Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Kedatangan Gambino



Kedatangan Gambino

0Zeng Shuai tercengang, 'Bagaimana bisa?'     
0

Ia ingat bahwa ada orang yang menjaga di luar. Zeng Shuai mengira mereka ingin menanyakan sesuatu padanya, jadi ia pun langsung berkata, "Masuk."     

Begitu Zeng Shuai mengucapkannya, pintu memang dibuka oleh anak buahnya yang menjaga di luar pintu.     

"Nyonya, Tuan Gambino ingin bertemu." kata anak buah itu.     

Gong Mo terkejut, "Gambino?"     

Zeng Shuai lebih terkejut, "Bagaimana dia bisa ada di sini?" Mungkinkah Gambino mendapatkan berita tentang penangkapan Sheng Nanxuan, lalu ingin memakai kesempatan ini untuk mencari gara-gara dengan mereka?     

Shan Rong mengerutkan keningnya, "Apa lagi yang ingin dilakukan si setan asing ini?"     

Gong Mo melirik ibunya. Setelah berpikir sejenak, ia pun berjalan keluar.     

Zeng Shuai buru-buru menghentikannya, "Nyonya, apa yang Nyonya lakukan?"     

"Aku akan pergi menyapanya."     

Gong Mo merasa kemungkinan besar kedatangan Gambino ke sini karena Shan Rong, jadi ia berencana untuk menanyakan kebenarannya.     

"Tidak boleh." kata Zeng Shuai, "Siapa yang tahu apa maksud kedatangannya?"     

"Benar!" Shan Rong setuju dan berkata pada anak buah itu, "Suruh dia pergi!"     

"Rongrong." Suara Gambino terdengar.     

Shan Rong terkejut dan menoleh dengan mata terbelalak, 'Dia memanggilku apa?!'     

Gong Mo juga menoleh dan melihat Gambino menerobos masuk meski para pengawal berusaha menghentikannya.     

Zeng Shuai berdiri di depan Gong Mo dan yang lainnya, lalu menatapnya dengan tidak senang, "Tuan Gambino, perilakumu ini sudah melanggar peraturan!     

"Peraturan apa?" Gambino meliriknya dengan dingin, "Ada yang ingin aku katakan pada Shan Rong dan Gong Mo. Keluar!"     

"Atas dasar apa kamu memerintahku?" bentak Zeng Shuai tidak senang.     

"Atas dasar dirimu yang hanyalah bawahan Sheng Nanxuan."     

Zeng Shuai tercengang. Dia tidak menemukan alasan untuk menyanggah pernyataan Gambino, tapi tetap menolak untuk keluar, "Hanya Bosku yang bisa memerintahku! Jika Bos tidak ada, aku tidak akan mendengarkan siapa pun."     

"Oh?" Gambino mengangkat alisnya dan menatap Gong Mo, "Bagaimana menurutmu?"     

Zeng Shuai terkejut dan menatap Gong Mo, 'Nyonya aku mohon, jangan berpaling pada orang luar! Aku melakukan ini karena memikirkan keselamatanmu.'     

Gong Mo ragu-ragu, "Eh…"     

"Ada sesuatu yang ingin aku beritahukan mengenai Sheng Nanxuan yang tidak pantas untuk diketahui orang luar." Gambino mengeluarkan kartu As-nya di waktu yang tepat.     

Gong Mo segera berkata pada Zeng Shuai, "Keluarlah dulu."     

"Nyonya…!" Zeng Shuai merasa sangat keberatan, "Jika dia sampai menyakitimu, aku tidak bisa menjelaskannya pada Bos!"     

"Tapi…" Gong Mo menatap Gambino dan ragu-ragu lagi.     

Gong Mo memang tidak seharusnya menempatkan dirinya dalam bahaya. Tadi pagi karena ia tidak cukup berhati-hati, ia sudah membuat Nanxuan dalam bahaya.     

Sekarang jika ia jatuh ke dalam perangkap Gambino lagi, Bukankah ia akan membuat Sheng Nanxuan yang lolos dari keluarga Sheng harus membahayakan keselamatannya lagi untuk menyelamatkannya dari tangan Gambino?     

"Aduhhh…. Kenapa kalian begitu menyusahkan!" Shan Rong berseru, lalu bertanya pada Gambino, "Hal apa yang tidak bisa dikatakan di depan semua orang? Kami dapat mempercayai Zeng Shuai, jadi jika ada yang ingin kamu katakan, langsung katakan saja!"     

Sambil menatap Shan Rong, tiba-tiba ia berjalan menghampirinya.     

Shan Rong terkejut dan memeluk Huzi erat-erat. Ia mundur dua langkah, lalu berkata, "Apa yang ingin kamu lakukan?!"     

Gong Mo bergegas menghampiri Shan Rong, takut Gambino akan menyakiti Huzi.     

Shan Rong menyerahkan Huzi padanya dan menatap Gambino dengan waspada.     

Senyuman terpancar sekilas di matanya. Tiba-tiba Gambino menunduk dan mencium bibir Shan Rong.     

Gong Mo, Zeng Shuai, dan yang lainnya tercengang.     

Shan Rong akhirnya bereaksi dan menampar wajah Gambino.     

Gambino menundukkan kepalanya. Tamparan ini tidak terasa apa-apa baginya. Dia hanya menjilat bibinya dengan ekspresi menikmati rasa ciuman yang tersisa di bibirnya.     

Wajah Shan Rong merah padam. Dia mengulurkan tangannya untuk mendorong Gambino dan berseru, "Dasar bajingan!"     

Gambino memanfaatkan kesempatan ini untuk menarik Shan Rong ke dalam pelukannya dan masih ingin menciumnya lagi.     

Shan Rong sudah tidak lagi muda. Ia benar-benar tidak tahu harus menaruh mukanya di mana. Ia pun berteriak keras, "Momo, cepat lapor polisi!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.