Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Apa Aku Melakukan Kesalahan?



Apa Aku Melakukan Kesalahan?

0Ding Dang berkata, "Aku hanya menyukai pria yang lebih tua dariku."     
0

Wu Di berkata sambil menatapnya dengan pandangan yang kosong, "Aku lebih tua darimu!"     

"Kamu hanya beberapa hari lebih tua dariku. Aku menyukai laki-laki yang lebih tua minimal dimulai dari yang tujuh sampai delapan tahun, dua tiga belas tahun masih boleh, empat lima belas tahun itu sempurna, atau dua puluh tahun juga masih bisa kuterima."     

"Dua puluh tahun?!" Wu Di berseru, "Kamu ini sedang mencari suami atau Ayah?"     

"Kamu…!" Ding Dang ingin menendangnya, tetapi Wu Di buru-buru menghindar.     

Gong Mo tertawa lepas, kemudian mempersilahkan mereka, "Ayo duduk di sini saja."     

Ding Dang melangkah mundur sambil berkata, "Tidak usah, aku sudah harus pergi."     

Gong Mo berkata dengan kebingungan, "Apa tidak makan malam di sini dulu?"     

"Aku…" Ding Dang ingin menolak lagi.     

Begitu mendengar suara percakapan di luar, Ibu Gong keluar dari kamar dan berkata, "Oh! Wu Di datang rupanya! Sudah lama ya tidak bertemu… Siapa gadis cantik ini?"     

"Temanku." Wu Di tidak berani mengatakan bahwa Ding Dang adalah pacarnya. "Namanya Ding Dang."     

"Astaga… Orangnya cantik dan namanya juga bagus!" Ibu Gong datang mendekat sambil berkata, "Kenapa masih berdiri? Ayo semuanya duduk! Ibu akan pergi menyuruh Kak Zhang untuk memasak lebih banyak dulu." Ibu Gong berbicara sambil berjalan menuju dapur.     

Ketika Ding Dang melihat Ibu Gong berjalan ke dapur, ia jadi merasa tidak enak untuk pergi. Akhirnya, ia pun duduk dengan canggung.     

Wu Di tersenyum sambil mencondongkan tubuh lebih dekat padanya, tetapi Ding Dang memelototinya dan berkata, "Bukannya kamu bilang ingin ke toilet?"     

Wu Di tertegun, kemudian mengangguk, dan berbalik untuk pergi ke kamar mandi.     

Sheng Nanxuan menatap Gong Mo sambil mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan rambut di sekitar telinganya, tetapi Gong Mo mengulurkan tangannya dan mendorong Sheng Nanxuan menjauh.     

Sheng Nanxuan sontak tertegun. Hari ini memang ada yang berbeda dari Gong Mo. Sebenarnya apa yang terjadi?     

Ding Dang mengulurkan tangannya dan menggosok -gosok perutnya. Tiba-tiba, ia melihat buku yang diletakkan Gong Mo di atas meja ruang tamu. Ia pun bertanya, "Kamu juga suka membaca novel karya Gordon?"     

Gong Mo menatapnya dengan mata yang berbinar bagai bertemu belahan jiwanya dan berkata, "Iya! Kamu juga membacanya?"     

Ding Dang mengangguk dan menjawab, "Iya! Aku paling menyukai novel detektif dan misteri."     

"Aku juga!" Gong Mo menjadi semakin tertarik dengan Ding Dang.     

Melihat mereka mengobrol, Sheng Nanxuan menghela napas pelan dan berjalan pergi. Ia memutuskan untuk bertanya padanya tentang apa yang terjadi, saat akan tidur.     

Melihatnya pergi, Ding Dang segera berkata pada Gong Mo, "Itu… Permisi bertanya. Apa ada toilet? Aku juga ingin ke toilet."     

Begitu mendengarnya, mata Gong Mo menunjukkan ekspresi tersenyum dan berkata, "Ikutlah denganku."     

Pada saat memasuki toilet, tiba-tiba Ding Dang yang sedang duduk di kloset berpikir, 'Buku Aimo adalah penerbit Bahasa Mayat dan Gong Mo suka membaca novel detektif. Apakah Sheng Nanxuan dan Gong Mo juga sudah pernah membaca kisah Putri Duyung? Jika mencari siapa pembunuh Su Mo, dari sudut ini, seharusnya mereka berdua juga harus dicurigai.'     

Ding Dang menghela napas dan berkata lagi di dalam hatinya, 'Mungkin aku yang terlalu banyak berpikir. Bagaimanapun juga Gong Mo tidak terlibat dalam penyelidikan dan tidak tahu mengenai kasus ini, jadi aku juga tidak bisa menebak-nebak begitu saja.     

Gong Mo menjamu Wu Di dan Ding Dang dengan gembira, tetapi setiap kali Sheng Nanxuan ingin berbicara atau menyentuhnya, Gong Mo menghindari suaminya itu. Meskipun begitu, yang lain tidak ada yang menyadari ada yang berbeda dari Gong Mo.     

Setelah makan, keduanya bersama-sama mengantar Wu Di dan Ding Dang.     

Ketika pintu lift tertutup, Sheng Nanxuan menundukkan kepala dan ingin berbicara dengannya. Hanya saja, belum sempat ia membuka mulutnya, Gong Mo sudah berbalik dan kembali ke dalam rumah.     

Sheng Nanxuan buru-buru meraih tangan Gong Mo, tetapi Gong Mo menepisnya dan berlari secepat kilat.     

Sheng Nanxuan tahu bahwa dirinya benar-benar sudah membuat Gong Mo marah.     

Namun, di pagi hari saat Sheng Nanxuan pergi, Gong Mo masih baik-baik saja. Sebenarnya apa yang terjadi?     

Pada saat Sheng Nanxuan kembali ke kamar, ia melihat Gong Mo yang sedang mandi di kamar mandi. Sheng Nanxuan menunggu selama beberapa saat. Akhirnya Gong Mo keluar dan Sheng Nanxuan pun segera menghampirinya dan berkata, "Momo…"     

Gong Mo berbalik untuk menghindarinya, tetapi Sheng Nanxuan segera meraihnya dan berkata, "Ada apa denganmu?"     

Gong Mo mengerutkan keningnya dan mencoba mendorong Sheng Nanxuan menjauh. Gong Mo masih belum tahu harus menghadapi Sheng Nanxuan dengan cara seperti apa, jadi Gong Mo tidak ingin berbicara dengannya.     

"Apa yang terjadi? Apa aku melakukan kesalahan? Jika aku salah, langsung katakan saja… Aku akan berubah. Jangan mengabaikanku seperti ini…" Sheng Nanxuan berkata dengan panik, "Aku merasa sangat sedih, jika kamu seperti ini."     

"Sedih?" Gong Mo menatap Sheng Nanxuan dan berkata, "Memangnya aku tidak sedih?"     

"Kamu…" Sheng Nanxuan tertegun dan berkata, "Apa yang terjadi?"     

Gong Mo menatap lurus kedua mata Sheng Nanxuan, seolah sedang mencoba menembus pikiran Sheng Nanxuan dari kedua mata suaminya itu.     

"Aku mengetahui sesuatu dari Hati Manis. Ternyata kamu dan aku adalah teman sekelas saat SMA."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.