Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Melacak Lokasi Handphone Gong Mo



Melacak Lokasi Handphone Gong Mo

0Sheng Nanxuan menyesap susu formula dan menatap anak yang menangis, "Memang apa bedanya?"     
0

"Astagaa…" apa yang dikatakan Sheng Nanxuan membuat Shan Rong tidak tahan lagi, ia berbalik dan keluar, "Ibu telepon Gong Mo dulu. Kamu bujuk Huzi dulu."     

Sheng Nanxuan berkata kepada pengasuh, "Bawakan air."     

Bahkan jika tidak mau minum susu, setidaknya minum air, kan?     

Sheng Nanxuan memasukkan botol susu berisi air ke dalam mulut Huzi. Setelah menghisap dua kali, ia mengelak dan kembali menangis.     

Sheng Nanxuan memaksanya untuk minum, tetapi setelah lelah menangis, ia menghisap air itu dua kali lagi.     

Sheng Nanxuan menganggapnya lucu, jadi ia menggodanya dua kali seperti ini, lalu tiba-tiba menukari botol berisi air itu menjadi botol berisi susu formula.     

Huzi tidak tahu ketika Sheng Nanxuan menukarnya, jadi ia menghisap seteguk. Ketika mengetahui rasanya jauh lebih baik dari pada air, ia pun tidak bisa menolak untuk menghisap dua teguk lagi.     

Sheng Nanxuan berkata, "Akhirnya kamu minum juga, kan? Tunggu."     

Tiba-tiba ia teringat bahwa ia baru saja mencoba susu itu, jadi ia segera mengambilnya dari Huzi.     

"Oekkk…." teriak anak itu menangis.     

Sheng Nanxuan memberinya air, tetapi anak itu tidak tertipu. Ia mengelak dan terus menangis.     

Sheng Nanxuan yang sakit kepala berkata pada pengasuh, "Buat sebotol susu formula lagi."     

Pengasuh itu bergegas ke dapur, melewati ruang tamu, dan melihat Shan Rong meletakkan teleponnya.     

Shan Rong mengerutkan kening dan bergumam, "Kenapa tidak menjawab telepon?"     

Setelah akhirnya berhasil membujuk anak itu, Sheng Nanxuan menghela napas lega. Dahinya berkeringat.     

Sheng Nanxuan merasa membesarkan anak sungguh melelahkan, jadi sebagai suami ia harus lebih baik kepada istrinya karena istri menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengurus anak dari dirinya.     

Sesudah itu, ia berjalan ke ruang tamu. Ketika melihat Gong Mo belum kembali, ia tidak bisa menahan rasa cemberut.     

Pengasuh sudah meletakkan makanan di atas meja, lalu Shan Rong berkata, "Ibu belum berhasil menghubungi Gong Mo, coba kamu telepon dia."     

Sheng Nanxuan mengeluarkan handphone-nya dan menghubungi nomor Gong Mo. Setelah berdering sangat lama, tidak ada orang yang menjawab.     

"Aku akan turun dan menunggunya." Sheng Nanxuan berbalik dan pergi.     

"Hah?" Shan Rong terkejut, "Tidak perlu sampai menunggu begitu."     

Sheng Nanxuan tidak menjawab dan langsung berlalu keluar.     

Shan Rong duduk di bangku dan menghela napas, 'Sebenarnya apa yang mereka berdua lakukan?'     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan membuka pintu dan kembali, lalu berkata padanya, "Bu, makanlah dulu, jangan menunggu kami."     

"Hah…"     

Bang! Sheng Nanxuan menarik pintu dan pergi lagi.     

"Hah…" Shan Rong menghela napas lebih berat.     

Pengasuh bertanya, "Apa Nyonya ingin makan malam sekarang?"     

"Tunggu sebentar lagi saja. Seharusnya tidak lama."     

Sheng Nanxuan masuk ke lift dan menghubungi Lin Lei, "Bantu aku melacak handphone Gong Mo."     

Kemudian ia langsung pergi ke garasi dan mengemudi menuju perkantoran yang Gong Mo beritahukan padanya.     

Saat Sheng Nanxuan dalam perjalanan, Lin Lei meneleponnya kembali. Lokasi handphone Gong Mo memang berada di perkantoran itu.     

Sheng Nanxuan menambah kecepatannya. Saat itu adalah jam sibuk di siang hari dan jalan dipenuhi dengan mobil. Sheng Nanxuan bahkan hampir bertabrakan dengan pengendara lain beberapa kali.     

Sesampainya di perkantoran, ia menelantarkan mobilnya begitu saja dan bergegas masuk.     

Resepsionis yang melihat Sheng Nanxuan begitu agresif pun sedikit ketakutan.     

Sheng Nanxuan berjalan ke arahnya, mengeluarkan handphone-nya dan menunjukkan foto Gong Mo sambil bertanya, "Pernah melihat dia?"     

Resepsionis memperhatikan sejenak, "Sepertinya saya pernah melihatnya."     

"Di mana dia?"     

"Eh? Ruang 202." Orang-orang yang memasuki ruangan memiliki penampilan dan temperamen yang berbeda-beda, jadi ia mengingatnya.     

Sheng Nanxuan berbalik dan berjalan menuju ruang 202.     

Resepsionis berseru, "Tuan, Anda tidak bisa masuk."     

Sheng Nanxuan melangkah ke pintu ruang 202 dan menendang pintu itu hingga terbuka.     

Manajer perkantoran datang setelah diberitahu, lalu berteriak, "Apa yang kamu lakukan? Si… siapa yang mengizinkanmu membuat keributan di sini?"     

Sheng Nanxuan mengabaikannya dan langsung masuk ke ruangan itu, lalu melihat sebuah handphone yang terletak di tangki ikan di pintu masuk.     

Sheng Nanxuan mengulurkan tangan dan mengambilnya, lalu mengenali bahwa handphone itu adalah milik Gong Mo.     

Ia mengerutkan kening, meraih dasi manajer itu, dan bertanya dengan suara yang keras, "Di mana orang yang ada di dalam ruangan ini?!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.