Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Masa Lalu Gong Mo (10)



Masa Lalu Gong Mo (10)

0Siang itu merupakan kelas kebugaran jasmani, matahari bersinar begitu terik. Gong Mo yang sedang datang bulan meminta izin untuk tinggal di kelas dan beristirahat karena sedang datang bulan.     
0

Begitu selesai pelajaran, Sheng Nanxuan segera berlari ke lapangan. Kelas kebugaran jasmani sudah hampir dimulai, tetapi karena tidak melihat Gong Mo, ia pun kembali ke kelas.     

Begitu sampai di kelas, ia melihatnya memang sedang duduk di kursi sambil membaca buku.     

Murid perempuan memang sering meminta izin saat kelas kebugaran jasmani. Meskipun para murid laki-laki tidak terlalu mengerti, tapi mereka semua paham. Sheng Nanxuan tahu bahwa Gong Mo sedang kedatangan hari itu.     

Begitu mendengar suara, Gong Mo pun menoleh. Ia terkejut ketika mendapat Sheng Nanxuan di sana, 'Bukankah bel pelajaran dimulai sudah berbunyi?' pikir Gong Mo.     

Sheng Nanxuan membenahi rambutnya dan berjalan kembali ke tempat duduknya.     

Gong Mo berbalik dan kembali membaca bukunya. Dalam hati ia berkata, 'Dia tidak terluka, tetapi tidak mengikuti kelas kebugaran jasmani. Benar-benar aneh!"     

Murid-murid nakal selalu melewatkan kelas apapun, tetapi tidak akan pernah melewatkan kelas kebugaran jasmani dan hanya siswa teladan sajalah yang ingin melewatkannya.     

Gong Mo merasa berada di level melewatkan kelas yang jauh berbeda. Ia bahkan melewatkan kelas kebugaran jasmani!     

Tepat pada saat Gong Mo sedang memikirkan hal ini, tiba-tiba Sheng Nanxuan berjalan mendekat dan duduk di hadapannya.     

Gong Mo menatapnya dengan linglung, "Ada perlu apa?"     

"Ketua kelas yang terhormat, tolong ajari aku soal selanjutnya!" katanya.     

"Hah?"     

"Bukankah aku sudah bilang? Ujian berikutnya, aku akan melakukannya dengan lebih baik. Jadi mulai sekarang aku akan berusaha keras! Jika nanti ada yang tidak aku mengerti, aku akan langsung menanyakannya padamu saja. Aku tidak akrab dengan orang lain."     

"Eh?" Gong Mo menutup buku di tangannya, "Baiklah kalau begitu."     

Sheng Nanxuan memicingkan matanya dan menatap sampul buku yang dipegang Gong Mo, lalu mengulurkan tangannya dan mengambil buku itu, "Apa yang sedang kamu baca? Ternyata bukan buku pelajaran!"     

"Kembalikan padaku!" teriak Gong Mo.     

"Biar kulihat…" Sheng Nanxuan bersandar ke belakang dan menghindari gerakannya. Begitu melihat nama di sampul buku itu, ia pun tertawa terbahak-bahak, "Presdir Sombong Jatuh Cinta Padaku? Hahaha! Apa-apaan ini?!"     

Wajah Gong Mo merah padam. Ia merebut kembali buku itu dan memasukkannya ke dalam laci, "Apa yang kamu tertawakan?!"     

"Tidak ada." Sheng Nanxuan berusaha menahan senyumnya dan berkata, "Aku hanya tidak menyangka, ternyata kamu tidak mengikuti pelajaran karena membaca novel di sini. Bagaimana jika ada guru yang tahu?"     

Gong Mo menggigit bibirnya dan berusaha mengalihkan pembicaraan, "Bukannya kamu ingin aku mengajarimu? Kenapa kamu malah berbicara omong kosong begini?"     

"Oh, kamu malu rupanya. Ya sudah, kalau begitu kita membahas soal saja." sahutnya.     

Gong Mo menjawab dalam hatinya, 'Siapa yang malu?!'     

Gong Mo tersipu. Sebenarnya ia memang merasa malu.     

Sheng Nanxuan mengeluarkan kertas ujian dan kertas coretan, lalu menunjuk sebuah pertanyaan, "Nah, yang ini. Aku tidak mengerti saat guru menjelaskannya."     

Ketika Gong Mo melihat bahwa kertas itu adalah kertas ujian fisika, Gong Mo sontak merasa heran, "Kamu bahkan bisa mengerjakan pertanyaan tambahan, tapi kenapa tidak bisa mengerjakan soal semacam ini?"     

"Pada saat aku memilih secara asal, itu satu-satunya rumus yang aku hafalkan. Siapa yang tahu? Itu satu-satunya rumus yang aku ingat, formula yang kuingat untuk si buta. Siapa yang tahu akan begitu kebetulan seperti itu?"     

Gong Mo menghela napas, lalu mengambil pena dan menunjukkan bagaimana cara mengerjakannya di kertas coretan, "Guru sudah pernah mengajarkannya di kelas. Apa kamu mendengarkannya?"     

"Tidak…" Sheng Nanxuan berkata, "Jika tidak, bagaimana mungkin orang sepintar diriku tidak bisa mengerjakannya…"     

Sheng Nanxuan tanpa malu mengakuinya.     

Gong Mo memelototinya dengan penuh amarah.     

Begitu melihat tatapannya,Sheng Nanxuan segera berkata, "Selanjutnya aku pasti akan mendengarkan!"     

Gong Mo menghela napas dan berusaha menahan amarahnya, lalu kembali menjelaskan..     

Sheng Nanxuan menopang dagunya dan menatap pipinya yang putih mulus sambil tersenyum.     

Gong Mo sudah berbicara begitu lama, tetapi ketika menyadari Sheng Nanxuan tidak merespon, ia pun mendongak dan berkata, "Sebenarnya kamu sedang mendengarkan atau tidak?!"     

Gong Mo menatapnya dengan linglung, "Untuk apa kamu menatapku dan tidak melihat pertanyaan?"     

Sheng Nanxuan tersenyum dan menjawab, "Kamu cantik…"     

Gong Mo tersipu malu. Ia mendorong kertas dan buku coret-coretannya pada Sheng Nanxuan dengan kesal, "Kalau kamu tidak mau belajar, aku tidak akan mengajarimu lagi."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.