Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Iya, Aku Sakit…



Iya, Aku Sakit…

0Yu Xinran memandang ke arah Gong Bai, sementara Gong Bai mengedip-ngedipkan matanya sesaat, lalu berkata, "Oke."     
0

Yu Xinran mengerucutkan bibirnya dan ada secercah kebahagiaan yang terpancar dari sudut bibirnya. Ia pun berkata dalam hatinya, 'Sepertinya ada berkah tersembunyi… Tapi sia-sia juga kalau tidak ada kemajuan.'     

Lagi-lagi Yu Xinran merasa sedih. Ia menahan perasaannya yang tidak karuan dan berpamitan pada Gong Mo dan yang lainnya.     

Gong Mo mengantar mereka memasuki lift, kemudian berbalik dan menyenggol Sheng Nanxuan sambil berkata, "Sebenarnya apa yang kamu lakukan!? Xinran itu tamu, kenapa kamu tidak membiarkannya menang?"     

"Siapa suruh Gong Bai memelototimu!" Sheng Nanxuan berkata dengan terus terang.     

Gong Mo tertegun sejenak, kemudian berkata, "A… Apa hubungannya ini semua dengan Kakak Sepupu?"     

"Dia memelototi istriku, jadi aku membalasnya dengan menindas pujaan hatinya!" jawab Sheng Nanxuan datar.     

"Kamu!" Gong Mo tidak mampu berkata-kata. Di satu sisi, ia merasa kelakuan Sheng Nanxuan begitu manis. Ia berbalik dan berjalan menuju ke rumah sambil bergumam, "Dasar sakit!"     

Sheng Nanxuan mengikutinya sambil tersenyum dan meraih tangannya, kemudian berkata, "Ya! Aku sakit! Penyakit tidak rela membiarkan istriku menderita sedikitpun…"     

Begitu mendengarnya, Gong Mo berbalik untuk mencakarnya.     

Sheng Nanxuan langsung merengkuh Gong Mo ke dalam pelukannya, sementara Gong Mo yang teringat bahwa ini masih di depan pintu rumah pun berusaha untuk mendorongnya menjauh.     

Tepat pada saat itu, Ibu Gong keluar dan berkata dengan kesal, "Lagi-lagi kalian berisik! Huzi menangis! Cepat beri dia makan!"     

"Oh!" Gong Mo mendorong Sheng Nanxuan menjauh, kemudian berbalik dan berlari ke kamar bayi.     

Sheng Nanxuan berdeham, kemudian berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku akan kesana untuk mengganti popok bayi."     

Ibu Gong yang melihat mereka masuk bergantian pun mematung. Ia tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi begitu Gong Mo melepas bajunya untuk menyusui Huzi.     

Gong Mo memberi isyarat dengan menggunakan tangannya untuk memanggil pembantu dan pengasuh, kemudian berkata, "Titipkan saja rumah pada mereka. Kita pergi jalan-jalan."     

Memiliki putri yang semena-mena dan menantu yang kejam, Ibu Gong yang sudah menjanda selama beberapa puluh tahun benar-benar merasa sudah diprovokasi dan tidak tahu bagaimana harus menghindari mereka.     

Gong Bai mengatakan bahwa ia akan mengantar Yu Xinran, tetapi karena Yu Xinran kemari membawa mobil, pada akhirnya malah Yu Xinran lah yang mengantarnya.     

Gong Bai tiba-tiba berpikir apakah ia perlu membeli mobil terlebih dahulu.     

Namun, anggaran keuangannya belum memungkinkan untuk itu. Bagi Gong Bai, membeli mobil di saat sekarang akan membuat pengeluarannya membengkak. Walaupun memiliki mobil dapat memudahkannya untuk mendekati gadis, tetapi itu terlalu sia-sia.     

Ketika Yu Xinran menawarkan diri untuk mengantarnya, Gong Bai pun bertanya, "Bagaimana kalau aku yang menyetir saja? Sudah cukup dengan membuatmu mengantarku setiap kali, masa aku juga masih membiarkanmu menyetir? Aku benar-benar merasa tidak enak."     

Yu Xinran segera memberikan kunci mobilnya pada Gong Mo karena takut Gong Bai berubah pikiran sehingga mereka tidak dapat pulang bersama.     

Pada saat Gong Bai mengambil kunci mobil, tanpa sengaja jarinya bersentuhan dengan ujung jari Yu Xinran dan membuatnya gemetar.     

Yu Xinran menarik tangannya. Ia merasa ada rasa panas yang menjalar pada ujung jari dan wajahnya.     

Ia mengepalkan tangannya dan menekan ujung jarinya ke dalam telapak tangannya, sementara telapak tangannya yang juga merasa panas pun mulai mati rasa.     

Setelah masuk ke mobil, Gong Bai menyalakan mobil dan melaju. Setelah mengemudi selama beberapa saat, Yu Xinran menoleh dan menatap Gong Bai, lalu bertanya, "Sepertinya kita sudah cukup lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?"     

"Begitu-begitu saja. Ketika sedang tidak bekerja, aku cukup bosan sendirian tinggal di rumah." Gong Bai menjawab sambil tersenyum.     

'Sendirian?' pikir Yu Xinran.     

Yu Xinran begitu gembira dan menganggap ini sebagai suatu petunjuk baginya, kemudian berkata, "Sama denganku. Jika tidak ada kegiatan, aku juga tetap tinggal di rumah."     

Padahal tidak.     

Dia adalah pemimpin redaksi majalah mode dan sering pergi menghadiri fashion show. Selain itu ia juga diundang oleh berbagai acara dunia hiburan untuk mewawancarai supermodel, jadi ia tidak beristirahat saat liburan.     

Namun, ia juga satu-satunya wanita di keluarga Yu. Yu Xinran bukan hanya merupakan pemimpin redaksi, melainkan juga pemilik perusahaan. Jika ia sedang tidak ingin bekerja, tidak akan ada orang yang berani mengomelinya…     

"Oh, begitu?" Gong Bai merespon dengan suara yang pelan sambil memegang kemudi dengan gugup.     

Seorang gadis bahkan sudah berkata seperti ini. Tentu saja selanjutnya Gong Bai harus dengan berani mengajaknya berkencan!     

Akan tetapi…     

Harus melakukan apa saat berkencan…?     

Gadis-gadis biasa bisa pergi menonton film dan mendaki gunung, tetapi apa yang biasa dilakukan oleh seorang putri konglomerat?     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.