Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Karena Takut Kamu Marah



Karena Takut Kamu Marah

0Gong Mo tidak tahu harus berbuat apa.     
0

Bagaimanapun juga Sheng Donglin merupakan mantan pacarnya. Selain itu mantannya baru saja berlutut di depan tempat tidurnya dan membuat orang benar-benar mudah salah sangka.     

Sheng Nanxuan menyuapi Gong Mo seteguk sup, lalu Gong Mo berkata dengan gugup, "Tadi dia sendiri yang datang kesini."     

Gerakan Sheng Nanxuan terhenti, tiba-tiba ia meletakkan sup, bangkit berdiri, lalu duduk di sisi tempat tidur. Tiba-tiba Sheng Nanxuan memeluk Gong Mo ke dalam dekapannya dan menciumnya dengan ganas.     

"Ah!" Seru Gong Mo terkejut.     

Sheng Nanxuan sedang menggigit bibir Gong Mo sebagai hukuman.     

Sheng Nanxuan memeluknya dengan begitu erat, seolah ingin meremukkan Gong Mo.     

Gong Mo merasa begitu kesakitan, tetapi tidak berani mendorong Sheng Nanxuan. Hingga saat Sheng Nanxuan sudah puas menciumnya, perlahan ia melepaskannya dan barulah Gong Mo dapat bernapas dengan terengah-engah.     

Gong Mo membelai lengan Sheng Nanxuan. Ia mendengar napas Sheng Nanxuan yang juga terdengar memburu.     

Sheng Nanxuan menarik napas dalam-dalam, lalu dengan cepat kembali menjadi tenang dan duduk di bangku seolah-olah tidak ada yang terjadi.     

Sheng Nanxuan mengambil sup ayam yang sudah tidak sepanas tadi. Ia menyendok sesuap sup dan memberikannya ke mulut Gong Mo.     

Gong Mo segera meminumnya tanpa berani menunda-nunda sedikitpun.     

"Apa yang kamu takutkan?" Kata Sheng Nanxuan sambil melirik Gong Mo.     

"Aku..." Gong Mo tidak berani melanjutkan perkataannya.     

"Jika kamu tidak melakukan sesuatu yang salah, kamu tidak perlu merasa takut."     

Gong Mo mengambil buku catatan di sebelahnya dan memukul Sheng Nanxuan, lalu berkata, "Karena takut kamu marah! Aku ini bahkan tidak melakukan apapun! Huhu…"     

Gong Mo mulai menangis dengan sedih.     

Sheng Nanxuan memandang Gong Mo sambil memegang mangkuk di tangannya dan berkata, "Aku bahkan tidak melakukan apapun."     

Gong Mo tersedak, lalu mendongakkan kepalanya dan menatap Sheng Nanxuan. Setelah berpikir dengan seksama, sepertinya Sheng Nanxuan memang benar-benar tidak melakukan apa-apa.     

Atau bisakah Gong Mo menyalahkan Sheng Nanxuan yang sudah menciumnya? Mereka adalah sepasang suami istri, jadi ini sudah seharusnya.     

"Huhu..." Gong Mo bahkan menangis semakin sedih. 'Dasar gila' pikir Gong Mo kesal.     

Gong Mo membenamkan kepalanya di atas selimut, sementara Sheng Nanxuan mengulurkan tangannya dan menekan-nekan leher istrinya sambil berkata, "Minum sup."     

Gong Mo terisak sambil mendongakkan kepalanya, lalu berkata, "Apa kamu marah?"     

"Tidak. Aku hanya takut Sheng Donglin mencelakakanmu dan membuatmu melupakan bagaimana kita sampai menikah." Setelah selesai berbicara, Sheng Nanxuan menyuapi Gong Mo satu sendok penuh sup hingga hampir membuatnya tersedak.     

Ketika Gong Mo melihat Sheng Nanxuan lagi-lagi menuangkan sup untuk dirinya, Gong Mo menutup mulutnya dan buru-buru berkata, "Bisakah kamu membiarkanku memakan sepotong daging? Aku sedikit lapar."     

Sheng Nanxuan tertegun, lalu menoleh dan mengeluarkan kaki ayam dari kotak bekal.     

Gong Mo menghela nafas lega dan mengambil mangkuk dengan kedua tangannya, lalu berkata, "Aku akan makan sendiri.."     

Sheng Nanxuan dengan senang hati membiarkannya. Ia bersandar di lemari yang berada di samping tempat tidur sambil menatap Gong Mo dengan seksama.     

Gong Mo mulai menggigit kaki ayamnya, lalu bertanya, "Apa kamu mau makan?"     

Sheng Nanxuan memelototi Gong Mo hingga membuatnya tersentak. Gong Mo mau tidak mau hanya bisa terus memakan kaki ayamnya.     

Sheng Nanxuan berkata, "Seharusnya Su Mo adalah orang yang sudah mendorongmu."     

Gong Mo tertegun dan mendongakkan kepalanya.     

Dia ingat bahwa Su Mo mengenakan gaun berwarna merah fusia pada hari itu. Secara umum, warna baju akan diselaraskan dengan warna sepatu hak tingginya.     

"Mungkin ini semua rencana Sheng Donglin." Kata Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan takut Gong Mo memiliki perasaan lagi terhadap Sheng Donglin. Tidak peduli benar atau tidak, Sheng Nanxuan hanya bisa membiarkan Sheng Donglin menjadi kambing hitamnya.     

Sheng Nanxuan melanjutkan, "Sheng Donglin tidak ingin kita mempunyai anak."     

"Kenapa?" ​​Gong Mo bertanya dengan penuh penasaran. Apa jangan-jangan Sheng Donglin benar-benar menginginkan Gong Mo kembali ke sisinya?     

"Mungkin dia berpikir bahwa dengan seorang anak, Sheng Zhongtian akan memanggilku pulang ke rumah dan akan mengancam warisannya."     

Gong Mo tidak mampu berkata-kata. Gong Mo memang benar-benar sudah berpikiran terlalu naif! Di mata keluarga ambisius seperti Sheng Donglin, apa artinya perasaan? Hartalah yang paling penting! Spekulasi Sheng Nanxuan benar-benar masuk akal dan meyakinkan.     

Sambil mengunyah kaki ayam, Gong Mo berkata, "Sheng Donglin mengatakan bahwa Yu Xinran yang sudah memberitahunya. Mungkinkah kejadian pada hari itu adalah ulah keluarga Yu?"     

Gong Mo merasa bahwa kemungkinan ini terlalu besar. Bagaimanapun juga hotel itu adalah milik keluarga Yu dan keluarga Yu juga yang mengadakan perjamuan pada saat itu. Dari arah manapun, semuanya berkaitan erat dengan keluarga Yu.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.