Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Gong Bai dan Yu Xinran……



Gong Bai dan Yu Xinran……

0Jika hal ini tidak di ekspos dan dibahas, lalu jika nanti Yu Xinran menjadi pujaan hatinya secara diam-diam, Gong Bai juga tidak akan bisa berhubungan serius dengan wanita lainnya. Bukankah dengan begitu sama saja dengan menghambat masa depan orang yang tidak bersalah?     
0

Setelah Ibu Gong memantapkan hatinya, ia langsung berkata pada Gong Bai, "Kalau begitu antarlah Nona Yu! Dia belum pernah naik taksi sebelumnya. Bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu di tengah jalan?"     

"Tapi..."     

"Sudah, sudah! Seorang pria harus bisa menjamin keselamatan wanita!" sesudah Ibu Gong selesai berbicara, ia segera pergi. Ibu Gong tidak ingin tinggal lebih lama dan menjadi obat nyamuk di antara mereka.     

Lagi pula Ibu Gong sudah mengatakan semuanya. Jika Gong Bai benar-benar ingin mendekati Nona Yu, ia pasti mengerti apa yang harus dilakukan.     

Gong Bai melihat sosok punggung Ibu Gong yang menjauh dan merasa dirinya sebagai generasi muda seharusnya justru menjamin keselamatan orang tua.     

Akan tetapi ketika Gong Bai memikirkan Yu Xinran yang berdiri di sampingnya, lagi-lagi Gong Bai merasa enggan untuk pergi.     

Yu Xinran berdiri di samping Gong Bai tanpa berbicara sepatah katapun. Sesudah berpikir cukup lama, Gong Bai bertanya dengan ragu, "Bagaimana kalau, aku mengantarmu saja?"     

Yu Xinran berkata dengan sungkan, "Bukankah ini akan terlalu merepotkanmu..."     

Gong Bai ditolak seperti yang ia pikirkan.     

Gong Bai merasa sedikit kecewa. Tepat saat ia hendak berkata, 'Ya sudah kalau begitu.' Lagi-lagi Yu Xinran malah berkata, "Apa kita akan pergi sekarang?"     

"Eh? Ya." Gong Bai berbalik, lalu menunjuk ke depan dan berkata, "Kita ke sana untuk menghentikan taksi. Di sini adalah tempat keluar masuk ambulans, jadi taksi tidak akan berhenti di sini."     

"Oh..." Yu Xinran mengangguk dan berkata, "Ternyata begitu."     

Yu Xinran berbicara dengan samar dan hanya sebagian kata-katanya yang terdengar, "Bagaimana kamu bisa mengerti segala hal?'"     

Perkataan Yu Xinran membuat Gong Bai langsung menegakkan punggungnya. Ia merasa bahwa dirinya sudah melakukan tugas dengan baik dan citra dirinya meningkat.     

Gong Bai berjalan bersama Yu Xinran selama beberapa saat. Tidak lama lagi mereka akan tiba di tempat pemberhentian taksi.     

Gong Bai membuka pintu kursi penumpang, lalu membiarkan Yu Xinran naik terlebih dulu.     

Yu Xinran tersenyum. Setelah masuk, ia bergeser ke dalam dan mendongak untuk menatap Gong Bai.     

Awalnya Gong Bai ingin duduk di kursi depan, tetapi ia terkejut melihat Yu Xinran bergeser ke sisi dalam.     

Jika Yu Xinran tidak ingin Gong Bai duduk di belakang, seharusnya ia tetap duduk di bagian luar, bukan? Perilakunya yang secara khusus mengosongkan tempat duduk bagian luar berarti Yu Xinran setuju membiarkannya masuk.     

Pikirannya membuat Gong Bai terdiam selama beberapa saat. Melihat Gong Bai yang terdiam, Yu Xinran bertanya kebingungan, "Tuan… Tuan Gong, kenapa kamu tidak masuk?"     

"Oh." Gong Bai bergegas duduk, "Panggil saja aku Gong Bai."     

Yu Xinran tersenyum dan berkata, "Kalau begitu panggil aku Xinran."     

Mendengar perkataan Yu Xinran, Gong Bai tersenyum canggung. Ia sama sekali tidak berniat seperti itu. Gong bai tentu saja paham betul identitas Yu Xinran. Tidak peduli apakah Yu Xinran hanya bersikap sopan atau tidak, Gong Bai tetap tidak boleh mengambil peluang untuk mendapatkan keuntungan seperti ini!     

Sopir sudah mulai menjalankan mobil. Saat melihat mereka berdua tidak juga menyebutkan tujuannya, ia mau tidak mau bertanya.     

Yu Xinran buru-buru mengatakan lokasi vila keluarga Yu.     

Ketika sopiri mendengar lokasi yang mereka tuju, ia menepi dan berkata, "Tuan dan Nona, saya tidak bisa mengantar kesana."     

"Kenapa?" ​​Yu Xinran bertanya.     

"Di sana terlalu jauh." Sopir itu berkata, "Di sana tidak akan ada orang yang akan menaiki taksi saat kembali. Saya akan rugi jika pulang pergi semalaman, sementara di malam hari bisnis saya sedang ramai-ramainya."     

Para sopir taksi paling tidak suka mengemudi ke area vila. Semua orang yang ada di sana adalah orang-orang kaya yang akan mengendarai mobilnya sendiri. Oleh karena itu, saat kembali dari sana ia pasti tidak akan mendapatkan pelanggan.     

Selain itu, area villa sangat sepi dan lokasinya terpencil. Bahkan di sepanjang jalan sulit bertemu dengan orang. Sopir itu juga takut jika bertemu dengan pembajak mobil.     

"Kamu menolak penumpang?" Yu Xinran menatapnya, "Aku adalah seorang reporter dari Qing Yu Media. Aku ingin mewawancaraimu."     

"Hei!" Mendengar perkataan Yu Xinran, sopir itu menjadi panik.     

Gong Bai buru-buru berkata, "Tuan, jangan khawatir. Dia hanya bercanda. Aku tidak akan turun di sana dan masih akan kembali. Tuan tidak akan pergi dan pulang dengan percuma."     

Ketika sopir mendengar perkataan Gong Bai, ia pura-pura menghela nafas, lalu berbalik untuk lanjut menyetir dan berkata, "Ya sudah, sudah! Aku akan mengantar kalian. Siapa suruh aku ini orang yang baik hati."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.