Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Setan Asing Juga Datang



Setan Asing Juga Datang

0Ibu Gong berkata, "Kalian tenang saja. Meskipun ibu seorang wanita tua, tetapi ibu bukanlah orang yang tidak berpendidikan. Tentu saja ibu mempercayai sains."     
0

"Hahaha!" Yu Qingliu tertawa, "Nyonya tidak tua. Lagipula selama Nyonya mengerti kekhawatiran kami, maka tidak ada masalah. Sudah selesai berberes, bukan? Kalau begitu kami tidak akan mengganggu kalian lagi. Bagaimana menurutmu, Xinran?"     

"Benar." Yu Xinran setuju, lalu menoleh untuk melirik Gong Bai dan berkata pada Gong Mo dengan nada yang terdengar seperti agak enggan berpisah, "Aku pergi dulu. Nanti tetap saling berkabar, ya..."     

"Iya." Gong Mo menyetujui Yu Xinran sambil tersenyum.     

Yu Xinran datang setiap hari, jadi adalah hal yang normal bagi keduanya untuk saling bertukar nomor telepon. Dengan begitu kedepannya mereka akan lebih mudah untuk menghubungi satu sama lain.     

Yu Xinran dengan berat hati mengikuti Yu Qingliu meninggalkan mereka. Gong Mo dan yang lainnya masih beres-beres untuk beberapa saat lagi. Sesudah itu Ibu Gong menggendong sang bayi, sementara Gong Bai dan Fang Yang membawa barang-barang. Sheng Nanxuan membantu Gong Mo. Sekelompok orang pun pergi bersama-sama keluar.     

Segera setelah keluar, mereka langsung melihat Gambino yang sedang berjalan mendekat. Di belakangnya ada seorang pria muda berambut pirang dan bermata biru yang memegang seikat bunga di tangannya.     

Begitu Ibu Gong melihatnya, ia mengerutkan alisnya dan berkata, "Mengapa setan asing ini datang?"     

Ketika Gambino melihat mereka, ia berhenti dan berbalik untuk mengambil bunga, lalu berjalan menghampiri mereka dengan cepat, "Saat mengetahui Nona Gong meninggalkan rumah sakit hari ini, aku sengaja datang untuk mengucapkan selamat." Setelah selesai berbicara, Gambino memberikan bunga itu pada Gong Mo.     

Gong Mo sudah memegang seikat bunga di tangannya dan sekarang ditambah satu ikat lagi. Gong Mo tidak bisa menolak, jadi ia hanya bisa menerimanya sambil berkata, "Terima kasih."     

Sheng Nanxuan mengerutkan kening terlihat tidak senang, lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil bunga itu dan berkata, "Apa kalian masih belum cukup merepotkannya? Apa kalian tidak tahu kalau bunga-bunga ini begitu berat?"     

Gambino mengulurkan tangannya dan berkata, "Aku bisa membantu kalian membawakannya."     

"Kalau begitu untukmu saja." Sheng Nanxuan menyerahkannya begitu saja.     

Gambino menarik tangannya kembali, kemudian menunjuk pada seikat bunga yang diberi oleh rumah sakit sambil berkata, "Kalian bisa memberikan seikat bunga itu, sebaliknya terimalah bunga yang kuberikan."     

Sheng Nanxuan dan Gong Mo terdiam.     

Ibu Gong berseru, "Ayo! Ayo! Gong Mo sudah lelah berdiri!"     

"Maaf." Gambino buru-buru minggir sambil menatap anak yang ada di dalam dekapan Ibu Gong. Ia melihat anak itu sedang memejamkan matanya dan melihat wajahnya yang hanya sebesar telapak tangan, lalu berkata, "Sedang tidur rupanya."     

"Huh!" Ibu Gong memalingkan wajahnya dan berjalan pergi.     

Gambino tertegun, lalu mengikuti mereka dalam diam. Setelah berjalan beberapa langkah, ia bertanya, "Oh ya! Siapa nama anak itu?"     

"Memang ada hubungannya denganmu?" kata Ibu Gong sambil memutar matanya.     

Gambino tersedak.     

Melihat perlakuan Ibu Gong pada Gambino, pria muda yang ada di sebelahnya menjadi marah.     

Apakah bosnya ini pernah mendapatkan ekspresi seperti itu dari seseorang? Rupanya wanita berkewarganegaraan Cina ini sudah bosan dengan matanya!     

Pria muda itu melangkah maju dan berseru, "Hey, wanita! Perhatikan sikap..."     

"Mundur!" Gambino berteriak dengan keras.     

Pria muda itu terkejut. Wajahnya memucat dan ia melangkah mundur. 'Habislah, habislah! Bos marah! Matilah aku!' pikirnya ketakutan.     

Gambino memasang senyum di wajahnya dan berkata pada Ibu Gong, "Tolong jangan masukkan ke hati. Bocah kecil ini tidak mengerti apa-apa."     

Ibu Gong meliriknya dan berkata, "Jika kamu tahu kalau dia masih kecil, untuk apa kamu membentaknya?"     

Gambino tertegun dan berbalik untuk melihat pria muda itu.     

Pria muda itu membeku dan tampangnya seperti merasa bahwa bencana sudah mendekatinya.     

Gambino mendengus dingin dan berkata dalam bahasa Italia, "Kamu beruntung!"     

Pria muda itu berkata dalam hatinya, 'Puji syukur kepada Tuhan. Wanita berkewarganegaraan Cina itu ternyata adalah penyelamat hidupku! Dengar-dengar katanya bos sedang mendekati wanita ini. Jika dilihat-lihat sepertinya ini benar. Hanya saja bagaimana bisa bos menyukai wanita tua yang sudah memiliki cucu ini?'     

Setelah meninggalkan rumah sakit, Gong Mo dan yang lainnya masuk ke dalam mobil. Gambino berdiri di belakang dan mengamatinya sebentar, lalu menghela napas tak berdaya.     

Pria muda yang ada di belakang Gambino membuka mulutnya dan ingin mengatakan bahwa mereka dapat mengikuti mobil itu dari belakang. Akan tetapi ia baru saja berbuat kesalahan dan takut bosnya marah, jadi ia tidak berani berbicara.     

Gambino juga ingin mengikuti mobil Ibu Gong dan yang lainnya, tetapi tidak ada gunanya juga mengikuti mobil mereka dari belakang. Sheng Nanxuan pasti tidak akan membiarkannya ikut memasuki gerbang rumah mereka. Hah… Dengan kata lain, tidak ada gunanya bisa memasak nasi jika tidak memiliki beras.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.