Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Ada Tujuan Apa?



Ada Tujuan Apa?

0Sheng Nanxuan melirik Sheng Zhong Tian dan Liu Xuelan dengan wajah datar dan berkata, "Apa yang kalian berdua lakukan di sini? Kalau aku tidak salah ingat, di koran kalian sudah memutuskan hubungan denganku. Dengan begitu, anakku bukanlah cucu kalian, jadi kalian tidak perlu datang untuk merayakan pesta seratus harinya."     
0

Liu Xuelan tercekat dan memaki dalam hatinya, 'Siapa yang peduli dengan anakmu!'     

Ketika Liu Xuelan melihat Fang Yang yang masih memegang tangan Sheng Zhongtian, wanita itu pun berkata dengan tegas, "Bisa-bisanya masih tidak melepaskan suamiku! Tidak sadar statusmu ini apa? Berani-beraninya menyentuh kami!"     

Fang Yang tercekat begitu teringat bahwa mereka berdua sebenarnya merupakan orang tua Sheng Nanxuan. Sheng Nanxuan saja sudah seharusnya menghormati mereka, apa lagi Fang Yang!     

Fang Yang mau tidak mau melepaskan Sheng Zhongtian, lalu berdiri di sebelah Sheng Nanxuan.     

Liu Xuelan buru-buru memapah Sheng Zhongtian, "Kamu baik-baik saja, kan?" Sesudah itu dia mengambil kesempatan untuk mencubitnya diam-diam.     

Sebelum keduanya datang, keduanya sudah sepakat untuk bersandiwara di depan Sheng Nanxuan sebagai ayah yang tegas dan ibu yang penuh kasih sayang.     

Begitu Sheng Zhongtian menerima sinyal itu, ia segera bertanya pada Sheng Nanxuan dengan marah, "Ayah tanya padamu, apa kamu yang sudah menjebak kakakmu?"     

"Sebenarnya siapa yang menjebak siapa?" Sheng Nanxuan mengerutkan kening dan menatapnya dengan kesal, "Kamu adalah ayahku, tapi kenapa di hatimu hanya ada dia? Apa yang dia lakukan semuanya benar, sementara aku, apa yang aku lakukan semuanya salah di matamu!"     

"Jika kamu tidak melakukan kesalahan, akankah Ayah menegurmu? Mana mungkin tidak ada dirimu di hati Ayah? Jika Ayah tidak peduli padamu, apapun yang kamu lakukan, Ayah tidak akan marah!"     

Sheng Nanxuan mencibir, "Jadi maksudmu, karena cinta, maka ditegur?"     

"Apa maksud sikapmu ini?" kata Sheng Zhongtian.     

"Sudahlah, jangan bertengkar setiap bertemu." Liu Xuelan menyela mereka, lalu menatap Sheng Nanxuan dengan sedih, "Nanxuan, apa kamu baik-baik saja? Ibu…"     

"Sudahlah!" potong Sheng Nanxuan dengan tidak sabar. "Tidak perlu bersandiwara lagi di depanku. Yang seorang memainkan peran jahat, sementara yang lain memainkan peran baik! Apa belum cukup juga kalian bersandiwara selama bertahun-tahun?"     

Wajah Liu Xuelan kaku, kemudian berkata dengan sedih, "Kamu menyalahkan Ibu?"     

Sheng Nanxuan melirik jam tangannya, lalu berkata, "Aku tidak punya banyak waktu untuk kalian. Masih ada banyak tamu yang menungguku. Katakan saja, ada tujuan apa kalian datang kesini?"     

Keduanya tercekat. Liu Xuelan menoleh untuk melihat Sheng Zhongtian, sementara Sheng Zhongtian menelan ludah, lalu berkata dengan salah tingkah, "Ayah tidak menyangka kamu begitu cakap sampai bisa menjadi Dewa Malam apalah itu."     

Sheng Nanxuan menatapnya dengan dingin.     

Entah mengapa Sheng Zhongtian merasakan ada hawa dingin yang menembus rompinya. Ia pun mengatakan tujuannya dalam satu tarikan napas, "Karena semua orang menghormatimu, beritahukan kepada departemen terkait untuk membebaskan kakakmu secepat mungkin! Apa kamu benar-benar ingin mengirim kakakmu ke penjara?"     

"Kata-katamu ini salah. Jika dia memang tidak bersalah, tentu saja dia tidak perlu masuk penjara. Selain itu, aku tidak memiliki kemampuan untuk menghalangi urusan hukum seperti itu. Apa yang aku katakan tidak akan membuatnya bisa dibebaskan begitu saja. Itu adalah hal yang bisa dilakukan oleh presiden, bukan aku."     

"Kamu…!"     

"Nanxuan." Liu Xuelan berseru, "Apa kamu begitu membenci kakakmu? Ibu mohon padamu, ya?"     

"Atas dasar apa kalian memohon padaku? Sheng Nanxuan mencibir, lalu tiba-tiba mengedipkan matanya pada Fang Yang.     

Fang Yang tertegun sejenak, lalu segera datang dan menyuruh pengawal yang ada di sekitar pergi. Sesudah itu, Fang Yang menaiki mobil dan menyuruh supir untuk pergi dari sana.     

Sementara di sini, hanya ada Sheng Nanxuan, Sheng Zhongtian, dan istrinya yang tersisa.     

Sheng Nanxuan mendekati mereka berdua dan hendak berbicara, ketika tiba-tiba ia melihat sebuah mobil keluar dari Huanyuan. Mobil itu adalah mobil keluarga.     

Sheng Nanxuan mengangkat alisnya melihat mobil itu berhenti di pintu masuk, lalu diikuti dengan Gong Mo yang turun dari mobil dan berlari ke arahnya.     

Sheng Nanxuan berseru, "Jangan kemari!"     

Gong Mo tertegun sejenak, lalu menatapnya dengan mata terbelalak dan wajah yang dipenuhi kekhawatiran. Ia mengira Sheng Nanxuan sedang berada dalam bahaya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.