Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Alasan Sebenarnya Dihipnotis (4)



Alasan Sebenarnya Dihipnotis (4)

0"Bagaimana jika aku ingin menciummu?" tanyanya tiba-tiba.      
0

Gong Mo tertegun sejenak, lalu membuka matanya dan menatapnya. Setelah beberapa saat, ia berkata, "Tidak boleh!"     

'Apa-apaan orang ini?!' gerutu Gong Mo di dalam hatinya.     

Jika ingin mencium, ya cium saja langsung! Sheng Nanxuan yang seperti ini benar-benar membuat Gong Mo ingin memukulnya!     

Untuk apa bertanya! Gong Mo juga sudah menyiapkan dirinya, oke? Jika di tanya, tentu saja ia tidak boleh menyetujuinya!     

Sheng Nanxuan mengangkat alisnya, "Tidak boleh? Tapi bagaimana jika aku sudah pernah menciummu?"     

Gong Mo terkejut, "Kapan?"     

Sheng Nanxuan mencium bibirnya tiba-tiba, kemudian berkata, "Baru saja…"     

Gong Mo tertegun. Ia ingin bangkit untuk memukul Sheng Nanxuan, tetapi tidak sengaja membentur dahi Sheng Nanxuan sehingga jatuh mentah-mentah ke tanah.     

"Awww!" Gong Mo berbaring di tanah dan menangis dengan getir.     

"Apa kamu baik-baik saja?" Sheng Nanxuan buru-buru bertanya. Tubuhnya menekan tubuh Gong Mo. Sambil menekan dahi Gong Mo dan mulai meniupnya, Sheng Nanxuan bertanya, "Sakit, tidak? Kamu akan baik-baik saja sesudah kutiup."     

"Ah!!" Sambil menangis, Gong Mo mengulurkan tangan untuk mendorongnya.     

Sheng Nanxuan semakin menekan tubuh Gong Mo, lalu mencium keningnya, lalu mendongakkan kepala dan mencium pipi Gong Mo perlahan.     

Gong Mo tertegun dan berhenti menangis.     

Sheng Nanxuan meneguk liurnya dengan gugup, lalu dengan hati-hati memenuhi bibir Gong Mo dengan bibirnya.     

Bibir Gong Mo lembut, manis, dan menggoda. Dengan tubuhnya yang gemetar, ia menciumnya beberapa kali, lalu dengan gugup menjulurkan lidahnya dan dengan lembut membuka bibir Gong Mo.     

Gong Mo mendesah ringan. Seluruh tubuhnya gemetar karena gugup. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana meresponnya.     

Mereka berdua sama-sama pemula. Tapi Sheng Nanxuan harus lebih berani. Sheng Nanxuan mencoba menjulurkan lidahnya ke dalam mulut Gong Mo, sementara Gong Mo yang tidak terbiasa pun mundur dan mendorong Sheng Nanxuan dengan kedua tangannya.     

Sheng Nanxuan tahu bahwa Gong Mo malu atau mungkin juga takut, jadi ia pun tidak melanjutkannya dan mundur perlahan.     

Ini pertama kalinya berbuat seperti ini dengan seorang wanita. Darah di sekujur tubuhnya seakan mendidih. Ia merasa terjadi pembengkakan di bawah perut bagian bawahnya. Tiba-tiba Sheng Nanxuan berbalik dan duduk di samping dengan napas terengah-engah.     

Gong Mo terisak pelan, lalu mengangkat tangannya dan meraih bahu Sheng Nanxuan untuk membantunya bangun.     

Melihat Gong Mo yang terlihat kesakitan, Sheng Nanxuan buru-buru mengulurkan tangannya untuk membantu Gong Mo dan berkata dengan penuh rasa bersalah, "Maafkan aku. Aku tidak bisa menahan diri."     

Gong Mo memelototinya dengan kesal, lalu mencakar kaos Sheng Nanxuan sambil berkata dengan suara yang parau, "Tadi aku menabrak batu, tapi kamu masih menindihku!"     

"Hah?!" Sheng Nanxuan tercengang.     

"Aku sudah mendorongmu, tapi kamu tetap tidak bergerak. Bagaimana jika itu pecahan kaca?"     

"Maaf, maafkan aku…" Sheng Nanxuan buru-buru mendekapnya dan menggosok punggung Gong Mo, "Di sini? Sakit, tidak?"     

Gong Mo mendorongnya menjauh dengan kesal, "Apa yang kamu lakukan?! Selalu saja mengambil keuntungan dariku!"     

"Aku…" Sheng Nanxuan berkata dengan polos, "Mana ada aku mengambil keuntungan darimu?"     

"Bisa-bisanya kamu masih mengelak?!"     

"Hah… Ya sudah, iya…"     

"..." Sheng Nanxuan benar-benar mengaku tanpa malu.     

Gong Mo mengangkat tangannya untuk memukulnya, tetapi Sheng Nanxuan menangkap tangannya sambil tersenyum, "Jangan marah, jangan marah…"     

Bagaimana mungkin Gong Mo tidak marah? Semakin Sheng Nanxuan tersenyum, Gong Mo semakin marah!     

Gong Mo mengambil batu yang ada di tanah. Seharusnya batu yang membenturnya sebesar telapak tangannya. Gong Mo menjulurkan tangannya dan menekan batu lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam dua lubang sekaligus dan mengangkatnya.     

Pikiran bawah sadarnya merasa ada sesuatu yang tidak benar, namun karena keadaan sedang mendesak, Gong Mo pun tidak banyak berpikir. Ia mengambil batu itu dan langsung ingin memukul Sheng Nanxuan.     

Namun tiba-tiba Gong Mo tersadar bahwa ia tidak boleh benar-benar memukul orang. Orang ini adalah pacarnya. Jika sampai terjadi apa-apa, Gong Mo akan merasa sedih.     

Ia buru-buru memegang batu itu di depan dadanya dan mencegah Sheng Nanxuan, "Jika kamu sembarangan lagi, aku tidak akan segan-segan!"     

"Kamu…!" Sheng Nanxuan hendak mengatakan sesuatu, tetapi ketika tiba-tiba melihat benda di tangan Gong Mo, ia tertegun.     

Gong Mo pun merasa ada yang agak tidak benar dengan benda ini. Ia pun menunduk dan melihatnya.     

"Ahhhhh!!!!!!"     

Gpng Mo menjerit histeris dan melemparkan benda yang ada di tangannya, lalu berteriak hingga suaranya seakan membelah langit.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.