Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Nama Anak (2)



Nama Anak (2)

0"Karena terlalu tidak enak didengar, saat kamu masih berusia kurang dari lima tahun, kamu marah setiap kali ibu memanggilmu. Setelah kamu mulai sekolah, ibu tidak memanggilmu seperti itu lagi, jadi kamu sendiri pasti sudah lupa."     
0

"Rupanya Ibu tahu kalau nama itu tidak enak didengar?" pada saat itu, baru dua hari Gong Mo melahirkan anaknya. Saat masih berbaring di tempat tidur rumah sakit, Gong Mo hampir saja melompat untuk berkelahi dengan Ibu Gong.     

Keduanya tidak jadi berkelahi karena pada akhirnya Sheng Nanxuan berkata, "Memanggilnya Laohu memang terdengar terlalu asal. Lagi pula sudah ada keluarga yang dipanggil dengan nama yang sama di keluarga ibu. Tidak bagus jika memiliki nama yang sama."     

"Kalau begitu bagaimana jika memanggilnya Shizi (artinya: singa)?"     

"Tetap saja Shizi tidak sehebat Laohu!" teriak Gong Mo.     

"Uhuk! Uhuk!" Sheng Nanxuan buru-buru menengahi pertengkaran dan berkata, "Kita tidak bisa menggunakan nama Laohu. Akan tetapi sebenarnya nama ini masih bisa digunakan. Bagaimana kalau memanggilnya dengan nama Xiaohu (artinya: harimau kecil) saja?"     

"Xiaohu..." Gong Mo menyebutkan nama itu dan merasa bahwa nama itu cukup bagus.     

Sebaliknya, Ibu Gong merasa nama itu tidak bagus dan berkata, "Anak ini sudah begitu kecil. Bagaimana bisa memberi nama seperti itu? Lebih baik panggil saja Huzi."     

Gong Mo dan Sheng Nanxuan merasa 'Huzi' tidak sebagus 'Xiaozi'.     

'Huzi' (artinya:anak harimau). Begitu mendengarnya seketika merasa anak itu adalah anak yang sehat dan kuat. Rasanya seperti seorang anak yang gendut akan segera berlari mendekat.     

Meskipun 'Xiaohu' (artinya: harimau kecil) terdengar biasa saja, setidaknya nama itu tidak terdengar begitu kasar.     

Akan tetapi Sheng Nanxuan dan Gong Mo juga sudah tidak berani membantah lagi. Mereka takut bagaimana jika Ibu Gong marah dan memanggil anak mereka dengan nama 'Goudan'(artinya: telur anjing)?     

Lagi pula Sheng Nanxuan dan Gong Mo juga khawatir mengenai kondisi anak mereka yang lahir secara prematur, jadi memiliki nama panggilan yang terdengar sehat dan kuat juga merupakan hal yang tidak buruk.     

Namun keduanya masih tidak terbiasa untuk menyebutkan 'Huzi' dari mulut mereka karena terdengar seperti sebutan untuk orang dari dataran tinggi yang sederhana dan jujur. Oleh karena itu, jika ada Ibu Gong, mereka berdua akan memanggil anak itu 'Huzi', tetapi jika tidak, mereka akan diam-diam memanggil anak itu 'Xiaohu'.     

Sementara pengasuh dan pembantu juga ikut memanggil anak itu dengan nama panggilannya langsung. Mereka tidak memanggilnya dengan sebutan 'Tuan Muda' atau sejenisnya. Gong Mo dan Sheng Nanxuan juga tidak keberatan mengenai hal itu. Mereka juga bukan berasal dari kalangan sosial feodal, jadi panggilan 'Tuan Muda' terdengar aneh bagi mereka.     

Ibu Gong memiliki keinginan yang begitu kuat, jadi para pelayan ikut memanggil anak itu seperti yang Ibu Gong inginkan demi kelangsungan hidup mereka di rumah itu.     

Oleh karena itu Sheng Nanxuan juga tidak akan menyalahkan para pelayan yang memanggil nama anak itu secara langsung. Hanya saja nama 'Huzi' ini terdengar begitu kuat hingga membuat Sheng Nanxuan bergidik ketika mendengarnya. Rasanya sama seperti keringat dingin yang keluar dari atas kepala dan mengalir ke bawah!     

Sheng Nanxuan benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi anak itu ketika sudah dewasa seusia Sheng Nanxuan saat ini dan masih saja dipanggil 'Huzi'.     

Takutnya sama seperti Gong Mo, anak itu ingin melompat dan berkelahi dengan orang tuanya.     

Walaupun begitu, setidaknya Huzi (artinya: anak harimau) sedikit lebih enak di dengar dibanding dengan Heiya (artinya: gadis hitam).     

Hah...     

Sebenarnya juga tidak. Tidak ada yang bisa dipilih dari kedua nama itu.     

Di dalam hatinya, Sheng Nanxuan sangat bersyukur tidak ada yang memberinya nama panggilan seburuk ini. Hanya saja di saat yang sama Sheng Nanxuan juga merasa sedih karena tidak ada orang yang memedulikannya hingga seperti itu..     

Sheng Nanxuan benar-benar merasa tersakiti dan bahagia di saat yang sama.     

Sheng Nanxuan berjalan ke kamar bayi, sementara saat ini Gong Mo sedang menyusui anaknya secara langsung. ASI Gong Mo cukup banyak hingga kebutuhan ASI anak mereka dapat terpenuhi. Begini lebih baik, karena jika anak mereka yang sudah lahir secara prematur dan kebutuhan ASI-nya masih tidak terpenuhi, maka anak itu juga tidak akan bisa tumbuh dengan baik.     

Saat Sheng Nanxuan memasuki pintu, Gong Mo baru saja selesai menyusui anaknya dan sedang mengenakan pakaian. Begitu melihat Sheng Nanxuan, wajah Gong Mo tersipu malu dan segera berbalik membelakangi Sheng Nanxuan.     

Ketika Ibu Gong melihatnya, ia sengaja ingin menggoda mereka berdua dan bertanya, "Nanxuan, apa kamu sudah makan malam?"     

"Belum." Sesudah membereskan Su Mo, Sheng Nanxuan buru-buru pulang ke rumah untuk bertemu dengan istri dan anaknya, jadi mana ada waktu untuk memikirkan hal ini.     

"Kalau begitu ibu akan meminta Kak Zhang menghangatkan makanan untukmu."     

Kak Zhang adalah pembantu wanita yang bertanggung jawab untuk membersihkan rumah dan memasak.     

Saat pengasuh melihat Ibu Gong keluar, ia berkata, "Saya akan pergi mencuci pakaian Huzi."     

Gong Mo sudah bertekad bahwa ketika Ibu Gong keluar, ia bertanya pada Sheng Nanxuan, "Pergi kemana sampai baru pulang sekarang dan bahkan belum makan malam?"     

Saat sedang berbicara, Gong Mo menyadari bahwa dirinya terdengar seperti sedang menginterogasi Sheng Nanxuan, jadi Gong Mo langsung menurunkan volume suaranya.     

Gong Mo takut Sheng Nanxuan marah. Bagaimanapun juga pria tidak suka diatur oleh wanita.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.