Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Masa Lalu Gong Mo (19)



Masa Lalu Gong Mo (19)

0Begitu Tang Xinxin selesai memakan sushi-nya, ia meraih Gong Mo kegirangan, "Gila! Benar-benar ada sushi! Dia pasti menyukaimu! Dia bahkan memenuhi semua keinginanmu!"     
0

"Jangan bicara yang tidak-tidak!" Meskipun Gong Mo berkata demikian, tetapi hatinya tidak begitu.     

Gong Mo menoleh untuk melihat Sheng Nanxuan. Begitu melihatnya sedang duduk di tempat duduknya sambil mengerjakan PR dengan serius, Gong Mo merasa lega.     

'Akhirnya dia mau belajar dengan giat, jadi seharusnya ujian kali ini ia tidak mungkin berada di peringkat terbawah, kan?' tanyanya dalam hati.     

Sebelum ujian bulanan, wali kelas berkata, "Sesudah ujian bulanan, kita akan kembali mengatur tempat duduk sesuai hasil ujian kali ini. Sebelumnya, kita mengikuti pemilihan tempat duduk berdasarkan urutan peringkat, tetapi kali ini kita akan mengubahnya. Kita akan menggunakan ujian kali ini sebagai patokan untuk menentukan tempat duduk. Siapa yang membuat kemajuan peningkatan pesat akan memilih tempat duduknya terlebih dulu."     

Pada saat pulang di malam hari, Sheng Nanxuan bertanya pada Gong Mo, "Hari ini apa kamu mendengar apa yang Guru katakan mengenai masalah pergantian tempat duduk?     

"Tentu saja aku mendengarnya."     

Sheng Nanxuan melirik Gong Mo dan berkata, "Pada ujian terakhir aku menempati peringkat paling akhir, jadi kali ini pasti ada kemajuan. Sementara kamu belum pasti, jadi persainganmu untuk memilih tempat duduk akan sangat ketat."     

"..."     

"Pada saat itu aku pasti akan lebih dulu memilih tempat duduk dari pada dirimu." katanya, "Kemungkinan kamu akan berada di antrian akhir."     

"Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?"     

"Pilih di sampingku saja." kata Sheng Nanxuan.     

Gong Mo berhenti dan menatapnya.     

"Aku akan memilih posisi yang baik terlebih dahulu dan menyisakan tempat duduk di sampingku untukmu."     

"Kamu…!" Gong Mo merasa salah tingkah, wajahnya merah padam, dan jantungnya berdegup kencang. "Bagaimana jika orang di urutan depanku memilih tempat duduk di sampingmu?"     

"Siapa yang berani memilih?"     

"..."     

"Jadi kamu bersedia atau tidak?" Sheng Nanxuan mendedasnya. Suaranya terdengar agak gugup.     

"Ka… kamu kerjakan saja dulu ujianmu dengan baik." Gong Mo berbalik dan berjalan ke depan.     

"Aku pasti akan melakukannya dengan baik! Sebelumnya aku mendapatkan 5 poin, tetapi kali ini, hanya dengan mengerjakan soal pilihan ganda saja, maka aku akan mendapatkan poin lebih dari itu!"     

"Berapa poin yang didapat oleh murid urutan kedua dari belakang di ujian terakhir kali? Mungkin saja dia juga menjawab soal pilihan ganda secara acak!"     

"..." Tiba-tiba Sheng Nanxuan merasa sebaskom air dingin telah dituangkan ke atasnya. Ia pun berpikir dengan getir, 'Kalau begitu aku akan menjawab semuanya dengan benar dan mendapatkan nilai sempurna untuk membuatmu terkejut bukan main!'     

'Tidak. Tidak bisa mendapat nilai sempurna. Pasti akan ada pengurangan nilai di esai.'     

Sheng Nanxuan tidak mengatakan apapun untuk waktu yang cukup lama.     

Sampai pada saat mencapai jalan bercabang, Sheng Nanxuan berinisiatif untuk berhenti terlebih dahulu.     

Gong Mo menoleh dan berkata, "Aku ingin duduk di baris keempat atau kelima."     

Sheng Nanxuan tertegun sejenak, lalu mendongak untuk menatapnya, tetapi Gong Mo sudah bergegas pergi menjauh.     

Setelah ujian bulanan selesai, peringkat Sheng Nanxuan kelas Sheng Nanxuan meningkat sebanyak hampir 20 peringkat dari sebelumnya. Selain itu, peringkat nilainya juga lebih tinggi dan membuat kemajuan paling pesat.     

Semua murid tidak merasa terkejut sama sekali.     

Hal ini karena sebelumnya Sheng Nanxuan tidak pernah mengerjakan soalnya..     

'Apakah ini kemampuannya yang sebenarnya?' pikir para murid yang lain.     

Sayangnya peringkat kelas Gong Mo turun beberapa level. Meskipun bukan yang paling banyak turun di kelas, tetapi ia berada di peringkat bawah saat memilih tempat duduk.     

Semua orang berdiri di koridor balkon, sementara Guru membaca nama demi nama dan satu per satu murid pun masuk.     

Sheng Nanxuan masuk lebih dulu dan memilih posisi tengah di baris keempat.     

Tang Xinxin menarik Gong Mo dan berkata, "Kita duduk bersama, ya! Aku akan menyisakan tempat duduk di sampingku untukmu!"     

Meskipun disuruh untuk memilih tempat duduk, tetapi mereka semua adalah teman sekelas, jadi jika ingin duduk bersama, mereka akan mendiskusikannya terlebih dahulu. Lagi pula, kursi akan di gilir kiri-kanan setiap minggu, jadi selama berada di baris yang sama, maka tidak ada perbedaan. Jadi jika Tang Xinxin ingin duduk dengan Gong Mo, tetapi ada seseorang yang ingin duduk di sebelahnya sebelum Gong Mo, maka ia membiarkannya.     

Begitu mendengar perkataan Tang Xinxin, Gong Mo berbisik, "Kalau begitu pilih tempat duduk di samping Sheng Nanxuan."     

Tang Xinxin terkejut dan meraihnya dengan girang, "Apa katamu? Kalian berdua…."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.