Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Masa Lalu Gong Mo (17)



Masa Lalu Gong Mo (17)

0Sejujurnya Gong Mo tidak terlalu menyukai rasa susu sapi murni, jadi ia memutuskan untuk memberikan kedua kotak itu pada Sheng Nanxuan.     
0

Sheng Nanxuan adalah seorang anak laki-laki bertubuh besar, jika memakan porsi yang sama dengan Gong Mo, tentu saja ia tidak akan cukup kenyang.     

Sebenarnya setiap hari Sheng Nanxuan sudah sarapan di rumah. Kemarin ia sengaja berkata seperti itu agar dirinya bisa membeli sarapan yang sama dengan Gong Mo.      

Hari ini Sheng Nanxuan keluar rumah dengan tidak makan pagi. Liu Xuelan berpura-pura peduli dan bertanya padanya. Ketika Sheng Nanxuan mengatakan akan membeli sarapan dalam perjalanan, Liu Xuelan pun tidak mempedulikannya lagi.     

Gong Mo yang sedang membawa kotak makan sudah hampir tiba di sekolah. Di tempat ia bertemu dengan Sheng Nanxuan kemarin, lagi-lagi ia melihat Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan tersenyum padanya, sementara Gong Mo menghampirinya dengan wajah yang datar, lalu memberikan kotak makan itu padanya, "Ini!"     

Sheng Nanxuan mengambilnya dan mengintip tas itu. Di dalamnya terdapat sebuah kotak makan berwarna merah muda.     

"Tidak ada warna lain? tanyanya.     

Gong Mo mengangkat alisnya, "Bisa-bisanya kamu pilih-pilih! Hanya ada ini di rumahku! Apa jangan-jangan kamu bahkan ingin menyuruhku untuk secara khusus membeli satu kotak makan baru untukmu?"     

"Berarti ini kotak makan yang pernah kamu gunakan?"     

Wajah Gong Mo memerah. Ia merebut kotak makan itu dari tangan Sheng Nanxuan dan berseru, "Berikan padaku!"     

"Tidak mau!" Sheng Nanxuan berbalik dan kabur begitu saja.     

Gong Mo menghentakkan kakinya ke tanah sebanyak dua kali dengan kesal, lalu berjalan dengan pelan.     

Ia merasa lebih baik jika Sheng Nanxuan pergi agar tidak menimbulkan spekulasi pada orang-orang yang melihat mereka masuk ke kelas di waktu yang sama.     

Pada akhirnya, belum beberapa langkah Gong Mo berjalan, ia melihat Sheng Nanxuan berdiri di pinggir jalan dan membuka kotak makannya, lalu mengambil garpu dan memakan pangsit kukus yang ada di dalamnya.     

Gong Mo memalingkan wajahnya. Ia tidak memedulikan Sheng Nanxuan dan terus berjalan ke depan.     

Sheng Nanxuan pun menutup kotak makan dan memasukkannya ke dalam tas, lalu berlari dan menjejalkan sekotak susu ke tangan Gong Mo.     

"Hei!"     

"Bukankah susu kotak ini milikmu? Satu kotak saja cukup untukku." Sheng Nanxuan berlari memasuki sekolah sambil membawa tas yang Gong Mo berikan.     

Ketika Gong Mo melihat susu yang ada di tanganya, ia pun dengan enggan menusuknya dengan sedotan dan meminumnya.     

Sesudah upacara pembukaan awal semester di bulan September, suasana di antara mereka berdua jauh lebih akrab.     

Keduanya masih bertemu di tempat yang sama. Gong Mo mengambil susu kotak bagiannya dan menyerahkan sisanya pada Sheng Nanxuan, lalu berbasa-basi, "Sudah menunggu lama, ya?"     

"Tidak." Sheng Nanxuan mengambil kotak makannya dan mengintip isinya. Sarapan hari ini adalah sandwich. Bahkan juga ada buah segar yang telah dipotong dan telur yang selalu ada setiap hari.     

"Makanan di rumahmu benar-benar luar biasa!" katanya.     

"Tapi seharusnya tidak seluar biasa rumahmu, kan?     

Sheng Nanxuan berpikir sejenak, lalu berkata, "Tentu saja."     

Gong Mo cemberut dan melihatnya dengan tatapan tidak puas.     

Sheng Nanxuan tersenyum dan berkata, "Kamu sudah membawakan sarapan untukku selama setengah bulan berturut-turut. Sejak awal ini sudah lebih dari 30 Yuan. Minggu depan biar aku saja yang membawakan sarapan untukmu. Anggap saja sebagai hadiah…!"     

"Tidak, tidak perlu." Gong Mo langsung menjawab.     

"Aku sudah memutuskannya! Tidak baik jika tidak membalas kebaikan seseorang! Sesama teman harus saling membantu, kan?"     

"Sungguh, tidak perlu." kata Gong Mo, "Aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskan pada ibuku."     

"Kalau begitu aku akan membawakanmu camilan. Kamu bisa memakannya saat istirahat. Pembantu di rumahku seharusnya bisa membuat cemilan. Makanan apa yang kamu suka?"     

Gong Mo tersipu malu dan berjalan dengan cepat sambil berkata, "Terserah."     

Sheng Nanxuan tersenyum dan segera mengikutinya sambil membawa sarapannya.     

Mereka bertemu di sini setiap hari, tetapi tidak masuk ke kelas dalam secara bersamaan. Meskipun tidak ada yang mengatakan untuk berbuat seperti itu, tetapi keduanya sudah sama-sama mengerti.     

Begitu mereka masuk ke kelas bersama-sama, maka akan mudah membuat orang-orang salah paham.     

Di malam hari, Gong Mo memberitahu Shan Rong bahwa teman sekelasnya merasa tidak enak menerima kebaikannya dan mulai makan sarapan sendiri. Jadi kedepannya Shan Rong tidak perlu membawakan bekal untuknya…!     

Keesokan harinya, Sheng Nanxuan benar-benar membawakan cemilan untuk Gong Mo, yaitu kue panggang blueberry.     

Gong Mo merasa malu untuk memakannya di sekolah, jadi ia membawanya pulang dan memberikannya pada Shan Rong saat pulang di malam hari, lalu berkata, "Teman sekelasku itu mengatakan bahwa sebelum ini aku sudah membawakan begitu banyak sarapan untuknya, jadi dia merasa tidak enak dan membawakan ini untukku. Dia bilang ibunya sendiri yang membuatnya."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.