Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Dia adalah N022?



Dia adalah N022?

0Entah apa yang dikatakan orang yang berada di ujung telepon, Liu Xuelan menutup telepon. Ia masuk ke halaman web di komputer, lalu tidak lama kemudian terhubung ke video call.     
0

Di dalam layar terlihat seorang pria berkewarganegaraan asing memakai jas berwarna putih. Ia tampak seperti pria berusia empat atau lima puluhan dengan temperamen yang dingin.     

"Dokter Carter." panggil Liu Xuelan dengan suara yang sedikit ketakutan.     

Dokter Carter mengangguk, "Lama tidak berjumpa. Di mana orangnya?"     

Liu Xuelan menghubungkan video call ke kamera yang berada di laboratorium. Dokter Carter menyipitkan mata ketika melihat Sheng Nanxuan yang diikat di tempat tidur.     

"Dia adalah n022"     

"Ya." Liu Xuelan menjawab dengan gugup, "Dia adalah anak dari n017."     

"Kenapa tidak melapor lebih awal?" Dokter Carter bertanya dengan tidak senang.     

Liu Xuelan sedikit gemetar dan berkata dengan ketakutan, "Maaf, tetapi pada saat itu saya takut organisasi akan menyalahkan saya, jadi saya tidak berani melaporkannya dan menyembunyikan berita ini."     

"Lakukan tes DNA." kata Dokter Carter dingin.     

Dokter Carter tidak akan langsung percaya apa yang dikatakan Liu Xuelan. Entah apakah ia benar-benar n022 atau bukan, tes DNA-lah yang akan memegang keputusan akhir.     

Ia tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi pada keluarga Sheng. Liu Xuelan ingin menggunakan kelinci percobaan ini untuk membelot dari organisasi. Hanya saja, ini semua juga tergantung apakah kelinci percobaan ini berguna bagi organisasi atau tidak.     

Liu Xuelan segera meninggalkan komputer, mencari jarum suntik, dan berjalan menghampiri Sheng Nanxuan.     

Ia mengeluarkan satu tabung darah di lengan Sheng Nanxuan, lalu berbalik untuk menganalisis DNA-nya, sampai tiba-tiba mendengar alarm berbunyi.     

Mereka terkejut. Liu Xuelan berkata, "Seseorang menerobos masuk."     

"Kenapa bisa secepat ini?" Sheng Donglin mengeluh.     

Daripada terdengar seperti sebuah keluhan, ini lebih seperti kecemburuan.     

Bawahan Sheng Nanxuan bereaksi terlalu cepat dan ini mencerminkan kekuatannya.     

"Bagaimana ini?" Sheng Zhongtian bertanya dengan panik.     

"Hanya bunyi alarm saja." Liu Xuelan berkata, "Seharusnya mereka baru saja tiba di luar laboratorium, jadi cepat kalian urus dan hentikan mereka."     

….     

Gong Mo yang berada di hotel terus merasa gelisah dan berjalan mengitari kamarnya.     

Anak buah yang ada di sebelahnya bertanya, "Nyonya, apa Anda ingin makan malam dulu?"     

Gong Mo berhenti dan balas bertanya, "Di mana ibuku?"     

"Masih di pesawat dan akan sampai dalam waktu setengah jam."     

"Nanti saja saat ibuku datang, aku akan makan bersamanya saja." Gong Mo duduk di sofa, lalu berkata, "Apa sudah ada kabar dari Fang Yang dan Lin Lei?"     

"Eh? Mereka masih belum menelepon."     

Begitu mendengarnya, Gong Mo mengerutkan keningnya.     

'Bagaimana ini? Apa jangan-jangan terjadi sesuatu?'     

Gong Mo merasa seharusnya ia pergi saja bersama dengan mereka.     

Sekarang Gong Mo sama sekali belum mendapatkan kabar apapun dan tidak tahu apa yang sudah terjadi. Jika ia ikut bersama mereka, setidaknya saat ini Gong Mo tidak akan begitu khawatir.     

'Nanxuan…'     

Gong Mo menyatukan tangannya, meletakkan tangan di bibirnya, dan berdoa, 'Jangan sampai terjadi sesuatu padamu… Aku baru saja mengingat kenangan masa lalu kita, mengingat seberapa aku pernah begitu menyukaimu, dan mengetahui seberapa aku begitu mencintaimu… Kamu jangan sampai… jangan sampai terjadi sesuatu padamu…'     

"Momo!" suara Shan Rong terdengar dari luar pintu.     

Gong Mo mendongak begitu melihat pintu kamar yang dibuka. Shan Rong pun masuk sambil menggendong Huzi dalam pelukannya.     

"Bu!" Gong Mo bergegas menghampirinya.     

Shan Rong menyerahkan Huzi ke dalam pelukannya dan bertanya dengan kesal, "Bukankah kita mau berlibur? Kenapa kita justru pergi ke Nanjiang? Apa yang kalian sembunyikan dari Ibu?"     

"Eh, Nyonya." Zeng Shuai dan Pengasuh masuk sambil membawa koper.     

Gong Mo mengangguk pada mereka dan segera menunduk menatap anaknya.     

Huzi tertidur karena kelelahan dan terisak dalam tidurnya. Sangat jelas kalau ia baru saja menangis.     

"Dia baik-baik saja, kan?" Gong Mo buru-buru bertanya.     

"Dia sudah kelaparan seharian! Apa menurutmu dia baik-baik saja?" Shan Rong memelototinya dan berkata, "Kamu sudah dewasa! Seharusnya kamu berpikir dulu sebelum melakukan apapun!"     

"Aku akan menyusuinya dulu." Gong Mo menggendong anak itu ke kamar.     

Shan Rong dan Pengasuh juga masuk untuk membantu, sementara Zeng Shuai mengambil kesempatan ini untuk menghubungi Lin Lei dan Fang Yang, dan mencari tahu bagaimana situasi saat ini.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.