Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Kenapa Kamu Masuk?! Keluar!



Kenapa Kamu Masuk?! Keluar!

0Gong Mo tertegun sejenak. Begitu melihat ke belakang, Sheng Nanxuan sudah berjalan masuk dengan mengenakan setelan berkuda yang keren. Ia tampak seperti seorang bangsawan dari abad pertengahan di Eropa.     
0

Saat Sheng Nanxuan berjalan sambil merapikan kancing di lengan bajunya dan melihat Gong Mo, matanya tiba-tiba melotot dan ia benar-benar tercengang.     

Gong Mo tersipu malu dan langsung meraih bajunya untuk menutupi bagian depan tubuhnya, lalu dengan malu-malu berkata, "Kamu! Kenapa kamu masuk?! Keluar!"     

Sheng Nanxuan menatapnya dengan tatapan yang membara. Meskipun pakaian yang di pegangnya menutupi dadanya dan sebagian besar tubuhnya, tetapi kedua betisnya yang putih mulus terekspos begitu saja.     

Sheng Nanxuan tidak bisa berhenti membayangkan adegan saat dulu kedua kaki ini diselipkan ke pinggangnya. Dalam sekejap, ia merasa darah yang mengalir di seluruh tubuhnya seakan mendidih dan tenggorokannya terasa kering. Ditambah lagi, bagian tertentu di bawah pinggangnya mulai perlahan bangkit.     

Ia berjalan menghampiri Gong Mo.     

Gong Mo pun panik bukan main, "Kenapa kamu mendekat? Keluar! A… aku ingin berganti pakaian!"     

"Aku akan membantumu," katanya dengan suara parau.     

Gong Mo melihat mata Sheng Nanxuan yang membara. Sudah bagus jika ia tidak menyantapnya, bagaimana mungkin Sheng Nanxuan bisa membantunya?     

Gong Mo tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimanapun juga, Sheng Nanxuan adalah suaminya, jadi tentu saja Gong Mo tidak bisa meneriakinya. Suaminya itu juga bukanlah pencuri bunga!     

Hanya saja, bukankah sekarang Sheng Nanxuan sedang bersiap untuk memetik bunga?     

Melihat bahu Gong Mo yang harum terekspos, Sheng Nanxuan mengangkat tangannya dan mulai membuka kancing bajunya sendiri.     

Gong Mo terkejut, "Ka… kamu jangan bertindak sembarangan!"     

Pandangan mata Sheng Nanxuan menjelajahi Gong Mo, lalu ia pun tersenyum seksi dan berkata, "Aku takut kamu kedinginan."     

Senyuman Sheng Nanxuan membuat Gong Mo serasa ingin pingsan dan hanya dua kata yang muncul di benaknya, 'Tampan sekali…'     

Kemudian Gong Mo linglung dan hanya bisa memperhatikan Sheng Nanxuan meletakkan jarinya yang panjang di bawah dagunya, lalu membuka kancing bajunya satu per satu hingga memperlihatkan jakunnya yang seksi.     

Gong Mo menelan ludah. Ia merasa dirinya sudah tergoda oleh ketampanan seseorang.     

Tetapi…     

Sheng Nanxuan melakukannya dengan sengaja.     

Ia sedang menggoda Gong Mo.     

Sheng Nanxuan melepas mantelnya, meletakkannya di bahu Gong Mo, lalu menunduk dan berbisik di telinganya, "Jangan membeku."     

Ia sengaja menjaga suaranya tetap rendah, sementara telinga Gong Mo seakan mati rasa ketika mendengarnya.     

Gong Mo merasa tulang-tulangnya rapuh, tangannya lemas, dan baju yang dipegangnya terjatuh ke lantai.     

Sheng Nanxuan tersenyum penuh kemenangan. Ia menunduk dan mencium pipinya, lalu tangannya perlahan-lahan menyelinap di bahunya dan bergerak ke bawah.     

"Jangan!" Gong Mo terengah dengan panik.     

"Tiga bulan yang dikatakan oleh dokter sudah berlalu." Sheng Nanxuan menciumnya.     

Gong Mo gemetar dan terjatuh di pelukannya dengan terengah pelan.     

Ketika Gong Mo merasa Sheng Nanxuan akan melakukannya di sini, ia pun berseru, "Kenapa kamu begitu terburu-buru? Kembali ke kamar!"     

"Tidak." Sheng Nanxuan menempelkan tubuh Gong Mo ke cermin, "Aku ingin menginginkanmu di sini sekarang juga."     

"Jangan!" Gong Mo menjerit.     

Detik berikutnya, Sheng Nanxuan sudah memasukinya.     

"Ah…." Gong Mo menggigit bibirnya dan mencengkram bahu Sheng Nanxuan kuat-kuat dengan kedua tangannya.     

Sheng Nanxuan mengangkat dagu Gong Mo, menciumnya, membuka paksa bibirnya, lalu berkata, "Jangan tahan. Teriakkan agar aku bisa mendengarnya. Aku menyukai suaramu."     

"Ahh…." Gong Mo mengerutkan keningnya, mengepalkan tinjunya, dan memukul bahu Sheng Nanxuan, "Pelan sedikit!"     

"Perintah diterima…!"" Sheng Nanxuan tersenyum, bergerak beberapa kali dan berkata, "Nanti jangan suruh aku melakukannya lebih kuat."     

Gong Mo memukulnya lagi, lalu dengan malu-malu berkata, "Kenapa kamu begitu banyak bicara?!"     

"Oh…" Sheng Nanxuan berkata sambil terus bergerak, "Aku mengerti. Ternyata kamu tidak suka jika aku menggunakan kata-kata. Kalau begitu, aku akan menggunakan tindakan."     

"..."     

"Oke, aku akan melakukannya dengan perlahan." Goda Sheng Nanxuan.     

"Kamu…!" Gong Mo kesal dan memukul-mukul dadanya sambil berkata, "Kamu sangat menyebalkan!"     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan menabrak tubuhnya dengan keras dan membuatnya menjerit terkejut. Gong Mo menunduk dan menggigit bahunya, lalu bergelantung di tubuh Sheng Nanxuan dengan gemetar.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.