Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Masa Lalu Gong Mo (9)



Masa Lalu Gong Mo (9)

0Gong Mo merasa gelisah. Ia tahu bahwa dirinya tidak pada posisi berhak memberinya nasehat. Selain itu, Sheng Nanxuan pernah menyelamatkannya, jadi Gong Mo tidak seharusnya begini.     
0

Ia berbalik dan pergi, sementara Sheng Nanxuan mengambil tumpukan buku itu dan mengikutinya. Ia menghampiri dan menghentikan langkah Gong Mo, "Berikan padaku."     

"Aku bisa melakukannya sendiri." Gong Mo berjalan melewatinya.     

"Aku tetap berada di sini karena ingin membantumu." katanya. "Laki-laki macam apa mereka itu, membiarkanmu membawa begitu banyak buku seperti ini. Kamu adalah seorang gadis! Seharusnya kamu tidak perlu membawa apapun! Ini adalah urusan kami sebagai laki-laki!"     

"Ya, ya, ya! Kalau begitu kamu bawa saja!" Gong Mo memberikan seluruh buku yang ada di tangannya di atas buku-buku bahasa inggris itu lalu berkata, "Jangan sampai jatuh! Jika sampai ada yang kotor, maka buku itu akan jadi bukumu!"     

Sheng Nanxuan tersenyum padanya, "Kalau begitu bagaimana jika semuanya kotor?"     

Gong Mo tercekat dan menatapnya tajam.     

"Berikan semuanya padaku."     

Gong Mo benar-benar kesal. Ia berbalik dan pergi. Gong Mo memang tidak seharusnya berbicara dengan orang seperti dirinya.     

Sheng Nanxuan mengejarnya dan bertanya dengan suara yang pelan, "Apa kamu marah?"     

"..."     

"Berikutnya aku akan mendapatkan nilai yang lebih baik, oke? Kamu jangan marah."     

"Memang kalau kamu bilang akan mendapat nilai yang baik, maka kamu bisa langsung mendapatkannya?"     

"Aku hanya perlu bekerja keras, kan….?" Sheng Nanxuan tertawa dan berkata, "Aku akan bekerja keras mengerjakan semua soal dengan benar."     

Gong Mo terdiam. Ekspresinya jauh lebih tenang, "Aku harap kamu benar-benar bisa melakukannya." Setelah mengatakannya, Gong Mo mengulurkan tangan dan mengambil beberapa buku.     

Sheng Nanxuan berkata, "Bukankah sudah kukatakan, kamu adalah seorang gadis!"     

"Lagi pula ini tidak berat. Gong Mo berkata dengan kesal, "Ayo cepat! Teman-teman sedang menunggu!"     

Sheng Nanxuan bergumam pelan, "Galak sekali…"     

Setelah membagikan buku, dua jam mata pelajaran berikutnya pun akhirnya dimulai.     

Keduanya adalah kelas fisika. Begitu guru masuk, ia langsung membagikan kertas ujian akhir terlebih dahulu, lalu membahasnya.     

Ketika Gong Mo sedang mencatat pelajaran dengan serius, ia teringat akan apa yang dikatakan Sheng Nanxuan. Gong Mo menolehnya sekilas dan melihatnya juga sedang mencatat dengan serius.     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan mendongak dan agak terkejut melihat Gong Mo sedang melihat ke arahnya, lalu mengedipkan mata padanya.     

Gong Mo tersipu malu, lalu berbalik dan kembali mendengarkan guru yang sedang mengajar.     

Guru berkata, "Pertanyaan terakhir adalah pertanyaan tambahan. Pertanyaan ini sedikit di luar konteks, tapi sebenarnya sangat mudah. Hanya saja, karena banyak orang tidak bisa menemukan poin utama dan tidak tahu harus menggunakan rumus yang mana, hanya ada satu orang yang berhasil mendapatkan poin dari seluruh keras."     

Semua orang menghela napas lega.     

Dari seluruh kelas, hanya ada satu orang yang berhasil mendapatkan poin. Itu artinya, wajar bagi mereka untuk tidak mendapatkan poin.     

Kemudian guru itu berkata lagi, "Orang ini ada di kelas kita."     

Semua orang berpikir, 'Siapa orang yang begitu hebat ini?'     

"Dia adalah Sheng Nanxuan." Guru fisika memandang Sheng Nanxuan dengan kagum.     

Semua orang tercengang.     

Sheng Nanxuan mengangkat kepalanya dan menatap Gong Mo, sementara Gong Mo juga sedang menatapnya tidak percaya.     

Lagi-lagi ia mengedipkan matanya.     

Hanya saja, kali ini Gong Mo tidak tersipu dan masih menatapnya dengan tidak percaya.     

Guru berkata, "Sayangnya, dia hanya menulis rumus untuk langkah pertama. Selanjutnya masih ada beberapa langkah. Hanya saja, poin utama soal ini terletak pada langkah pertama. Begitu langkah pertama terpecahkan, kalian akan langsung bisa menyadari bahwa bagian selanjutnya sangat mudah. Jadi dari 10 poin, saya memberinya 5 poin."     

Ternyata inilah asal 5 poin yang didapatkannya.     

"Kenapa kamu tidak menulis langkah selanjutnya?" Guru menatap Sheng Nanxuan keheranan, "Sesudah ini sangat mudah…"     

Sheng Nanxuan tidak berkomentar.     

'Justru karena terlalu sederhana…' jawabnya dalam hati.     

Sheng Nanxuan menulis rumus ini karena merasa pertanyaan ini cukup menarik, jadi ia mempelajarinya dengan teliti.     

Akhirnya, sesudah menuliskan rumus, ia tahu bagaimana harus mengerjakan langkah selanjutnya sehingga dalam sekejap, ia kehilangan ketertarikannya dan melanjutkan tidurnya.     

Bertahun-tahun kemudian, Gong Mo baru menyadari bahwa beginilah sikap murid teladan yang sebenarnya. Mereka terlalu hebat sampai tidak ada pertanyaan yang sulit bagi mereka hingga membuatnya tidak ingin menulis jawabannya.     

Hanya saja pada saat itu Gong Mo tidak tahu bahwa dirinya sudah ditipu sepenuhnya oleh Sheng Nanxuan.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.