Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Tahun Baru Imlek (1)



Tahun Baru Imlek (1)

0"Akhir-akhir ini aku juga tidak bisa menghubunginya." Begitu kembali teringat bahwa Su Mo telah membunuh Ding Xiang, seketika Sheng Donglin menggertakkan giginya.     
0

Sheng Donglin menebak bahwa Ayah Su juga turut memiliki andil dalam masalah ini, jadi tentu saja Sheng Donglin juga marah terhadap Ayah Su.     

"Bagaimana bisa?" Ayah Su bertanya, "Bukankah dia tinggal bersamamu?"     

"Dia sudah lama tidak pulang." Sheng Donglin berkata, "Aku bahkan mengira dia sudah pulang ke sana. Hanya saja sepertinya beberapa hari yang lalu ada seorang teman lama Su Mo yang menghubunginya, jadi mungkin Su Mo pergi mencari orang itu."     

"Ini…"     

"Jika paman bertemu dengannya, tolong sampaikan padanya untuk menghubungiku. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengannya." kata Sheng Donglin lagi, kemudian menutup teleponnya.     

Sheng Zhongtian bertanya, "Ada apa?"     

Sheng Donglin menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak apa-apa. Orang bermarga Su itu menelepon untuk menanyakan mengenai Su Mo, tetapi Su Mo sudah setengah bulan tidak pulang kesini."     

"Kenapa? Kalian bertengkar?" tanya Nyonya Sheng.     

"Memang sempat bertengkar. Ayah dan Ibu juga mengerti diriku. Aku mana ada waktu dan minat untuk bertengkar, jika bukan karena dia."     

"Karena dia tidak kembali, kamu juga tidak usah memedulikannya. Nanjiang sebenarnya juga begitu kecil sehingga pada saat itu kita melihat bahwa latar belakang keluarga mereka cukup bagus, tetapi ketika sampai di ibu kota keluarga mereka bukanlah apa-apa. Lagi pula ayah dan putrinya itu keduanya sudah menyinggung keluarga Yu sehingga akan berdampak semakin buruk bagimu."     

Sheng Donglin tidak mengatakan apapun. Meskipun ia juga berpikir seperti itu, tetapi ia sama sekali tidak ingin mengatakannya secara langsung dan membuat dirinya terlihat tidak berperasaan.     

"Sudahlah. Jarang-jarang bisa datang ke ibu kota seperti ini, jadi lebih baik kita pergi berkenalan dengan lebih banyak orang saja." sahut Nyonya Sheng.     

Sheng Donglin tersenyum dan berkata, "Biar aku yang mengaturnya."     

Meskipun ia belum berhasil masuk ke kalangan atas ibu kota, Sheng Donglin juga mengenal beberapa orang, jadi lebih baik memperkenalkan beberapa orang ini pada ayah dan ibu terlebih dulu saja.     

Sheng Donglin begitu sibuk bersosialisasi hingga malas untuk membeli perlengkapan Tahun Baru. Tiga orang sekeluarga ini setiap hari pergi keluar dengan penampilan yang mempesona, sehingga begitu pulang ke rumah, suasana menjadi begitu sepi.     

Hingga pada malam Tahun Baru Imlek, Nyonya Sheng teringat bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan dengan cepat memanggil pelayan untuk membelinya.     

Pelayan ini bukan lagi pelayan yang sebelumnya. Pelayan yang sebelumnya sudah mengundurkan diri satu minggu yang lalu, sementara pelayan yang ini baru bekerja selama beberapa hari.     

Bahkan pelayan sudah berdandan untuk Tahun Baru Imlek, jadi bagaimana bisa mereka sendiri tidak berdandan dengan baik?     

Sheng Donglin dan kedua orang tuanya itu bahkan tidak memiliki sedikitpun suasana perayaan Tahun Baru Imlek. Hal inilah yang membuat perasaan Nyonya Sheng menjadi canggung.     

Mereka merasa bahwa mereka bertiga adalah tiga pengembara di negeri asing. Meskipun dari luar terlihat mempesona, tetapi sebenarnya mereka tidak diterima oleh ibu kota ini. Semuanya hanya terlihat sedang membohongi diri mereka sendiri dan orang di sekitar.     

Akan tetapi Sheng Nanxuan berbeda.     

Semua barang yang ada di rumah dipersiapkan oleh mereka sendiri.     

Ibu Gong begitu antusias mengenai hal-hal seperti ini dan sejak awal hingga akhir, Sheng Nanxuan juga tidak pernah menentangnya. Hal ini karena ini adalah tahun pertama Sheng Nanxuan merasakan kebahagiaan seumur hidupnya.     

Semenjak masuk ke perguruan tinggi, Sheng Nanxuan tidak pernah kembali ke rumah untuk merayakan Tahun Baru Imlek dan melewati beberapa tahun ini dengan kesepian. Walaupun saat Tahun Baru Imlek Wu Di dan yang lainnya bersama-sama menghadiri pesta makan malam, tetapi selama ini Sheng Nanxuan selalu saja sendirian pada saat malam Tahun Baru Imlek.     

Sementara sebelum masuk ke perguruan tinggi, Sheng Nanxuan selalu berada di rumah keluarga Sheng. Hanya saja sejak kecil ia sudah dianggap sebagai seseorang yang tidak terlihat dan semua orang selalu mengabaikannya.     

Selain itu, Sheng Zhongtian dan Nyonya Sheng sibuk dengan karir mereka dan tidak akan merayakan Tahun Baru Imlek dengan baik.     

Setiap saat perayaan Tahun Baru Imlek, para pelayanlah yang akan menghias rumah sehingga ia sama sekali tidak bisa merasakan kemeriahan dan kebahagiaan perayaan Tahun baru Imlek. Meskipun terlihat meriah dan hidup, tetapi itu hanya penampilan luarnya saja.     

Tidak seperti di sini, kemeriahan dan kegembiraan perayaan Tahun Baru Imlek benar-benar terpancar dari dalam.     

Hampir setiap hari mereka selalu ingin pergi ke mal dan berbelanja berbagai macam barang.     

Kebiasaan Ibu Gong yang dulu adalah membeli baju baru sebelum Tahun Baru Imlek. Tidak peduli seberapa hemat Ibu Gong pada hari biasanya, tetapi pada saat seperti ini Ibu Gong tidak berhemat. Seperti apa yang dikatakan Ibu Gong bahwa selama ini ia menghemat demi kebahagiaan di saat seperti ini.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.