Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Kamu sudah Menjadi Milikku



Kamu sudah Menjadi Milikku

0Mendengar perkataan suaminya, Gong Mo berkata pada Sheng Nanxuan dengan nada mencela, "Lalu kenapa kamu masih..."     
0

"Ada beberapa hal yang tidak harus memiliki hasil, bukan? Lagi pula seseorang tidak akan terus memikirkan suatu hal jika pernah mencobanya."     

Begitu Gong Mo mendengar perkataannya, entah apa yang dipikirkan olehnya, tiba-tiba ia mengencangkan bibirnya.     

Ibu Gong menghela nafas dan berkata, "Hah… Generasi muda bisa mengurus urusannya sendiri."     

"Bu, apa yang ibu katakan?"     

Ibu Gong membelai kepala Gong Mo, "Ibu akan pulang untuk mengganti pakaian, jadi nanti malam ibu tidak akan datang ke sini. Lagi pula Sheng Nanxuan ada di sini, jadi ibu merasa tenang. Apa yang ingin kamu makan? Besok pagi ibu akan membawakannya untukmu."     

Ibu Gong tinggal di rumah sakit selama beberapa hari berturut-turut tanpa mengganti pakaiannya ataupun mandi, jadi ia bersiap untuk pulang dan membersihkan diri dulu.     

"Terserah saja. Lagi pula kalian tidak akan memperbolehkanku makan makanan yang benar-benar aku inginkan. " kata Gong Mo dengan nada bicara yang sedih.     

Begitu Gong Mo selesai berbicara, Ibu Gong dan Sheng Nanxuan menatapnya.     

Gong Mo menggerak-gerakkan hidungnya dan semakin terlihat tertekan.     

Ibu Gong berkata, "Kamu harus bersabar, ya?"     

"Aku tahu..."     

Ibu Gong mengemasi beberapa barang-barang dan meninggalkan mereka berdua. Sheng Nanxuan duduk di tepi tempat tidur dan mengulurkan tangannya untuk membelai rambut yang ada di depan dahi Gong Mo, lalu berkata, "Ada apa? Tidak senang?"     

Gong Mo menatapnya dan berkata dengan pelan, "Sebenarnya perbedaan di antara kita berdua juga sangat jauh."     

"Oh." Sheng Nanxuan mengangguk. Tidak heran ketika membahas mengenai perbedaan antara Gong Bai dan Yu Xinran, ternyata Gong Mo sedang memikirkan hal ini.     

Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya dan mengangkat dagu Gong Mo, lalu mendekatinya dan berkata, "Kamu sudah menjadi milikku dan memiliki anak bersamaku. Mau sejauh apapun, kamu tidak akan bisa lari dariku."     

"Eh?" Gong Mo menatap Sheng Nanxuan dari dekat dan berbisik, "Tentu saja aku tidak akan bisa lari jika begitu dekat seperti ini."     

"Pft!" Sheng Nanxuan tertawa, lalu bergerak mendekat untuk menciumnya.     

Gong Bai langsung mengantar Yu Xinran ke gerbang rumah sakit. Keduanya begitu gugup dan hanya terdiam sepanjang jalan.     

Tiba-tiba Gong Bai berhenti. Ia merasa sudah mengantar Yu Xinran terlalu jauh. Bukankah seharusnya Yu Xinran datang dengan mengendarai mobil? Atau bahkan ingin pergi ke kantor kepala rumah sakit. Akan tetapi Gong Bai dengan bodohnya mengantar Yu Xinran menuju gerbang rumah sakit. Yu Xinran sendiri juga tidak mengingatkannya. Apa jangan-jangan Yu Xinran takut Gong Bai merasa malu?     

"Kalau begitu aku masuk dulu." Kata Gong Bai.     

Yu dengan panik berteriak, "Tunggu!"     

"Ada apa?" ​​Gong Bai buru-buru bertanya.     

"Itu..." Yu Xinran hanya merasa cukup menyesal karena sepanjang perjalanan ia tidak berbicara dengan Gong Bai. Tiba-tiba Yu Xinran memanggil Gong Bai, tetapi ia sendiri juga tidak tahu harus berbuat apa. Setelah merasa cemas untuk beberapa saat, Yu Xinran berkata, "A.. Aku ingin naik taksi. Di mana bisa memanggil taksi di dekat sini?"     

"Eh?" Gong Bai bertanya kebingungan, "Bagaimana caramu datang kemari?"     

"Menggunakan mobil orang lain." Yu Xinran berkata dengan suara yang pelan, "Sebelumnya aku selalu datang dengan mobilku sendiri. Aku belum pernah naik taksi."     

"Itu." Gong Bai menunjuk Setelah terdiam beberapa saat, ia berkata, "Di sebelah sana seharusnya ada. Aku akan mengantarmu ke sana."     

Yu Xin menghela nafas lega dan mengangguk dengan cepat.     

"Hei, Gong Bai!" suara Ibu Gong terdengar.     

Gong Bai terkejut dan berbalik, lalu berkata, "Bibi Kedua, apa yang bibi..."     

"Pulang ke rumah."     

"Bibi." sapa Yu Xinran sambil tersenyum.     

"Bibi Kedua, bagaimana caranya bibi pulang? Apa bibi naik taksi?"     

"Bibi naik bus saja. Kalian..." Ibu Gong tertegun, lalu berkata, "Kalian mau naik taksi?"     

"Ah, benar! Nona Yu..." Gong Bai merasa kata 'kalian' terdengar canggung. Ia dan Yu Xinran juga bukan pasangan kekasih. Akan tetapi Gong Bai suka mendengarnya.     

Yu Xinran berkata dengan canggung, "Sebelumnya aku belum pernah naik taksi, jadi aku meminta bantuan Tuan Gong."     

Ketika Ibu Gong mendengar perkataannya, ia ingat apa yang baru saja dikatakan Sheng Nanxuan.     

Bagaimanapun juga menurut pandangan Ibu Gong, mereka berdua sedikit tertarik satu sama lain. Meskipun keluarga Gong Bai sangat seperti itu… Akan tetapi ada pepatah bagus yang dikatakan Sheng Nanxuan, 'Tidak akan terus memikirkan suatu hal jika pernah mencobanya.'     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.