Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Benar-benar Melupakan Pertengkaran



Benar-benar Melupakan Pertengkaran

0Gong Mo terkejut.     
0

Sheng Nanxuan buru-buru berkata, "Tidak apa-apa, kami hanya sedang bercanda."     

Ibu Gong tertegun sejenak, kemudian berkata dengan wajah yang suram, "Ini sudah tengah malam! Jaga kelakuan kalian. Bercanda macam apa hingga seperti itu!"     

"Aku mengerti." Jawab Sheng Nanxuan dengan suara yang pelan.     

Ibu Gong mendengus dingin dan kembali ke kamarnya.     

Gong Mo ingin melepaskan diri dari pelukan Sheng Nanxuan, tetapi Sheng Nanxuan memeluknya dengan erat.     

Gong Mo sangat marah sehingga otaknya tidak bisa berpikir. Ia pun berkata, "Lepaskan, tidak?!"     

"Momo…" Sheng Nanxuan tiba-tiba menatapnya dan berseru dengan suara yang pelan.     

Gong Mo mendongakkan kepalanya. Setelah berteriak beberapa kali, kepalanya sedikit pusing.     

Sheng Nanxuan melihat pandangan mata Gong Mo kosong dan mengetahui bahwa otak istrinya itu sedang kekurangan oksigen. Saat seperti ini hanya akan berlangsung selama beberapa detik, jadi di saat itulah Sheng Nanxuan memanfaatkan kesempatannya.     

Tiba-tiba Sheng Nanxuan mengangkat tangan dan menjentikkan jarinya di telinga Gong Mo.     

Gong Mo terkejut. Matanya terlihat sayu dan perlahan-lahan melepaskan genggaman tangannya, kemudian jatuh ke pelukan Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan membungkuk dan mencium bibirnya, tetapi Gong Mo tidak bergerak sedikit pun, seolah-olah membiarkannya melakukannya.     

"Momo, kita tidak bertengkar dan kamu langsung tidur begitu kembali ke kamar." Sheng Nanxuan berbisik dengan suara yang menyihir.     

"Ya." Gong Mo mematuhinya dengan lemah.     

"Tidurlah." kata Sheng Nanxuan lagi.     

Gong Mo menutup matanya, lalu terjatuh seketika.     

Sheng Nanxuan menggendongnya dan meletakkannya dengan perlahan, lalu menyelimutinya.     

"Gong Mo, aku mencintaimu." Sheng Nanxuan mencium bibir Gong Mo dengan lembut, kemudian kembali berkata, "Dan juga, maafkan aku."     

Sekarang, biarkan Gong Mo tidur nyenyak terlebih dahulu.     

Sheng Nanxuan tidak tahu, apa yang sudah hari ini Gong Mo ketahui, dengan siapa ia bertemu, dan melakukan hal apa saja, jadi Sheng Nanxuan tidak bisa menghilangkan ingatan itu dan hanya bisa menghapus pertengkaran ini dari benaknya.     

Dengan kata lain, besok saat ia bangun, kemungkinan Gong Mo akan menanyakan lagi tentang masalah amnesianya dan bertengkar lagi dengan Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan yang merasa sakit kepala, menggosok dahinya. Di saat pertemuannya dengan Hati Manis, Sheng Nanxuan tahu bahwa cepat atau lambat, Gong Mo akan mengetahuinya. Tidak mungkin ia terus menghipnotisnya seumur hidup.     

Namun, Sheng Nanxuan masih belum terpikirkan, bagaimana harus menjelaskannya pada Gong Mo. Bagaimana jika ini semua membuatnya ketakutan?     

Pada saat bangun dari tidurnya, Gong Mo benar-benar melupakan tentang pertengkarannya dengan Sheng Nanxuan.     

Gong Mo menggosok-gosok dahinya dan merasa ada yang aneh. Kemarin malam, Gong Mo jelas-jelas ingin berdebat dengan Sheng Nanxuan, tetapi kenapa ia justru langsung tidur begitu kembali ke kamar?     

Ada pepatah yang mengatakan, 'Pukulan pertama, membangkitkan semangat. Pukulan kedua, menjatuhkan semangat. Pukulan ketiga, mematikan semangat.'     

Bagaimanapun juga, inilah yang paling masuk akal.     

Kemarin, saat Gong Mo baru saja mengetahui bahwa dirinya sudah dihipnotis, ia ingin segera kembali ke rumah untuk mencari Sheng Nanxuan dan berargumen dengannya.     

Sesampainya di rumah, Gong Mo menemukan bahwa Sheng Nanxuan belum pulang kerja dan menunggunya pulang. Selama menunggu, Gong Mo berpikir bahwa ketika Sheng Nanxuan pulang, mereka tidak bisa langsung bertengkar begitu saja. Jika sampai terdengar oleh Ibu Gong, ibunya itu pasti akan merasa cemas, jadi Gong Mo harus menunggu saat malam tiba.     

Ketika malam tiba, Gong Mo semakin berpikir bahwa mungkin saja Sheng Nanxuan memiliki kesulitannya sendiri sehingga Gong Mo pun tidak bisa menanyakannya, jadi Gong Mo berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi.     

Akhirnya, di malam hari Gong Mo sudah kehilangan momentumnya.     

Akibatnya, Gong Mo langsung tertidur     

Bagaimana sekarang? Gong Mo sudah kehilangan keinginan bertarungnya.     

"Momo…" Sheng Nanxuan membuka pintu dan masuk.      

Ia baru saja berlari 5 kilometer di ruang olahraga sehingga sekujur tubuhnya berkeringat.     

Gong Mo masih ingin berdebat dengannya. Meskipun sekarang Sheng Nanxuan terlihat sangat seksi, tetapi Gong Mo tidak berminat untuk mengagumi keseksian suaminya itu.     

Sheng Nanxuan berjalan mendekat, memegang wajah Gong Mo, dan menciumnya dengan ganas.     

Gong Mo sedikit terkejut. Ciuman yang diberikan Sheng Nanxuan membuat kepalanya berputar. Gong Mo pun buru-buru mendorongnya dan berkata, "A… aku belum menyikat gigiku."     

Sheng Nanxuan tidak bisa menahan tawanya dan mematuk bibirnya lagi, kemudian berbalik dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.     

Gong Mo memukul bantal dengan kesal.     

Jelas-jelas seharusnya Gong Mo bertengkar dengan Sheng Nanxuan, tetapi kenapa justru malah saling berciuman?!     

Gong Mo sudah memutuskan bahwa hari ini, ia pasti akan berdebat dengan Sheng Nanxuan!     

Saat sarapan, Ibu Gong menatap tajam keduanya, kemudian tiba-tiba bertanya, "Kemarin malam kalian bertengkar?"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.