Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Apa Kamu Tidak Bisa Melihat bahwa Aku Sedang Marah?!



Apa Kamu Tidak Bisa Melihat bahwa Aku Sedang Marah?!

0Ketika sampai di rumah, ternyata Sheng Nanxuan memanggil seorang pembantu dan seorang pengasuh. Pembantu sedang memasak, sedangkan pengasuh sedang menunggu kedatangan mereka untuk merawat anak Gong Mo dan Sheng Nanxuan.     
0

Ibu Gong tahu bahwa Sheng Nanxuan melakukannya untuk Gong Mo dan anaknya, jadi tentu saja Ibu Gong tidak mengatakan apapun. Lagi pula dengan adanya pembantu, Ibu Gong juga tidak perlu lagi mengerjakan pekerjaan rumah dan bisa fokus merawat Gong Mo dan cucunya itu.     

Pada siang hari Fang Yang dan Gong Bai tetap berada di sana untuk makan siang. Sementara pada malam hari hanya ada mereka bertiga saja.     

Sheng Nanxuan berkata, "Besok aku harus kembali bekerja. Aku serahkan urusan rumah pada ibu."     

Ibu Gong tertegun. Ia hampir saja lupa bahwa Sheng Nanxuan adalah orang yang harus bekerja.     

Selama setengah bulan lebih Sheng Nanxuan tidak pergi bekerja, Ibu Gong juga tidak pernah menanyakannya.     

Sejak datang ke ibu kota, Ibu Gong selalu merasa bahwa Sheng Nanxuan dan Gong Mo menyembunyikan sesuatu darinya.     

Ibu Gong memperkirakan bahwa keadaan Sheng Nanxuan tidak sesulit yang ia pikirkan. Bahkan mungkin kondisi Sheng Nanxuan sangat baik. Oleh karenanya, Ibu Gong tidak banyak bertanya lagi.     

Sekarang saat Ibu Gong mendengar Sheng Nanxuan berkata bahwa menantunya itu harus bekerja, Ibu Gong tidak tahu harus merespon seperti apa. Ia tertegun untuk beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk dan berkata, "Baiklah. Kamu pergi saja. Apa kamu masih tidak tenang jika menyerahkan Momo pada ibu? Sekarang pengeluaran di rumah lebih besar. Ibu juga tahu kalau tekananmu semakin besar, tetapi kamu juga jangan sampai bekerja terlalu keras."     

Sheng Nanxuan tersenyum dan berkata, "Aku tahu."     

Su Mo memasuki pintu, melemparkan CV-nya ke meja dan menjatuhkan dirinya ke sofa.     

Pelayan berjalan dari dapur menuju ruang makan dengan membawa sup di tangannya. Saat melihat Su Mo, ia berkata, "Nona Su, makanan sudah siap. Saya permisi dulu."     

"Enyahlah!" bentak Su Mo dengan kesal.     

Pelayan yang sedang membuka celemeknya itu tertegun dan timbul kemarahan di dalam hatinya.     

Ia adalah pekerja paruh waktu yang sudah menandatangani kontrak kerja. Semua orang memiliki derajat yang sama dan juga bukan seperti budak pada masa penjajahan! Atas dasar apa Su Mo meluapkan amarahnya pada dirinya!?     

Pelayan itu memutuskan untuk berhenti.     

Ia menggantung celemeknya, lalu mengambil barang-barangnya dan meninggalkan rumah itu.     

Begitu membuka pintu, Sheng Donglin juga kembali.     

Pelayan itu terkejut, lalu berkata dengan wajah yang serius, "Tuan Sheng, ada masalah di rumah, jadi saya akan berhenti dari pekerjaan ini."     

"Apa?" Sheng Donglin tertegun.     

Pelayan itu tertegun. Ia teringat bahwa perilakunya ini bertentangan dengan isi kontrak.     

Pelayan ini mendapatkan pekerjaan dari sebuah perusahaan kebersihan. Perusahaan jugalah yang harus mengatur jika ia tidak lagi ingin bekerja.     

Pelayan berkata, "Tidak apa-apa. Saya akan memberitahu perusahaan. Sampai saat itu, perusahaan akan mengatur orang lain untuk datang. Saya tidak akan datang lagi."     

"Oh. Kalau begitu hati-hati di jalan."     

Pelayan itu mengangguk, lalu berbalik dan memelototi Su Mo. Sebaliknya, Su Mo juga menatapnya dengan tajam dan membuat pelayan itu ketakutan, lalu segera berlari keluar.     

Ketika Sheng Donglin menutup pintu, Su Mo mengambil CV-nya dan melempar ke arah Sheng Donglin.     

Terdengar suara benda yang dilempar. CV Su Mo jatuh berserakan di tubuh Sheng Donglin.     

Sheng Donglin marah dan berseru, "Apa yang kamu lakukan?!"     

"Apa-apaan pelayan itu?!" Su Mo berseru, "Dia berani menantangku! Apa kamu tidak melihatnya!? Aku akan mengadukannya!"     

"Cukup! Dia hanyalah seorang pelayan. Apa kamu perlu sampai berbuat seperti itu?!"     

"Ah!" Su Mo berteriak kesal, lalu meraih tas kulitnya dan melemparkannya ke tubuh Sheng Donglin.     

Sheng Donglin menarik napas dengan geram, lalu berseru, "Sebenarnya apa yang kamu lakukan?!"     

"Apa kamu tidak bisa melihat bahwa aku sedang marah?!"     

Sheng Donglin tidak tahu harus berbuat apa. Ia membungkuk untuk mengambil barang-barang yang ada di lantai, lalu melirik Su Mo dan berkata, "Hanya karena ini? Meskipun kamu tidak bekerja sekalipun, aku juga mampu menafkahimu!"     

"Haha!" Su Mo tertawa mencibir, "Benarkah?"     

Su Mo bangkit berdiri, mengambil CV-nya dan masuk ke dalam kamar.     

Apa Su Mo masih belum mengerti Sheng Donglin? Jika Su Mo tidak bekerja, ia tidak akan memiliki nilai di hadapan kekasihnya itu. Sheng Donglin memang akan menafkahinya, tetapi jika seperti itu, Su Mo hanyalah bak seekor burung kenari di dalam sangkar. Selain itu, satu-satunya kegunaan dirinya hanyalah sebagai alat pelampiasan nafsu Sheng Donglin di atas tempat tidur saja.     

Seharusnya Su Mo adalah Nyonya Sheng, tetapi Shen Donglin mengubahnya menjadi alat penghangat tempat tidur!     

Jika Sheng Donglin ingin menendang Su Mo, itu semua juga tergantung apakah Su Mo menyetujuinya atau tidak.     

Su Mo menarik napas dalam-dalam, menyalakan komputer, dan terus mencari pekerjaan di internet.     

Sebaris informasi perekrutan muncul di pandangannya.     

Perusahaan: Buku Aimo     

Posisi: Penyunting     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.