Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Panggil Aku Jika Kamu Sudah Menghabiskannya



Panggil Aku Jika Kamu Sudah Menghabiskannya

0"Apa suamimu tidak ada di rumah?" tanya Gambino.     
0

Ketika Gong Mo mendengarnya, tidak tahu bagaimana, tetapi Gong Mo merasa bahwa Gambino terlihat tidak puas dengan itu.     

Pasti hanya perasaannya saja.     

"Sheng Nanxuan sedang ada urusan, jadi dia pergi keluar." jawab Gong Mo.     

Begitu Gambino mendengarnya, ia menggerakkan sudut mulutnya tanpa mengatakan apapun, mengangkat tehnya dan kemudian menyesapnya dengan tenang.     

Anaknya genap berusia satu bulan, tetapi Sheng Nanxuan yang merupakan seorang kepala keluarga bahkan tidak ada di rumah dan membiarkan dua orang wanita sibuk sana-sini di dalam rumah. Bagaimana bisa Sheng Nanxuan pantas menjadi suami Gong Mo?      

Saat sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba pintu terbuka dan Sheng Nanxuan berjalan masuk dengan membawa beberapa botol minuman beralkohol.     

Begitu Sheng Nanxuan melihat Gambino, ia mengangkat alisnya dan menyapa beberapa orang itu, "Rupanya kalian sudah datang."     

"Ternyata dia pergi membeli minuman beralkohol?" kata Yu Xinran sambil tersenyum pada Gong Mo.     

Gong Mo mengangguk, "Iya, benar! Sebelumnya karena aku hamil, tidak ada minuman beralkohol di dalam rumah."      

"Kalau begitu kamu juga tidak perlu membelinya secara khusus." Yu Xinran tahu bahwa mereka membelinya karena mereka datang.     

"Pada hari yang begitu besar seperti ini, walaupun tidak ada tamu, Nanxuan sendiri juga harus merayakannya!" jawab Gong Mo.     

Sheng Nanxuan meletakkan minuman beralkohol itu di atas meja. Begitu mendengar perkataan istrinya, ia berbalik dan berjalan menghampiri mereka sambil berkata, "Demi dirimu, aku sudah berhenti minum minuman beralkohol selama beberapa bulan. Apa hari ini aku bahkan masih tidak bisa minum?"     

"Minumlah." Gong Mo berkata sambil tersenyum dan memutar bola matanya. Saat melihat tubuh Sheng Nanxuan yang agak basah, Gong Mo bertanya, "Apa lagi-lagi turun salju?"     

"Iya. Cuaca di utara memang seperti ini, bukan seperti di Nanjiang yang tidak pernah turun salju!" Sheng Nanxuan bergumam sambil berjalan memasuki kamar, "Aku akan mengganti pakaian."     

Gong Mo mengangguk.     

Sheng Nanxuan melepas jaketnya dan mengenakan baju rajutnya, lalu keluar.     

"Ibu ada di dapur?" tanya Sheng Nanxuan.     

"Ya." Gong Mo mengangguk.     

"Kalau begitu kalian duduk saja di sini. Aku akan pergi melihat kesana." Sheng Nanxuan menyapa beberapa orang yang ada di sana, lalu berjalan memasuki dapur untuk bergantian dengan Ibu Gong.     

Sampai pada saat makan, Sheng Nanxuan masih saja sibuk di dapur.     

Gambino akhirnya dengan puas berkata di dalam hatinya, 'Begini baru benar!'     

Setelah selesai makan, Ibu Gong mengeluarkan mahjong untuk bercengkrama dengan semua orang..     

Ibu Gong dengan sengaja bertanya ada Gambino, "Setan asing, kami bisa memainkan ini, bukan?"     

Gambino tersenyum tidak berdaya dan berkata, "Tentu saja tidak bisa. Bagaimana kalau kamu mengajariku?"     

Ibu Gong tidak menyangka bahwa Gambino justru membalasnya seperti ini. Wajah Ibu Gong memerah. Ia merasa selalu saja digoda oleh Gambino.     

Ibu Gong berkata dengan marah, "Siapa yang mau mengajarimu! Jika ingin belajar, pergi sendiri ke tempat mahjong!"      

Setelah selesai berbicara, Ibu Gong bercengkrama dengan Gong Bai dan Yu Xinran, "Kalian berdua bisa, bukan? Momo, Nanxuan, siapa di antara kalian yang akan maju?"     

Sheng Nanxuan berkata, "Biar Gong Mo saja yang maju." sambil berkata Sheng Nanxuan mendudukkan Gong Mo di atas kursi.     

Gong Mo berkata dengan cemas, "Aku takut kehilangan uang."     

Sheng Nanxuan menepuk-nepuk kepala istrinya dan berkata, "Bermain saham tapi takut merugi! Begini saja sudah takut! Bukankah ini hanya untuk bersenang-senang saja dengan semua orang? Kalah juga tidak masalah"     

"Huh! Baiklah." Gong Mo duduk dan berkata, "Kalau begitu kamu jaga anak kita saja."     

"Jangan khawatir." Sheng Nanxuan mengeluarkan dompet dari tubuhnya dan mengambil beberapa lembar uang kertas dan meletakkannya di depan Gong Mo, lalu berkata, "Ini. Panggil aku jika kamu sudah menghabiskannya."     

Kemudian Sheng Nanxuan kembali mengambil beberapa lembar uang dan memberikannya pada Ibu Gong.     

Ibu Gong tidak bersikap sungkan pada Sheng Nanxuan dan berkata sambil tersenyum, "Aku juga punya!"     

"Tentu saja." Sheng Nanxuan menyimpan dompetnya, lalu berkata pada Gong Bai dan Yu Xinran, "Kalian harus mengalah! Mereka berdua seputih kertas dan tidak bisa bermain."     

Gong Mo memandang Sheng Nanxuan dengan cemberut, lalu mulai mengacak bidak.     

Melihat gerakan Gong Mo yang sangat tidak bisa bermain, Sheng Nanxuan mengangguk dan berkata, "Melihatmu yang seperti ini membuatku tidak perlu mengkhawatirkan dirimu kecanduan bermain mahjong hingga bisa membuat kita kehilangan harta benda."     

"Bagaimana kalau kedepannya aku sampai kecanduan?"     

"Kalau begitu aku akan bekerja dengan lebih keras untuk menghasilkan uang." sahut Sheng Nanxuan.      

Gong Mo tersipu malu sambil menundukkan kepalanya dan tidak memedulikan Sheng Nanxuan.     

Ketiga orang lain yang berada di meja merasa begitu tertekan dan berpikir di dalam hatinya, 'Bukankah memamerkan kemesraan seperti ini benar-benar sudah keterlaluan? Ini benar-benar pelecehan!'     

Sheng Nanxuan berbalik dan berkata pada Gambino, "Kita pergi ke ruang kerja untuk bermain catur saja."     

Ada beberapa hal yang harus mereka diskusikan.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.