Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Tahun Baru Imlek (2)



Tahun Baru Imlek (2)

0Ibu Gong mengusulkan untuk membeli pakaian dan Gong Mo menyetujuinya, lalu berbisik pada Sheng Nanxuan, "Beli dua baju agar ibu senang."     
0

Gong Mo tahu bahwa biasanya semua pakaian yang dikenakan Sheng Nanxuan dibuat secara khusus. Ibu Gong tidak paham mengenai pakaian pria. Selain itu ketika setelan jas Sheng Nanxuan dikirim ke binatu, Ibu Gong juga tidak menyadari sesuatu yang salah dengan itu.     

"Sepuluh baju pun boleh." kata Sheng Nanxuan.     

Gong Mo tidak bisa menahan tawanya dan berkata, "Kalau seperti itu yang ada ibu akan sakit hati."     

Beberapa orang berjalan memasuki toko pakaian, sementara Gong Mo memilih sendiri pakaian untuk Sheng Nanxuan dan baginya ini adalah pertama kalinya.     

Tidak ada yang pernah memilihkan pakaian untuk Sheng Nanxuan sebelumnya. Ketika ia masih kecil, ia akan mengenakan apapun yang diberikan oleh orang dewasa padanya. Sesudah dewasa, Sheng Nanxuan pergi membeli pakaiannya sendiri. Belum pernah ada orang yang dengan sepenuh hati memilihkan baju untuknya dan mencocokkan langsung pada tubuhnya seperti ini.     

"Momo..." Sheng Nanxuan tiba-tiba memeluknya.     

Gong Mo terkejut dan bertanya, "Ada apa denganmu?"     

"Aku benar-benar bersyukur memilikimu!" Sheng Nanxuan menarik napas dan menahan emosinya. Ia takut tidak bisa menahan diri dan menangis.     

Gong Mo tersenyum malu-malu dan berkata, "Kalau begitu cobalah baju ini."     

"Pilihanmu tidak mungkin salah."     

"Cobalah!" Gong Mo berkata dengan kesal sambil memelototi Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya dan mencium wajah istrinya. Gong Mo terjingkat dengan wajahnya yang tersipu malu. Ketika berbalik, ia melihat Ibu Gong yang diam-diam tertawa di samping.     

Gong Mo segera pergi melihat bayinya yg ada di kereta dorong.     

Hari ini adalah hari pertama anaknya ini keluar rumah, tetapi anak itu terus saja tidur.     

"Tidurnya nyenyak, ya?" Ibu Gong berkata, "Biarkan dia tidur, kalau tidak saat bangun ia akan menangis dan membuat keributan."     

"Baiklah." Gong Mo tersenyum dan membelai hidung anak itu.     

Sesudah Sheng Nanxuan mengganti pakaiannya dan keluar. Ibu Gong tersenyum dan berkata, "Astaga, penampilannya luar biasa!"     

Gong Mo melirik Sheng Nanxuan dengan wajah yang memerah dan berjalan menghampirinya, lalu berkata, "Apa ukurannya cocok?"     

"Kamu yang memilihnya, jadi tentu saja cocok!" sahut Sheng Nanxuan.     

"Tapi tidak secocok bajumu yang dibuat secara khusus itu, bukan?" bisik Gong Mo.     

"Tentu saja pilihanmu adalah yang terbaik."     

"Aku hanya mengambil dengan asal saja untukmu!" Kata Gong Mo dengan kesal. Akan tetapi lagi-lagi wajahnya memerah. Itulah yang disebut begitu seseorang membuka mulutnya, kata-kata gombalan keluar begitu saja dan menyebabkan orang yang mendengarnya menjadi tersipu malu.     

"Bukankah kata-katamu yang mengatakan bahwa kamu mengambilnya dengan asal itu terlalu tidak jujur?" kata Sheng Nanxuan, "Memangnya kamu masih saja tidak mengenal postur tubuhku ini?     

Gong Mo termenung. 'Apa maksud pria ini!?' Pikir Gong Mo di dalam hatinya.     

Sheng Nanxuan berbisik, "Kamu sudah pernah menyentuhnya berkali-kali."     

Gong Mo marah dan mengulurkan tangannya untuk mencubit Sheng Nanxuan.     

Ketika mendengar Sheng Nanxuan mendesah kesakitan, Gong Mo segera melepaskannya.     

Sheng Nanxuan menatap Gong Mo dengan manja dan berkata, "Yang ini saja. Sudah saatnya untuk membelikan pakaian untukmu." Tentu saja sejak awal mereka berdua sudah membeli baju milik Ibu Gong.     

"Kalau begitu ganti bajumu." Gong Mo berkata sambil mengusap-usap bagian yang baru saja dicubitnya. Ada sedikit kerutan di sana.     

Setelah kembali ke rumah, Ibu Gong segera menghias rumah.     

Lentera merah, simpul keberuntungan, dan yang lainnya semua sudah tergantung. Jendela dan tulisan yang ditempel di pintu masuk juga sudah ditempel.     

Selain barang-barang yang dibeli ini, ada juga yang dibuat sendiri oleh Ibu Gong.     

Karena tidak melakukan apa-apa selama beberapa tahun ini, Ibu Gong banyak mempelajari berbagai macam keterampilan tangan.     

Ibu Gong sendiri bisa membuat simpul kemakmuran, hanya saja ia tidak bisa membuat ukuran yang sangat besar seperti yang ada di toko-toko dan yang kecil pun tidak terlalu bagus. Akan tetapi buatan Ibu Gong tentu saja berbeda karena dibuat dengan sepenuh hati.     

Ibu Gong juga bisa memotong tempelan kata 'Fu' (artinya: keberuntungan) dan hiasan jendela sendiri. Selain itu, hasil potongan Ibu Gong juga cukup bagus.     

Adanya Ibu Gong di sini membuat tahun ini dapat terlewati dengan begitu meriah.     

Mereka membiarkan pengasuh dan pembantu libur pada malam dan hari pertama Tahun Baru. Itu semua karena mereka sendiri tidak ingin ada orang luar saat merayakan Tahun Baru. Berkumpul bersama keluarga sendiri tanpa adanya orang luar baru bisa disebut sebagai kumpul keluarga.     

Ketika pengasuh dan pembantu hendak pergi, ketiganya memberikan hadiah dan membuat keduanya langsung begitu berterima kasih. Saat kembali, keduanya membawa hadiah Tahun Baru dan mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek. Ibu Gong masih saja memberi mereka angpao. Sheng Nanxuan-lah yang menyiapkan angpao ini. Bungkus angpao ini begitu besar dan setelah menerimanya, keduanya pun semakin bekerja dengan sepenuh hati. Tentu saja ini adalah hal yang akan terjadi di masa yang akan datang.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.