Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Hari Kasih Sayang (2)



Hari Kasih Sayang (2)

0Gong Mo menggendong Xiaohu, sementara Sheng Nanxuan berdiri di belakangnya. Setelah melihat selama beberapa saat, Sheng Nanxuan merasa bosan!     
0

Anak ini baru berusia satu bulan lebih dan tidak bisa berbicara ataupun diajak bercanda. Benar-benar membosankan!     

Sheng Nanxuan menunduk dan bertanya pada Gong Mo, "Nanti ingin pergi kemana?"     

Gong Mo tertegun dan meletakkan anaknya kembali, lalu menjawab dengan wajah yang tersipu malu, "Mana aku tahu? Kita tidak bisa meninggalkan anak kita terlalu lama…"     

"Kalau begitu kita pergi pada siang hari."     

Gong Mo ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, "Ya sudah."     

Berkencan pada Hari Kasih Sayang atau semacamnya adalah suatu keharusan. Sheng Nanxuan sudah memperlakukan Gong Mo dengan begitu baik, jadi Gong Mo juga tidak ingin membuat Sheng Nanxuan kecewa.     

Mendengar jawaban Gong Mo, Sheng Nanxuan tersenyum bahagia.     

Ketika Ibu Gong pulang, ia membawa beberapa coklat untuk diberikan pada pembantu dan pengasuh. Kata Ibu Gong agar mereka merayakan Hari Kasih Sayang juga.     

Gong Mo sontak tertawa setelah mendengar perkataan ibunya.     

Ibu Gong memelototi Gong Mo sambil berkata, "Ada seseorang yang mengirimimu sesuatu, kan? Memangnya kami juga tidak boleh menyenangkan dan menghibur diri kami sendiri?"     

Gong Mo segera bersembunyi di belakang Sheng Nanxuan, lalu Sheng Nanxuan berkata, "Ini salahku! Nanti aku akan keluar untuk membelikan kalian."     

"Sudah, lupakan saja..." Ibu Gong buru-buru melambaikan tangannya, "Tidak apa-apa jika kamu hanya memberi Gong Mo seorang diri. Kami sudah cukup senang dan dapat menghibur diri kami sendiri! Menyenangkan dan menghibur diri sendiri sudah cukup bagi kami!"     

Sheng Nanxuan dan Gong Mo baru keluar pada siang hari. Sebelum pergi, Gong Mo berkata pada Ibu Gong, "Kalau Huzi rewel, ibu hubungi aku saja."     

"Huzi bahkan juga tidak bisa melihat orang dengan jelas. Asalkan ada makanan dan tidur, itu sudah cukup. Mana mungkin dia akan mencarimu? Kamu tenang saja! Bersenang-senanglah! Jangan khawatir!"     

Begitu mendengar perkataan Ibu Gong, Gong Mo merasa agak tertekan. Bagaimanapun juga dia adalah seorang ibu, oke? Kenyataan bahwa anaknya tidak membutuhkannya, benar-benar membuat Gong No merasa begitu terluka!     

"Selagi masih bisa bersenang-senang, kalian bersenang-senang saja!" Mana mungkin Ibu Gong menyadari perasaan Gong Mo. Ibu Gong berkata, "Dua bulan lagi, kamu tidak akan bisa lepas dari anakmu ini. Pada saat itu, begitu dia tidak melihatmu, dia akan menangis."     

"Bagus kalau begitu!" Gong Mo tersenyum gembira.     

Gong Mo mengenakan mantel merah dan syal merah. Ketika keluar, Gong Mo menggosok hak sepatunya ke ambang pintu dan membungkukkan badannya.     

Sheng Nanxuan segera memeluk dan menahannya, lalu bertanya dengan terkejut, "Kamu memberi penghormatan Tahun Baru pada siapa?"     

Gong Mo memukulnya dan berbalik untuk berkata pada Ibu Gong, "Kami pergi dulu, ya…"     

"Hati-hatilah di jalan!"     

"Aku mengerti." Gong Mo menarik pintu, membenahi syalnya, lalu berkata pada Sheng Nanxuan, "Ayo pergi."     

Sheng Nanxuan mengerutkan kening dan menyundul dahi Gong Mo, "Hati-hati jalannya! Jangan sampai membuat istriku terjatuh!"     

Ketika mendengar perkataan suaminya, Gong Mo tersipu malu dan segera mendorongnya ke lift, "Ayo pergi..."     

Baru saja keduanya keluar, matahari pun keluar.     

Saat duduk di dalam mobil, Gong Mo berkata dengan ekspresi terkejut, "Cuacanya sangat bagus...!"     

"Iya..." Sesudah Sheng Nanxuan menatap sinar matahari yang cerah, ia bertanya, "Bagaimana kalau kita pergi ke taman bermain?"     

Awalnya Sheng Nanxuan ingin mengajak Gong Mo untuk menonton bioskop, tetapi film akhir-akhir ini hampir semuanya sudah mereka tonton. Hari ini adalah hari yang begitu spesial, jadi sepertinya akan susah untuk membeli tiket dan lebih baik mengganti lokasi saja.      

"Boleh! Kamu saja yang mengaturnya." Gong Mo berkata sambil tersenyum.     

"Apa kamu berani naik roller coaster?"     

"Aku ini orang yang suka membaca novel detektif!" Sahut Gong Mo dengan arogan.     

"... Memang apa hubungannya?"     

"Hmm..." Gong berpikir, tetapi sepertinya memang tidak ada hubungan yang logis.     

Akan tetapi, bagaimana mungkin Gong Mo mengaku kalah?     

Gong Mo berkata, "Aku mungkin akan membayangkan kasus pembunuhan di roller coaster atau semacamnya…"     

Sheng Nanxuan memutar bola matanya.     

Di saat yang sama, Ibu Gong yang melihat matahari bersinar dengan cerah, membawa Huzi bersama dengan Kak Zhang untuk berjalan-jalan santai. Saat memasuki lobi, Ia melihat Gambino yang sedang merokok di luar sambil memegang seikat mawar merah.     

Ibu Gong tertegun untuk beberapa saat, lalu berbisik pada Kak Zhang, "Sepertinya ada barang yang ketinggalan. Kita naik dulu saja."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.