Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Apakah Aku Monster?



Apakah Aku Monster?

Begitu Gong Mo mendengarnya, ia pun menjadi semakin cemas.     

Berdasarkan apa yang dikatakan Gambino, saat ini Sheng Nanxuan mungkin benar-benar dalam bahaya.     

Gambino berkata, "Aku sudah menyelidiki laboratorium itu selama bertahun-tahun. Menurut penyelidikanku, keluarga Sheng tidak memiliki dana dan teknologi untuk membangun laboratorium semacam itu. Seharusnya ada organisasi misterius di balik mereka yang secara khusus meneliti penelitian ilegal semacam ini. Sekarang mereka sudah membawa Sheng Nanxuan. Kemungkinan mereka akan kembali menggunakannya sebagai kelinci percobaan."     

"Mana boleh begitu!" seru Gong Mo. "Kita harus segera menyelamatkannya! Pada saat dia ditangkap, Liu Xuelan menyuntiknya! Entah apa yang disuntikannya pada Nanxuan, tapi tiba-tiba dia langsung pingsan begitu saja."     

"Seharusnya itu obat bius."     

"Bagaimana jika bukan? Mereka bahkan melakukan eksperimen yang begitu menakutkan, siapa yang tahu jenis obat ilegal apa yang akan mereka gunakan! Fang Yang dan yang lainnya tidak tahu seberapa serius masalah ini. Mereka menganggap ini hanyalah penculikan biasa. Bisa-bisa terjadi sesuatu pada mereka!"     

"Justru karena mengkhawatirkan hal ini, itu sebabnya aku bergegas datang kemari." Gambino berkata, "Beritahukan dulu pada orang yang di luar untuk membiarkanku membawa orang-orangku kesana. Kalau tidak aku tidak akan bisa membantu. Sekarang mereka semua hanya mendengarkanmu."     

"Aku akan pergi bersamamu." jawab Gong Mo.     

"A… a… aku." Shan Rong juga ingin ambil bagian.     

"Bu, Ibu jangan ikut-ikut." Gong Mo langsung memotongnya, "Ibu jaga Huzi saja di sini. Aku akan pergi dengan Gambino."     

Shan Rong memandang Gambino. Gambino tersenyum padanya dan berkata, "Tunggu aku kembali, lalu kita akan mengenang masa lalu lagi perlahan-lahan."     

Gong Mo menggendong Huzi, lalu menciumnya dan meletakkannya ke dalam pelukan Shan Rong, "Kami akan segera kembali."     

Shan Rong meraih Gong Mo dan berkata, "Jangan sampai terjadi sesuatu pada kalian."     

"Jangan khawatir." Gambino meraih tangannya dan berkata dengan serius, "Sekarang giliranku untuk melindunginya."     

Gong Mo terkejut dan menatapnya dengan perasaan campur aduk.     

Gambino adalah ayah kandungnya sendiri.     

Tidak. Bukan Gambino. Bukan tubuhnya, tetapi pikirannya.     

Ia belum memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah selama lebih dari 20 tahun. Jadi pada saat ini, akhirnya ia ingin melindunginya.     

Seharusnya Gong Mo merasa tergerak karena perlakuannya ini, tetapi ketika diperhadapkan dengan wajah dan ras yang berbeda darinya, perasaan Gong Mo benar-benar campur aduk.     

Ia tidak tahu bagaimana harus menghadapi ayahnya yang seperti ini. Setelah melepaskan genggaman Shan Rong, Gong Mo berbalik dan berjalan keluar.     

Gambino menatap punggungnya dan menghela napas, lalu menunduk ingin mencium Shan Rong.     

Shan Rong yang sedang menggendong Huzi pun mundur selangkah dan menatap Gambino dengan waspada.     

Gambino terdiam sejenak, lalu tersenyum pahit dan berkata, "Ternyata kalian semua memang tidak mempercayaiku."     

"Bukan. Bukan tidak percaya." Shan Rong berkata dengan merasa serba salah.     

Hal-hal detail yang disampaikan oleh Gambino membuatnya tidak mungkin tidak mempercayainya. Hanya saja, Gong Xing tidak seperti ini dan itu yang menyebabkannya tidak bisa menerimanya begitu saja.     

"Apakah aku monster?" Gambino berkata, "Aku sudah mencuri hidup orang lain selama bertahun-tahun. Bahkan sekarang aku bisa kembali bertemu denganmu dan Momo. Seharusnya semuanya sudah sempurna."     

Gambino menatap Huzi, lalu tersenyum perlahan, "Juga dia. Sebelumnya aku tidak pernah berpikir akan memiliki seorang cucu."     

Ia menunduk dan mencium dahi Huzi, kemudian juga mencium Shan Rong dan berbisik, "Tunggu aku kembali."     

Sesudah mengatakannya, Gambino keluar dari kamar.     

Gong Mo sedang bernegosiasi dengan Zeng Shuai yang tidak membiarkannya berada dalam bahaya apapun. Gong Mo terlalu malas untuk mengatakan begitu banyak alasan, jadi ia pun langsung bertanya, "Kamu mau mendengarkan perintahku atau tidak? Apa karena Nanxuan tidak ada, kamu mau memberontak?"     

Zeng Shuai seakan ingin menabrakkan dirinya ke dinding, "Nyonya, meskipun saya diberi seratus keberanian sekalipun, saya juga tidak mungkin berani! Saya melakukannya demi keselamatan Nyonya. Jangan celakakan saya seperti ini!"     

"Apa jangan-jangan kamu begitu tidak berguna sehingga tidak mampu menjamin keselamatanku?"     

"Saya…" Zeng Shuai ingin melompat dari gedung rasanya, "Ini semua untuk berjaga-jaga. Jika bahkan sehelai rambut Nyonya terluka, bagaimana saya menjelaskannya pada Bos?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.