Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bahkan Bunga pun Sudah Layu



Bahkan Bunga pun Sudah Layu

0Pada saat Gambino melihat Gong Bai lewat, ia pun menghentikannya, "Gong Bai."     
0

Gong Bai mengerutkan keningnya, "Apa kita sangat akrab?"     

Gambino mengulangi perkataannya, "Tuan Gong."     

Ck! Sangat pantas sebagai pria terhormat di keluarga Gong saat ini. Bagaimanapun juga, identitas Gambino saat ini merupakan bos besar mafia. Meskipun Gong Bai tidak mengetahuinya, seharusnya ia tahu bahwa identitas Gambino tidak biasa.     

Tapi ia malah berani bersikap seperti ini terhadap Gambino. Bisa dibilang sikap Gong Bai ini sedikit menantang!     

"Ada apa?" ​​Gong Bai mendengus dingin.     

"Hari ini adalah ulang tahun Nyonya Shan Rong, jadi saya ingin mengucapkan selamat padanya. Entah saat ini dia berada di ruang yang mana. Bisakah saya merepotkan Tuan Gong untuk menunjukkan jalan?" tanya Gambino dengan tulus.     

Haha! Jika Gong Bai membawanya masuk, Shan Rong pasti tidak enak hati untuk marah dan mengusirnya.     

Gong Bai meliriknya, "Karena Anda tidak tahu, akan lebih baik jika Anda tidak pergi. Saya takut orang yang tidak dikenal akan mempengaruhi suasana hati tuan rumah."     

Gambino kehilangan kata-kata.     

Gong Bai berbalik dan masuk.     

Gambino terus berdiri di pintu, sendirian dan menyedihkan     

Sesudah itu…     

Yu Xinran datang. Ia meliriknya sejenak, lalu mengangguk sambil tersenyum dan langsung masuk.     

Tang Xinxin juga lewat dan memelototinya sambil berkata di dalam hatinya, 'Bukankah ini si setan asing? Berani-beraninya mencium paksa Bibi! Seharusnya dia ditangkap oleh polisi!"     

Polisi pun datang, 'Wow, wow, wow! Paman yang sangat tampan! Bahkan seorang pria asing! Sayangnya sudah ada Ibu Gong di hatinya…"     

Wu Di berkata dalam hatinya, 'Kenapa setan asing ini begitu tampan begini?! Meskipun dia tampan dan berumur, aku tidak peduli! Tapi kenapa dia harus muncul di depan Ding Dang! Apa dia tidak tahu Ding Dang yang kusukai ini sangat suka dengan paman-paman? Jika dia ada di sini, bagaimana mungkin Ding Dang akan melihatku?!"     

Fang Yang terkejut.     

Fang Yang adalah bawahan Sheng Nanxuan, sementara Gambino dan Sheng Nanxuan memiliki kedudukan yang sama, jadi mau tidak mau ia harus menghampiri dan menyapanya, "Tuan Gambino, Anda ini sedang….?"     

"Aku sedang menunggu Shan Rong dan yang lainnya." Gambino melihat ke jalan dan berpura-pura menunggu, "Sepertinya belum datang. Kamu di sini untuk merayakan ulang tahunnya juga, kan? Kalau begitu aku akan masuk bersamamu saja."     

"Eh? Tapi…" Fang Yang mundur selangkah, "Saya di sini untuk membicarakan bisnis dengan seseorang. Silahkan menunggu."     

Setelah Fang Yang selesai berbicara, ia segera berlari secepat kilat.     

Ketika memasuki ruang pribadi dan melihat Sheng Nanxuan dan yang lainnya ada di sana, diam-diam Fang Yang menghela nafas lega dan berkata dalam hatinya, 'Untung saja aku tidak mempercayai perkataan Gambino. Jika tidak, kalau aku membawanya ke sini, dosakulah yang paling besar"     

Fang Yang mencari tempat untuk duduk, lalu mengambil handphone untuk mengirim pesan, menyuruh agar mereka berhati-hati dengan kedatangan Gambino.     

Pada akhirnya, semua orang berkumpul tanpa Gambino. Oleh sebab itu, Shan Rong sangat bahagia.     

Gambino terus berdiri di depan pintu restoran dengan terlihat kesepian dan menyedihkan. Bahkan bunga yang dipegangnya pun kini sudah layu.     

Di ruang pribadi, semua orang minum, makan, dan mengobrol. Meskipun TV menyala, tidak ada yang memperhatikan acara apa yang disiarkan di sana.     

Yu Xinran dan Gong Bai bersebelahan. Gong Bai memperhatikan Yu Xinran dengan baik. Keduanya juga saling berbisik dari waktu ke waktu.     

Tang Xinxin duduk di seberang sambil memperhatikan setiap gerakan mereka dengan jelas dan hanya bisa merasakan kepahitan di hatinya.     

Kenapa?     

Kenapa cintanya harus berakhir bahkan sebelum dimulai?     

Mungkinkah ini yang disebut dengan, "Kalah sebelum bertarung"?     

Tang Xinxin memegang anggur merah dan meneguknya sambil menelan air mata pahit di hatinya.     

Di sebelahnya terdapat Wu Di yang senasib sepenanggungan dengannya.     

Wu Di juga ingin seperti Gong Bai yang bisa mengambil hati pujaan hatinya.     

Hanya saja pujaan hatinya ini, tidak menggemaskan sedikitpun!     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.