Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Masa Lalu Gong Mo (6)



Masa Lalu Gong Mo (6)

0Sheng Nanxuan menyusul Gong Mo dan berjalan berdampingan dengannya.      
0

Gong Mo dengan cepat mengambil beberapa langkah ke depan dengan susah payah, tetapi karena Sheng Nanxuan memiliki kaki yang panjang, ia segera mengikutinya lagi.     

Setelah seperti ini selama beberapa saat, amarah Gong Mo pun meledak, "Untuk apa kamu mengikutiku?!"     

Sheng Nanxuan berkata dengan polos, "Jalan ini bukan milikmu. Kalau kamu bisa berjalan di sini, memangnya aku tidak bisa?"     

"Kamu!" Gong Mo tercekat dan berbalik untuk menyeberang jalan.     

Di sini sama sekali bukan tempat penyeberangan pejalan kaki, sehingga tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan cepat ke arahnya, Sheng Nanxuan segera menarik Gong Mo ke dalam pelukannya dan berteriak, "Kamu sudah bosan hidup?!"     

"Apa urusannya denganmu?!" Gong Mo mendorongnya menjauh, "Dasar pembohong! Aku bahkan menganggapmu sebagai penyelamatku, tapi ternyata kamu bersekongkol dengan mereka!"     

Mata Sheng Nanxuan terbelalak. Ketika tahu Gong Mo akan salah paham, ia dengan cepat menyangkal, "Bukan!"     

"Aku sudah melihat semuanya!" tukas Gong Mo.     

"Itu karena mereka takut aku akan terus memukuli mereka, jadi mereka datang untuk berdamai denganku."     

Gong Mo tertegun. Setelah ragu selama dua detik, ia pun berkata, "Aku tidak percaya padamu!"     

"Kalau begitu bagaimana caranya agar kamu percaya padaku?"     

Gong Mo menggigit bibirnya, 'Mana aku tahu!'     

Gong Mo berbalik dan meninggalkannya tanpa menjawab sepatah kata pun.     

Sheng Nanxuan mengikutinya dan dengan tidak tahu malu terus mengganggunya, "Hei! Katakan sesuatu! Bagaimanapun juga aku ini penyelamatmu!"     

"Aku tidak ingin berbicara dengan seorang pembohong!" sahut Gong Mo.     

Sheng Nanxuan menghela napas lega dan berkata, "Akhirnya kamu berbicara denganku."     

Gong Mo tercekat, tetapi tetap tidak memedulikannya dan berjalan semakin cepat.     

Sheng Nanxuan terus mengikutinya dan sambil berjalan berkata, "Dulu kamu juga pernah melihatku di luar sekolah, bukan? Memang kapan kamu pernah melihatku bersama mereka?"     

Gong Mo tertegun sejenak. Apa yang dikatakannya benar. Gong Mo berjalan beberapa langkah sambil berpikir, lalu berhenti dan bertanya, "Kamu benar-benar tidak membohongiku?"     

"Untuk apa aku berbohong padamu?" Sheng Nanxuan berkata mengerutkan keningnya, lalu menatapnya dengan tatapan menggoda, "Menipu uangmu atau menipumu untuk tidur denganku?"     

"Kamu!" Gong Mo tersipu, lalu berbalik dan pergi.     

Sheng Nanxuan sengaja berbicara di telinganya, "Kita bahkan sudah pernah berciuman, jadi untuk apa aku perlu menipumu?"     

Gong Mo begitu kesal dan memukulnya dengan apa yang ada di tangannya, "Jangan bicara sembarangan!"     

"Mana ada aku berbicara sembarangan? Jelas-jelas itu kenyataan!"     

"Itu jelas-jelas karena kamu!" Gong Mo berteriak dengan keras sehingga orang yang ada di sekitar mereka melihat ke arahnya. Ia pun mengecilkan suaranya dan hampir menangis karena terlalu kesal, "Kamu keterlaluan!"     

"Hei, hei, hei!" seru Sheng Nanxuan, "Jangan menangis!"     

Gong Mo menggigit bibirnya dan menatapnya dengan penuh kebencian, tetapi ia tidak benar-benar menangis. Hanya saja, ia benar-benar marah, "Karena kamu sudah menyelamatkanku waktu itu, aku bahkan sudah menganggap hal itu tidak pernah terjadi! Kenapa kamu malah mengungkitnya?!"     

"Oke, oke, oke. Aku tidak akan mengungkitnya." Sheng Nanxuan yang takut Gong Mo menangis pun segera mengalah.     

Gong Mo mengalihkan pandangannya dan segera berjalan maju dengan cepat.     

Sheng Nanxuan terus mengikutinya. Baru saja ia mengambil beberapa langkah, tiba-tiba Gong Mo berbalik dan lagi-lagi memukulnya dengan barang yang dibawanya.     

Sheng Nanxuan berkata dengan putus asa, "Aku tidak mengungkitnya…"     

"Jangan ikuti aku!" teriak Gong Mo. "Aku sudah hampir sampai. Jika ibuku melihatku bersama dengan seorang laki-laki, ibuku bisa salah paham."     

"Oh.." Sheng Nanxuan berhenti dengan enggan, lalu berkata, "Kalau begitu hati-hati di jalan."     

Gong Mo berhenti, lalu mendongak dan bertanya, "Kamu benar-benar tidak membohongiku?"     

"Tidak."     

Gong Mo mengangguk dan berkata, "Oke, kalau begitu aku akan mempercayaimu sekali lagi. Percaya kalau kamu adalah orang yang baik."     

Sheng Nanxuan bingung harus berkata apa, "Apa kamu sedang memberiku kartu friendzone?"     

'Kartu friendzone?'     

'Bukankah itu untuk menolak seseorang yang sedang melakukan pendekatan? Tapi aku dan dia tidak memiliki hubungan seperti itu!' pikir Gong Mo.     

Gong Mo tersipu malu, lalu menjawab, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan?"     

Sheng Nanxuan menutup mulutnya, mengulurkan tangannya dan membuat gerakan seolah-olah sedang menjahit mulutnya.     

"Huh!" Gong Mo berbalik dan pergi dengan kesal.     

Ketika sampai di tikungan, Gong Mo tidak bisa menahan dirinya untuk menoleh melihatnya sekilas.     

Gong Mo mengira Sheng Nanxuan sudah pergi, tetapi ternyata ia masih berdiri di sana sambil menatapnya lekat-lekat.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.