Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Membantu Bibi Kedua Mengantar Nona Yu



Membantu Bibi Kedua Mengantar Nona Yu

0"Aku tidak tahu, sebenarnya apa rencana Tuan Sheng?" tiba-tiba gambino menyahut.     
0

"Rencana... Sheng Nanxuan menghela nafas, lalu berkata, "Umat Buddha percaya akan adanya reinkarnasi dan karma. Yi Ting masih kecil, jadi aku tidak ingin melakukan kejahatan pembunuhan."     

Seketika Gambino terkejut. Ia benar-benar lupa akan hal itu.     

Tidak ada orang yang benar-benar tahu tentang ada atau tidak adanya karma di dunia ini. Hanya saja jika hari ini melakukan kejahatan, tidak tahu hal tidak terduga apa yang akan di temui di masa depan dan membuat seseorang jadi menebak apakah hal yang terjadi itu adalah buah dari apa yang sudah di tanam sebelumnya.     

Orang yang berani bertindak semaunya adalah orang yang benar-benar berhati dingin. Orang tersebut bahkan tidak menganggap dirinya atau orang yang ada disekitarnya sebagai sesuatu yang penting.     

Tanpa Gong Mo dan anaknya, Sheng Nanxuan juga pasti berpikir seperti itu. Sheng Nanxuan masih muda dan energik. Ia juga sudah mengalami berbagai masalah yang membuatnya semakin tidak mungkin mempercayai hal-hal semacam itu.     

Hanya saja sekarang Sheng Nanxuan sudah memiliki istri dan anak. Tentu saja ia akan memikirkannya. Ini semua membuktikan bahwa Sheng Nanxuan benar-benar memedulikan Gong Mo dan anaknya.     

Gambino menghela nafas dan berkata, "Kalau begitu kamu tidak keberatan untuk menyerahkan wanita itu padaku, bukan?"     

Sesaat Sheng Nanxuan merasa ragu dan juga menghela napasnya. Jika tidak, apa lagi yang bisa Sheng Nanxuan lakukan? Sebenarnya dari awal Sheng Nanxuan tidak memiliki rencana yang terlalu ekstrim pada Su Mo. Itu sebabnya ia hanya bisa menyiksa Su Mo dengan kejam terlebih dulu. Jika ada yang mau bertindak menggantikannya, sepertinya Sheng Nanxuan juga tidak memiliki alasan untuk tidak menyetujuinya.     

Ya sudahlah.     

Bagaimanapun juga Su Mo hanya memiliki peranan yang kecil. Sheng Nanxuan tidak perlu turun tangan sendiri, tetapi keluarga Sheng-lah yang seharusnya ia hadapi.     

Sheng Nanxuan menutup matanya dan menjawab, "Kalau begitu aku akan merepotkanmu."     

Setelah selesai membahas masalah ini, Gambino dan Sheng Nanxuan pergi. Sementara Yu Xinran juga mengambil kesempatan ini untuk berpamitan.     

Ibu Gong sendiri juga tidak menahan Yu Xinran. Selain karena hari ini adalah hari Sheng Yi Ting genap berusia satu bulan, hari ini juga merupakan malam Tahun Baru imlek dan mungkin saja keluarga Yu juga akan merayakannya.     

Ibu Gong berkata pada Gong Bai, "Bantu Bibi Kedua mengantar Nona Yu dulu. Jika sudah, kembalilah untuk makan malam bersama."     

Gong Bai menjawab, "Aku tidak akan kembali. Aku khawatir Feifei akan kembali nanti malam, jadi sebaiknya aku pulang saja."     

Ibu Gong merasa ragu selama beberapa saat, lalu menjawab, "Kalau begitu kembalilah ketika kamu senggang. Ini adalah hari besar, jangan sampai kamu kesepian sendirian. Oh ya, apa kamu akan pulang ke Nanjiang pada saat Tahun Baru Imlek nanti?"     

"Tergantung Feifei. Jika Feifei pulang, aku juga akan pulang bersamanya. Jika tidak, kami akan sama-sama tetap berada di sini."     

Ibu Gong mengangguk dan berkata, "Jika kamu tidak pulang ke Nanjiang, pada saat itu datanglah ke tempat bibi di sini."     

"Baiklah" Gong Bai menyetujui Ibu Gong sambil tersenyum.     

Begitu keluar, Gong Bai dan Yu Xinran berjalan bersama ke lift. Keduanya saling terdiam sehingga suasana menjadi agak kaku.     

Yu Xinran melihat nomor lantai lift yang terus-menerus turun dari lantai ke lantai. Hatinya merasa cemas. Jika ia tidak mengatakan apapun, pasti tidak akan ada kesempatan lagi.     

Yu Xinran menoleh dan menatap Gong Bai, "Barusan kamu menyebut Feifei. Siapa itu?"     

"Adik perempuanku." Gong Bai menatap Yu Xinran dan menjawab dengan lembut.     

"Oh..." Yu Xinran tersenyum tipis sambil menundukkan kepalanya. Di saat itu, lift telah sampai di lantai tujuan mereka.     

Gong Bai mengulurkan tangannya untuk menahan pintu lift dan membiarkan Yu Xinran keluar terlebih dahulu.     

Perilaku Gong Bai yang begitu perhatian menghangatkan hati Yu Xinran. Sambil berjalan, Yu XInran berkata, "Apa dia adik kandungmu?"     

"Iya."     

"Pasti sangat cantik, ya? Melihatmu dan Gong Mo, tentu saja aku tahu bahwa keluarga kalian memiliki gen yang sangat baik."     

"Mana ada! Justru genmu yang bagus!" sahut Gong Bai sambil tersenyum.     

Yu Xinran mencondongkan bibirnya dan wajahnya berubah menjadi agak merah.     

"Adikku itu memang cantik, hanya saja temperamennya tidak terlalu baik." Gong Bai merasa tertekan dan berkata di dalam hati, "Kenapa Gong Fei tidak seperti Gong Mo yang begitu baik. Perilaku Gong Fei yang seperti itu membuatku merasa canggung untuk membicarakannya dengan orang lain.'     

Yu Xinran tersenyum dan berkata, "Di depanmu mungkin sedikit sembrono, tetapi itu tandanya dia mempercayaimu. Di depan kakak laki-lakiku, temperamenku juga tidak terlalu baik."     

Gong Bai tersenyum pahit. Ini jelas berbeda! Jika Gong Fei memiliki sedikit saja kesopanan, Gong Bai pasti akan merasa sangat bersyukur.     

Ketika keduanya berjalan keluar perumahan, mobil Yu Xinran berhenti di tepi jalan.     

Semakin mendekati Tahun Baru, banyak perantau di ibu kota yang satu per satu pulang ke kampung halaman. Tempat parkir mobil juga tidak sepadat biasanya dan mobil yang lalu lalang di jalan juga tidak seramai biasanya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.