan meraih Gong Mo ke dalam pelukannya.     

"Ah!!!!" teriak Sheng Donglin.     

Semua orang menoleh dan melihat pisau bedah yang tertancap di tangan kanannya, juga peluru yang ditembakkan ke lutut kirinya.     

Sheng Donglin memeluk lututnya dan berguling di lantai.     

"Donglin!!!" Liu Xuelan berteriak dan berlari menghampirinya.     

Sheng Zhongtian hanya menatap dengan bodoh semua yang terjadi begitu cepat dan tidak bisa melakukan apapun. Ia perlahan-lahan menatap ke arah Sheng Nanxuan dan melihatnya sedang mengangkat senjatanya dan mengarahkannya ke arah Sheng Zhongtian.     

"Ah!" Kaki Sheng Zhongtian lemas. Ia pun meringkuk di lantai ketakutan.     

Gong Mo buru-buru meraih tangan Sheng Nanxuan, "Nanxuan!"     

"Jangan takut." Sheng Nanxuan mencium keningnya, "Aku tidak akan membunuhnya."     

Gong Mo tertegun dan melepaskan pelukannya.     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan menembak Sheng Zhongtian dan peluru itu terbang melewati telinganya sehingga ia benar-benar ketakutan.     

Sheng Nanxuan berkata dengan datar, "Kamu sudah membesarkanku. Hari ini aku tidak akan membunuhmu. Anggap saja ini sebagai balas budiku. Tapi dengan satu tembakan yang tidak sopan ini, kita sudah putus hubungan. Mulai dari hari ini, kita akan menjadi musuh bebuyutan selamanya."     

Sheng Nanxuan melirik Liu Xuelan lagi. Liu Xuelan menatapnya dengan penuh amarah, "Jika kamu mampu, bunuh aku!"     

Sheng Nanxuan melepaskan tembakan ke arahnya, tetapi tetap tidak mengenainya dan hanya mengenai lantai.     

"Masih sama seperti kata-kataku barusan. Hari ini aku membiarkanmu hidup untuk membalas kebaikanmu. Jika kamu memprovokasiku di masa depan, aku pasti akan membunuhmu."     

Setelah selesai berbicara, ia memutar moncong pistol menghadap ke langit-langit dan jari-jarinya bergerak dengan cepat, lalu terdengar beberapa suara. Tak lama kemudian, pistol itu sudah hancur menjadi beberapa bagian dan jatuh ke lantai, bersamaan dengan peluru yang belum terpakai.     

"Pergi!" Sheng Nanxuan memeluk Gong Mo dan berbalik tanpa melihat ke belakang.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.