Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Maksudku, Bagaimana Jika



Maksudku, Bagaimana Jika

0Mendengar perkataan Sheng Nanxuan, Gong Mo sontak tertegun, melepaskan tangannya, dan menatap Sheng Nan Xuan. Tatapannya penuh dengan kengerian.     
0

Apa jangan-jangan Sheng Nanxuan benar-benar akan terus menghipnotisnya?     

Hanya saja, Gong Mo benar-benar tidak ingin melupakan apapun.     

Bahkan jika hal itu merupakan hal yang sangat tidak tertahankan dan sangat menyakitkan sekalipun, Gong Mo juga tidak takut. Bagaimanapun juga, setiap ingatannya adalah bagian dari dirinya, jadi mengapa Sheng Nanxuan harus membuatnya melupakan ingatan-ingatan itu?     

Gong Mo merasa ada sesuatu yang kurang dari hidupnya dan merasa hidupnya ini sudah tidak utuh lagi.     

Ketika Sheng Nanxuan melihat sorot mata istrinya, ia merasa sangat sedih dan bertanya-tanya apakah dirinya sudah melakukan kesalahan.     

Pada saat itu, jika ia tidak menghipnotis Gong Mo, apakah semuanya akan lebih baik?     

Tak!     

Dalam sekejap, Sheng Nanxuan menjentikkan jarinya di telinga Gong Mo. Gong Mo pun tertegun seketika.     

Bagi Gong Mo, pikirannya hanya tiba-tiba kosong selama sedetik, tetapi ia sama sekali tidak tahu apa yang sudah Sheng Nanxuan perbuat padanya.     

Ketika Gong Mo kembali tersadar, seluruh ingatannya tadi malam, sudah muncul di benaknya.     

Gong Mo menyadari bahwa Sheng Nanxuan baru saja mengambil kesempatan untuk membatalkan hipnotisnya pada Gong Mo mengenai kejadian tadi malam.     

Hanya saja, Sheng Nanxuan tidak memberitahunya dan membuat serangan tiba-tiba begitu saja.     

Gong Mo memukuli tubuh Sheng Nanxuan dengan kesal sambil berkata, "Bajingan, bajingan, bajingan!!!"     

Sheng Nanxuan hanya menerima pukulan Gong Mo tanpa bergerak dan bersuara sedikit pun sambil memandang Gong Mo dengan lemah lembut.     

Sesudah memukul untuk waktu yang lama, Gong Mo menatap mata Sheng Nanxuan. Begitu melihat pandangan mata Sheng Nanxuan yang lembut, Gong Mo segera berpaling dan menarik tangannya, lalu berkata, "Kamu benar-benar keterlaluan, tahu tidak?"     

"Aku tahu." Sheng Nanxuan menjawab dengan suara yang pelan sambil menyandarkan kepalanya di bahu Gong Mo dan berkata dengan cepat, "Ke depannya aku tidak akan berani melakukannya. Benar-benar tidak akan berani lagi."     

"Siapa yang akan percaya dengan ucapanmu itu? Lagi pula tanpa kamu mengakuinya, kamu bisa membuatku lupa begitu saja."     

"Mana mungkin semudah itu. Aku tidak akan mengatakan apa yang sebenarnya aku alami hingga aku mau tidak mau menghipnotismu, tetapi aku juga benar-benar tidak ingin berbuat seperti itu padamu." Sheng Nanxuan berkata, "Terakhir kali aku membuatmu lupa saja sudah membuatku sangat menyesal. Ke depannya aku tidak akan tega untuk membuatmu lupa lagi. Aku juga tidak akan melakukan apapun padamu lagi. Sungguh."     

Gong Mo memutar bola matanya dan menatap Sheng Nanxuan mengejek, "Tidak tega?"     

"Ya." Sheng Nanxuan mengangguk dengan berat, lalu meraih tangan Gong Mo dan mencium punggung tangannya, "Istriku, jangan marah…"     

Gong Mo menarik tangannya kembali dan berkata dengan wajah yang tegas, "Kalau begitu, kembalikan ingatan lamaku."     

Sheng Nanxuan sontak tercengang dan terdiam.     

Ketika Gong Mo melihatnya, Wajah Gong Mo mulai cemberut dan dengan penuh amarah berkata, "Aku tahu kamu pembohong!"     

"Tidak!" Sheng Nanxuan berkata dengan merasa serba salah, "Hanya saja menurutku sekarang bukan waktunya."     

"Kapan waktunya?"     

"Yang pasti bukan sekarang."     

Gong Mo yang marah, buru-buru mendorongnya keluar sambil berkata, " Keluar! Aku sudah tidak mau berurusan denganmu! Malam ini kamu tidur di ruang kerja! Aku tidak mau melihat batang hidungmu!"     

"Gong Mo…." Sheng Nanxuan berbalik dan merengkuh Gong Mo ke dalam pelukannya.     

"Lepaskan aku!"     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan melepaskannya, kedua tangannya meraih bahu Gong Mo sambil menatap matanya dalam-dalam, "Apa kamu benar-benar ingin tahu?"     

Seketika Gong Mo tertegun dan ketakutan melihat tatapan tajam Sheng Nanxuan hingga tidak bisa berkata-kata.     

Setelah dua detik, Gong Mo kembali tersadar dan segera memalingkan wajahnya karena takut dihipnotis lagi oleh Sheng Nanxuan.     

Gong Mo berpikir dengan seksama selama beberapa saat, tetapi sepertinya ia tidak melupakan apapun. Apa yang baru saja terjadi, masih teringat jelas di ingatannya, jadi seharusnya ia tidak terhipnotis lagi.     

Gong Mo menarik napas dalam-dalam, lalu menjawabnya, "Tentu saja ingin tahu!"     

"Bahkan jika itu akan membahayakan hidupku? Bahkan jika aku akan mati, apa kamu masih ingin tahu?     

Gong Mo terkejut dan bertanya dengan tidak percaya, "Apa yang kamu katakan? Aku hanya ingin mengingat kembali ingatan masa laluku. Bagaimana bisa jadi membahayakan hidupmu?"     

"Maksudku, bagaimana jika begitu."     

Gong Mo berpikir sejenak, kemudian berkata, "Jika hanyalah jika! Lagi pula itu tidak akan benar-benar terjadi!"     

"Bagaimana kalau ada lima puluh persen kemungkinan bahwa itu akan terjadi?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.