Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Alasan Sebenarnya Dihipnotis (2)



Alasan Sebenarnya Dihipnotis (2)

0Tapi juga tidak bisa dikatakan seperti itu.     
0

Itu karena jalanannya sangat luas dan lampu jalanan pun terang, bahkan terlihat lebih bagus dari bangunan-bangunan di kota pada umunya.     

Namun, lingkungan sekitarnya sepi dan tidak ada bangunan tempat tinggal yang dipenuhi lampu-lampu. Ada pagar panjang di pinggir jalan dan sepertinya di dalamnya merupakan sebuah pabrik.     

Kemungkinan ini merupakan kawasan industri.     

Sheng Nanxuan membawanya sampai ke pagar itu, menarik bagian tengah pagar besi itu sebanyak dua kali, dan menarik paksa sebatang besi.     

Gong Mo terkejut, "Apa yang kamu lakukan?"     

"Tidak apa-apa, bagian ini memang sudah rusak."     

Sheng Nanxuan mengambil batang baja itu dan mencongkel kedua sisinya dan tidak lama kemudian memperlihatkan sebuah lubang besar di tengahnya.     

Gong Mo tercengang.     

'Perusahaan konstruksi mana yang membangun ini? Mutu besi ini benar-benar buruk!' pikir Gong Mo.     

Sheng Nanxuan membuang batang besi itu dan masuk dari tengah. Di sebelahnya masih terdapat sedikit penghalang. Sheng Nanxuan pun menarik besi penghalang itu dengan tangannya hingga tertekuk ke samping.     

Ia mengulurkan tangannya ke arah Gong Mo, "Ayo."     

Gong Mo yang bertubuh kecil pun masuk dengan mudah. Ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh batangan besi itu. Ia mengira batangan besi itu akan mudah ditekuk seperti kawat aluminium, tapi ternyata benar-benar sekeras besi.     

Jelas-jelas Gong Mo melihat Sheng Nanxuan dapat menghancurkan pagar itu dengan mudah!     

Gong Mo yang penasaran pun bertanya, "Apa tenagamu sangat kuat?"     

"Sedikit lebih kuat darimu." jawabnya santai.     

Gong Mo tercekat dan berhenti bertanya. Kemungkinan Sheng Nanxuan tadi sedang menggunakan keahliannya. Jika tidak, bagaimana bisa manusia menekuk batangan besi dengan begitu mudahnya?     

Sheng Nanxuan membawanya ke dalam. Gong Mo melihat sekeliling dengan bantuan lampu jalan. Ia tidak bisa melihat dengan jelas, tetapi bisa melihat garis besarnya.     

Tampaknya ada banyak rumah kaca di sekitar.     

Sheng Nanxuan tidak membawanya ke rumah kaca, tetapi ke arah yang berlawanan. Mereka berjalan semakin jauh.     

Gong Mo melihat bahwa bagian depannya kosong, tidak ada bangunan, dan terdapat rerumputan yang tumbuh hingga melewati pergelangan kakinya. Gong Mo yang takut pun berseru, "Sheng Nanxuan!"     

"Panggil aku Nanxuan."     

Gong Mo tertegun sejenak, lalu memukulnya dengan kesal, "Bisa-bisanya kamu peduli tentang ini! Ini di mana?"     

"Kebun herbal Shengshi. Tempat menanam tanaman herbal."     

"Obat herbal?"     

"Bukankah kamu tahu kalau mereka membuat obat? Ada beberapa tanaman herbal yang ditanam sendiri."     

"Lalu apa yang kita lakukan di sini?"     

"Mengajakmu melihat kunang-kunang." Sheng Nanxuan menariknya dan berkata, "Di belakang sana merupakan tempat terlantar. Biasanya tidak ada orang yang kesana."     

"Tidak ada yang kesana?" Gong Mo terkejut, "Bagaimana jika ada ular?"     

"Jangan khawatir, sekarang sedang tidak ada ular di sini." Sheng Nanxuan berhenti, lalu bertanya, "Kenapa? Apa kamu takut? Kalau begitu biar aku gendong."     

"Bagaimana jika kamu digigit?"     

"Jangan khawatir. Aku tidak akan digigit karena di sini memang tidak ada ular sama sekali." Sheng Nanxuan tersenyum dan berkata, "Lagi pula kamu sudah lelah berjalan. Tadi kamu juga baru saja berlari. Perjalanan kita masih sangat jauh, jadi sekarang biar aku menggendongmu."     

Gong Mo teringat bahwa Sheng Nanxuan pernah menggendongnya dua tahun yang lalu. Dengan wajah yang memerah, Gong Mo pun bersandar di punggungnya.     

Perasaan kali ini tampaknya berbeda dari yang terakhir kali.     

Terakhir kali mereka adalah teman sekelas yang tidak akrab, sementara kali ini mereka adalah sepasang kekasih.     

Gong Mo dengan malu-malu berbaring di punggungnya dan Sheng Nanxuan pun berjalan maju perlahan. Tak satupun dari mereka mengatakan sepatah kata pun.     

Gong Mo tidak berani melihat sekelilingnya karena merasa takut berada dalam kegelapan.     

Ia mendongak ke langit dan berseru dengan takjub, "Banyak sekali bintangnya! Lihat! Itu milky way!"     

Sheng Nanxuan mendongak dan bertanya sambil tersenyum, "Indah, kan?"     

"Indah." Ketika Gong Mo menundukkan kepalanya, tiba-tiba ia melihat ada cahaya kecil berterbangan di depannya, lalu berseru lagi, "Benar-benar ada kunang-kunang!"     

"Untuk apa aku berbohong padamu?" Sheng Nanxuan mengusik rumput dengan kakinya sehingga beberapa kunang-kunang pun terbang keluar.     

Ketika mereka berjalan semakin dalam, semua serangga yang ada di rerumputan itu pun terbangun.     

Angin bertiup melewati telinganya dan meniupkan aroma rerumputan sehingga semakin banyak kunang-kunang yang di sekeliling mereka.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.