Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Masa Lalu Gong Mo (11)



Masa Lalu Gong Mo (11)

0"Belajar, belajar, belajar! Kenapa tidak mau belajar! Ayo jelaskan!" Sheng Nanxuan buru-buru berkata.     
0

Gong Mo berusaha sabar dan menarik kembali kertas ujian itu, lalu kembali menjelaskan.     

Di tengah-tengah penjelasan, Gong Mo teringat apa yang baru saja terjadi. Ia segera mendongak dengan cepat dan lagi-lagi mendapati Sheng Nanxuan sedang menatapnya. Gong Mo menggebrak meja dan berseru, "Sheng Nanxuan!"     

Sheng Nanxuan memegang dahinya dengan putus asa, lalu dengan kesal berkata, "Kamu terlalu cantik! Aku jadi tidak tahan!"     

Gong Mo membalik meja.     

Hanya saja, Sheng Nanxuan bangkit berdiri dan meletakkan tangannya di atas meja.     

Gong Mo tidak bisa menggerakkan meja itu sedikit pun. Ia berbalik dan pergi meninggalkan kelas dengan kesal.     

Ia berjalan sampai ke balkon dan berdiri di depan pagar pembatas sambil melihat ke bawah.     

Sheng Nanxuan menghampirinya, lalu melompat pagar pembatas dan duduk di atasnya.     

Gong Mo terkejut dan berbisik, "Apa yang kamu lakukan? Turun!" Ia berbisik karena takut murid-murid yang sedang mengikuti pelajaran mendengarnya.     

Sheng Nanxuan menatapnya sambil menggoyangkan kakinya.     

Gong Mo sangat gugup hingga berkeringat. Bagaimanapun juga, saat ini mereka sedang berada di lantai empat!     

"Cepat turun." Gong Mo menarik bajunya dan berkata, "Ini sangat berbahaya!"     

Sheng Nanxuan menatap matanya dalam-dalam sehingga membuat Gong Mo tertegun. Ia menarik tangannya dengan salah tingkah, lalu menundukkan kepalanya. Jantungnya terus berdegup kencang.     

Ketika Sheng Nanxuan melihat wajahnya yang memerah dan tenggorokannya yang serak, tiba-tiba ia merasa tenggorokannya kering.     

Sheng Nanxuan melompat turun dan berjalan ke kelas.     

Gong Mo memejamkan matanya dan menghela napas lega, lalu kembali melihat ke bawah dan mengabaikan apa yang ia lakukan.     

Sheng Nanxuan memasuki kelas dan tiba di tempat duduk Gong Mo untuk mengambil botol minumnya.     

Air dalam botol itu sudah hampir habis. Di dalamnya berisi rebusan kurma merah, wolfberry, dan kelopak mawar untuk memulihkan seseorang yang sedang menstruasi.     

Sheng Nanxuan membawa botol itu keluar kelas menuju tempat pengisian air yang berada di ujung koridor.     

Setelah mengambil sebotol air, ia menoleh untuk melihat Gong Mo sekilas. Ketika ia melihat Gong Mo tidak memperhatikan ke arahnya, diam-diam ia menyesap air dari botol itu.     

Air itu terasa manis dan rasa kurma merah di dalamnya benar-benar terasa. Sepertinya Gong Mo sudah menambahkan gula batu ke dalamnya.     

Sheng Nanxuan meminum satu tegukan penuh, lalu merasa mulutnya semakin bertambah kering dari sebelumnya.     

Ia menghela napas dan kembali mengisi botol itu hingga penuh. Jari-jarinya sedikit gemetar.     

'Apakah melakukan hal semacam ini adalah sesuatu yang sangat buruk?'     

Namun, begitu ia memikirkan bahwa dirinya sudah mencium Gong Mo secara tidak langsung, Sheng Nanxuan merasa sangat bersemangat.     

Sheng Nanxuan tersenyum diam-diam, lalu berjalan ke arahnya sambil membawa botol di tangannya.     

Ketika tiba di hadapannya, Sheng Nanxuan menyerahkan botol itu padanya.     

Gong Mo menatapnya dengan terkejut.     

Sheng Nanxuan berkata, "Jangan marah."     

Gong Mo sedikit tersipu. Ia mengambil botol itu, lalu membuka tutupnya dan menyesapnya.     

Ketika sedang menatapnya, tiba-tiba Sheng Nanxuan merasa kesulitan bernapas dan menelan air liurnya dengan susah payah. Ia merasa suatu bagian di tubuhnya seperti akan meledak.     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan berbalik dan masuk ke dalam kelas. Gong Mo tertegun kebingungan.     

Ketika melihat Sheng Nanxuan kembali ke posisinya yang semula, mengambil pena dan menghitung di kertas coret-coretan. Gong Mo menghela napas, lalu menutup botol dan masuk ke kelas.     

Ia duduk dan meletakkan botolnya di samping, kemudian melihat apa yang sedang ditulis oleh Sheng Nanxuan.     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan meletakkan penanya dan mendongakkan kepalanya.     

Gong Mo terkejut, "Ada apa?"     

Sheng Nanxuan menatapnya lekat-lekat. Gong Mo yang merasa ketakutan pun melangkah mundur, "Kamu!"     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan mencondongkan tubuhnya ke depan, lalu menangkup wajah Gong Mo dan mencium wajahnya.     

"Ahh!" Gong Mo memekik.     

Sheng Nanxuan melepaskannya. Ia tertawa gembira, lalu berbalik dan melarikan diri.     

"Sheng Nanxuan!!!!!!" Gong Mo benar-benar merasa malu dan marah. Ia bangkit berdiri dan mengejarnya, "Aku akan membunuhmu!!!"     

Sheng Nanxuan berlari keluar kelas. Pada saat Gong Mo mengejarnya, ia melihat beberapa teman sekelasnya.     

Kelas akan segera berakhir, jadi mereka pun kembali ke kelas sesudah mengikuti kelas kebugaran jasmani.     

Gong Mo terkejut dan berhenti di depan pintu kelas.     

Sementara itu, Sheng Nanxuan berhenti di koridor dan berbalik untuk menatapnya.     

Semua orang tercengang, "Apa yang kalian lakukan?"     

Gong Mo begitu malu dan marah hingga hampir menangis. Ia meraih buku yang ada di belakangnya dan ingin melemparkannya ke Sheng Nanxuan, tetapi ketika mengingat buku ini bukan miliknya sendiri, Gong Mo pun mengembalikannya.     

Sesudah itu Gong Mo mengambil kursi, tetapi karena merasa tindakannya ini terlalu ganas, ia pun meletakkannya kembali.     

Akhirnya Gong Mo melepas sepatunya dan melemparnya pada Sheng Nanxuan.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.