Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Kenari



Kenari

0Gong Mo dan Sheng Nanxuan pergi menonton film, melihat opera, dan mendengarkan konser, sementara Huzi dibawa pergi oleh Ibu Gong. Mereka berdua menjadi bisa bersantai dan merasa seperti sedang berkencan.     
0

Pada hari kelima Tahun Baru Imlek, Gong Bai datang dari Nanjiang dengan membawakan mereka hadiah.     

Melihat Gong Bai sendirian, Ibu Gong bertanya kebingungan, "Feifei tidak datang?"     

"Dia masih ada kelas, jadi untuk sementara dia tidak akan datang." jawab Gong Bai.     

Ibu Gong mengangguk tanpa berkata apa-apa dan bertanya, "Bagaimana keadaan di rumah?"     

"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya." kata Gong Bai.     

"Bagaimana kabar Tian Cheng?" tanya Gong Mo.     

Gong Bai mengangguk dan berkata, "Cukup baik. Dia sudah pindah tinggal di sekolah dan sudah tidak lagi memedulikan masalah keluarganya. Sebaliknya, nilainya justru meningkat."     

Ibu Gong menghela napas dan berkata, "Dia juga ingin segera hidup mandiri, ya? Jika dia berusaha dengan keras, Ibunya juga sudah tidak perlu seperti ini."     

Gong Bai mengangguk, mengambil kenari yang dibawanya, dan mengupasnya, lalu berkata, "Kenari ini dipanen di pedesaan, jika kalian menyukainya, aku akan membelikan kalian beberapa kilo."     

Ibu Gong tersenyum dan berkata, "Iya, enak! Bahkan aroma kenari ini berbeda. Ini bagus sebagai suplemen tubuh untuk Momo."     

Sheng Nanxuan terkekeh.     

Gong Mo bertanya, "Apa yang kamu tertawakan?"     

Sheng Nanxuan berkata, "Kenari adalah suplemen untuk otak."     

Gong Mo tersedak dan mengamuk, "Kamu mengira aku bodoh, ya ?!"     

"Tidak, tidak, tidak...!" Sheng Nanxuan buru-buru menjelaskan, "Suplemen otak memang diperlukan. Kamu sudah menjaga anak kita dengan begitu susah payah."     

"Huh! Bagus kalau kamu tahu!" Gong Mo berkata sambil memutar bola matanya.     

Gong Bai memandang mereka berdua yang lucu dan juga membuat dirinya iri ini.     

Kapan Gong Bai akan menemukan seorang wanita yang bisa ia goda seperti Sheng Nanxuan menggoda Gong Mo saat ini...     

Ibu Gong mengambil kenari yang kulitnya sudah dihancurkan oleh Gong Bai dan mengambil daging kenari yang ada di dalamnya untuk diberikan pada Gong Mo.     

Gong Mo buru-buru berkata, "Ibu makan saja sendiri! Aku akan mengambilnya sendiri kalau aku mau!"     

"Biar aku saja." Sheng Nanxuan mencondongkan tubuh ke depan dan mengambil dua kenari utuh yang ada di dalam kanton dan meremasnya dengan menggunakan tangannya...     

Tak!     

Kulit kenari hancur!     

Penjepit yang ada di tangan Gong Bai berbunyi, sementara ia tercengang menatap Sheng Nanxuan.     

Gong Mo dan Ibu Gong merasa canggung.     

Gong Bai yang membawa penjepit tentu saja tidak sehebat seseorang yang menggunakan tangan kosong. Bukankah ini benar-benar memalukan…?     

Gong Mo buru-buru berkata, "Kamu tidak usah! Biarkan Nanxuan saja!" Setelah selesai berbicara, Gong Mo merebut penjepit yang ada di tangan Gong Bai dan menatap Sheng Nanxuan lagi sambil berkata, "Kamu kuat, kan?"     

Sheng Nanxuan memberikan daging kenari yang ada di tangannya pada Gong Mo. Daging kenari itu benar-benar sempurna tanpa cacat sedikitpun.     

Gong Mo tercengang. Ia menghancurkannya menjadi setengah, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya dan mengembalikan sisanya pada Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan tersenyum dan memasukkannya ke dalam mulutnya.     

Ibu Gong yang hampir dibutakan oleh kedua orang ini segera mengobrol dengan Gong Bai, "Bibi dan Momo juga ingin pulang, tapi bibi berpikir bahwa pulang pun akan merepotkan karena Huzi masih begitu kecil… Jadi rencananya nanti saat waktu ziarah makam tiba, kami baru akan pulang untuk membersihkan makam ayah Gong Mo."     

Gong Bai terdiam sesaat, lalu berkata, "Pada kepulanganku yang lalu, kami pergi membersihkan makam dan juga mendoakan Paman Kedua."     

Mendengar perkataan Gong Bai, Ibu Gong menatapnya dengan tersentuh dan berkata, "Kamu begitu perhatian."     

"Sudah seharusnya. Selain itu, bukan hanya aku seorang diri. Semuanya juga hadir."     

Ibu Gong menghela napas dan mengangguk sambil berkata, "Bibi paham."     

Bagi Paman Tertua dan Paman kecil, Gong Xing adalah saudara kandungnya. Gong Xing sudah terkubur di dalam tanah, jadi apa yang bisa diperdebatkan? Akan tetapi pada saat Ibu Gong belum mendirikan makam untuk Gong Xing, tetap saja tindakan Ibu Gong dikritik.     

Beginilah dunia ini. Yang sudah meninggal dihormati. Semuanya sudah berakhir bagi orang yang sudah meninggal dan tidak ada yang bisa diperdebatkan. Sebaliknya ketika hidup, tidak ada yang mau merelakan dan melepaskannya.     

...     

Pada hari ketujuh Tahun Baru, saat sarapan Ibu Gong berkata, "Besok Nanxuan sudah harus bekerja, jadi hari ini kalian jangan pergi jalan-jalan dan persiapkan baik-baik. Jangan sampai saat tiba di perusahaan, Nanxuan dimarahi oleh atasannya."     

"Siapa yang berani memarahinya…?" kata Gong Mo pelan sambil menelan buburnya dengan suara yang berisik.     

"Apa?" Ibu Gong tidak mendengar perkataan Gong Mo dengan jelas.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.