Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Lamaran Pekerjaan



Lamaran Pekerjaan

0Su Mo memeriksa bahwa Buku Aimo ini baru saja didirikan, jadi seharusnya akan lebih mudah untuk melamar di tempat ini, bukan? Ditambah lagi Su Mo juga merupakan lulusan dari luar negeri, jadi jika perusahaan baru semacam ini berhasil merekrutnya, tentu perusahaan itu akan sangat bersyukur!     
0

Su Mo membuka kotak surat dan mengirim CV-nya ke alamat email yang tertulis di informasi perekrutan Buku Aimo.     

Keesokan paginya ketika Su Mo masih tidur, ia menerima telepon dari Buku Aimo.     

Suara lembut seorang gadis di telepon terdengar, "Halo, apakah ini Nona Su? Kami telah menerima CV Anda. Jika memungkinkan, Anda dapat datang ke perusahaan untuk wawancara hari ini."     

"Pukul berapa?" Su Mo buru-buru bertanya.     

"Kapan pun boleh."     

"Oke, saya akan datang sebentar lagi."     

Su Mo menutup telepon. Ia menyadari Sheng Donglin tidak ada di tempat tidur. Bahkan sama sekali tidak terlihat jejak seseorang pernah meniduri tempat tidur di sampingnya itu.     

'Sheng Donglin bahkan tidak masuk ke kamar?' Batin Su Mo tidak percaya.     

Haha...     

Su Mo tertawa mencibir, lalu berkemas dan berjalan keluar kamar dan melihat Sheng Donglin sedang makan di ruang makan sambil membaca koran.     

Su Mo bergegas menghampiri dan mengambil piring yang ada di depan Sheng Donglin, lalu mengangkat piring itu ke wajah Sheng Donglin dan berseru, "Sheng Donglin! Apa maksudmu, brengsek?!"     

Sheng Donglin marah dan segera bangkit berdiri, lalu balas berseru, "Apa kamu gila?!"     

Pelayan masih membuat sarapan untuk Su Mo di dapur. Saat mendengar keributan itu, dia menjulurkan kepala untuk mengintip. Ia melihat Su Mo yang sedang menggila bergegas menghampiri Sheng Donglin dan berseru, "Bukankah saat ini aku tidak berguna untukmu?! Sheng Donglin, dasar bajingan!"     

"Dasar wanita gila!" Seru Sheng Donglin sambil mendorong Su Mo hingga terjatuh ke lantai.     

Su Mo menatap Sheng Donglin dengan pandangan tidak percaya. Pria dihadapannya ini benar-benar sudah mendorong dirinya?! Karena merasa Su Mo sudah tidak berguna, Sheng Donglin langsung mendorong dirinya ini begitu saja!     

Sheng Donglin dengan kesal berseru, "Apa kamu sudah gila?!"     

"Ya! Aku sudah gila!" teriak Su Mo sambil meraih sepotong pecahan piring di lantai dan melemparkannya ke arah Sheng Donglin, kemudian bangkit berdiri dan kembali ke dalam kamar.     

Sheng Donglin menghindar. Dengan sekujur tubuhnya yang penuh dengan makanan, Ia meninju meja dengan ganas.     

Segera sesudah itu, Su Mo keluar dari kamar dengan membawa tas dan langsung meninggalkan rumah.     

Pelayan datang dengan gemetar dari dapur dan berkata pada Sheng Donglin, "Tuan Sheng, sa... Saya permisi dulu."     

Sheng Donglin tidak menjawab. Pelayan itu mengambil barang-barangnya dan segera berlari menuju pintu keluar.     

Ketika ia sedang membuka pintu, pelayan itu mendengar suara sesuatu yang dibanting. Ia menoleh untuk melihat dan menjumpai Sheng Donglin yang menendang meja makan dengan wajah yang suram. Seolah-olah ingin memakan orang saja.     

Pelayan itu bergegas keluar dengan ketakutan. Ia benar-benar sudah tidak bisa melakukan pekerjaan yang satu ini. Semua orang yang ada di rumah ini sudah sakit jiwa!     

...     

Tepat jam sepuluh, Su Mo bergegas menuju ke lokasi Buku Aimo. Su Mo menghela nafas lega. Masih tersisa dua jam lagi sebelum tengah hari. Menurutnya, melakukan wawancara pada saat ini biasanya akan berjalan lebih lancar. Jika sampai terlambat, bisa-bisa wawancaranya akan menjadi asal-asalan karena terburu-buru mengejar waktu untuk makan siang.     

Su Mo memasuki gedung kantor. Seperti Qingyu Media, gedung kantor ini terletak di kawasan bisnis CBD ibu kota dengan biaya sewa kantor yang sangat mahal.     

Jika dilihat-lihat, sepertinya Buku Aimo ini cukup memiliki uang dan sangat berambisi hingga memilih gedung kantor di kawasan ini. Buku Aimo jelas-jelas merupakan perusahaan yang ingin berkembang menjadi sebuah perusahaan besar.     

Su Mo berpikir di dalam hatinya dan memutuskan bahwa entah bagaimanapun juga, ia harus berhasil mendapatkan pekerjaan ini!     

Memasuki perusahaan besar memang merupakan hal yang baik, tetapi jika ia bekerja keras di sebuah perusahaan baru semacam ini dan bahkan berhasil menjadi senior, tentu saja ia akan memiliki lebih banyak prospek!     

Lamaran pekerjaan Su Mo berjalan dengan sangat lancar.     

Saat ini Buku Aimo memiliki persyaratan perekrutan yang tidak tinggi dikarenakan perusahaan belum memiliki begitu banyak penulis dan naskah. Satu penyunting senior saja bahkan sudah cukup, sementara yang lainnya hampir setara dengan pekerja serabutan. Jika selama masa percobaan dua bulan kemampuannya tidak baik, tentu ia tidak akan direkrut secara resmi.     

Fokus Buku Aimo saat ini adalah menerjemahkan novel asing, sementara Su Mo merupakan lulusan dari luar negeri yang memiliki keterampilan berbahasa Inggris yang baik, jadi tentu saja Buku Aimo akan mempekerjakannya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.