Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Sudah Ada Kabar?



Sudah Ada Kabar?

0Pada saat ini, Fang Yang menerima telepon dari Zeng Shuai.     
0

Zeng Shuai bertanya, "Bagaimana situasinya?"     

"Kami masuk tanpa izin ke laboratorium dan mereka memanggil polisi, jadi kemungkinan kami akan segera ditangkap polisi."     

"Aku mengerti."     

Zeng Shuai langsung menutup telepon dan segera menelepon Wakil Wali Kota Ding.     

Bahkan jika mereka tidak menggunakan identitas Dewa Malam untuk memaksanya, Wakil Wali Kota Ding pasti akan bersedia membantu karena kematian Ding Xiang sudah membuatnya membenci Shen Donglin. Ia sudah menjadi pejabat di Nanjiang selama beberapa tahun dan sekarang bahkan sudah berada di Beijing. Tentu saja para pejabat di Nanjiang akan memberinya muka. Asalkan ia memberi perintah, semuanya akan bisa jadi lebih mudah.     

Setelah Zeng Shuai selesai menghubungi Wakil Wali Kota Ding untuk berjaga-jaga, ia mengatur sekelompok orang lagi pergi ke Farmasi Shengshi untuk memberikan bala bantuan.     

Namun, bahkan jika sekelompok orang ini tidak pergi, juga tidak akan ada masalah.     

Itu karena pada saat kantor kepolisian menerima laporan, mereka segera berangkat menuju Farmasi Shengshi, tetapi tiba-tiba mereka menerima perintah dari atasan untuk kembali ke kantor polisi     

…..     

Di kamar, Gong Mo tidak membangunkan Huzi, tetapi membiarkannya menyusu dalam tidurnya. Setelah beberapa saat, Huzi bangun dan dua tangan kecilnya memegang Gong Mo dengan erat.     

Gong Mo menciumnya dengan penuh rasa bersalah, "Maafkan Ibu."     

Melihat wajah senang Huzi, Shan Rong menghela napas lega dan berkata pada Pengasuh, "Istirahatlah dulu. Sebentar lagi kita pergi makan bersama."     

Setelah pengasuh keluar, ia bertanya pada Gong Mo, "Di mana Nanxuan? Kenapa kamu sendirian?"     

Gong Mo menepuk-nepuk pelan Huzi, lalu mendongak menatap Shan Rong, "Bu, aku tidak akan menyembunyikannya lagi dari Ibu. Nanxuan di tangkap oleh keluarga Sheng."     

"Apa?!" Shan Rong terkejut, "Ditangkap?"     

Gong Mo mengangguk, "Fang Yang dan Lin Lei sudah pergi untuk menyelamatkannya. Meskipun aku tidak dapat membantu, tetapi karena khawatir, aku bergegas ikut ke sini. Bagaimanapun juga di sini lebih aman daripada di ibu kota."     

Shan Rong menghiburnya, "Ibu mengerti. Ibu tidak menyalahkanmu. Kenapa kamu tidak mengatakannya saat di telepon tadi? Ibu bahkan mengira kalian sedang bermain-main di luar sana!"     

"Aku takut ibu khawatir."     

"Kita ini keluarga, jadi sudah seharusnya khawatir. Ke depannya kamu tidak boleh seperti ini lagi!"     

Gong Mo mengangguk. Sesudah Huzi kenyang, ia pun menyerahkannya pada Shan Rong.     

Huzi memandang Shan Rong sambil terkikik.     

Shan Rong berkata tanpa daya, "Kamu langsung senang karena sudah kenyang, ya? Entah bagaimana keadaan ayahmu sekarang…"     

"Bu, jangan beritahu dia," Gong Mo buru-buru menyahut.     

"Lagi pula dia tidak mengerti." Shan Rong memelototinya, "Bukankah barusan kamu sendiri juga membicarakannya!"     

Gong Mo sudah kembali mengenakan bajunya, "Ibu lapar, kan? Ayo kita makan dulu."     

"Sekarang masih terlalu cepat. Makan apanya! Kita bicarakan ini setelah Nanxuan kembali. Hari ini dia akan kembali, kan?"     

Gong Mo juga tidak yakin, jadi ia pun berkata, "Seharusnya begitu."     

Gong Mo menoleh menatap keluar jendela dan tersenyum dengan yakin, "Hari belum gelap, Mungkin saja dia akan kembali sebelum hari gelap dan kita akan makan malam bersama."     

"Begini baru benar!" Shan Rong tidak tahu situasi yang sebenarnya, jadi ia tidak begitu khawatir, "Lagi pula mereka adalah keluarganya. Jika masalah mereka sudah terselesaikan, Nanxuan pasti akan langsung kembali."     

"Ya." Gong Mo mengangguk linglung, "Ayo kita keluar. Zeng Shuai sendirian di luar."     

Keduanya keluar sambil membawa Huzi dan melihat Zeng Shuai yang sedang menelepon seseorang.     

Ketika Zeng Shuai melihat mereka keluar, ia buru-buru menutup telepon.     

Gong Mo bertanya, "Sudah ada kabar?"     

"Dia sudah ditemukan dan akan segera kembali." Zeng Shuai berbohong. Lagi pula seharusnya akan segera ada kabar yang pasti. Jadi lebih baik untuk saat ini, jangan biarkan Gong Mo dan Shan Rong khawatir.     

Begitu mendengar perkataannya, tentu saja Gong Mo langsung merasa lega dan tersenyum tipis.     

Tiba-tiba mereka mendengar suara pintu yang diketuk. Gong Mo pun berkata dengan gembira, "Sudah kembali?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.