Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Bagaimanapun juga, Aku Benar-benar Mencintaimu



Bagaimanapun juga, Aku Benar-benar Mencintaimu

0"Apa maksudmu mengatakan ini semua sekarang?" Gong Mo berseru, "Aku sudah menikah dengan Nanxuan dan bahkan sudah melahirkan anaknya!"     
0

Ketika mendengar perkataan Gong Mo, Sheng Donglin segera berlutut di samping tempat tidur dan meraih tangan Gong Mo, lalu bertanya sepenuh hati, "Kalau begitu jika kamu tidak memiliki anak dan belum menikah, maukah kamu kembali ke sisiku?"     

Gong Mo menatap Sheng Donglin dengan tidak percaya, lalu tiba-tiba menarik tangannya kembali dan menjawab, "Bermimpilah saja! Kamu sudah melakukan hal seperti dan masih mengharapkanku untuk kembali ke sisimu!?     

"Aku tidak melakukan apapun." sahut Sheng Donglin tanpa rasa bersalah.     

"Aku tidak bodoh!" Gong Mo berkata, "Aku punya otak! Aku bisa berpikir! Sheng Donglin, kelakuanmu ini membuatku jijik! Tidak bisakah kamu kamu bersikap jujur?"     

Sheng Donglin berlutut di lantai dan terdiam sambil menatap Gong Mo begitu lama, lalu akhirnya menjawab, "Bagaimanapun juga, aku benar-benar mencintaimu."     

Gong Mo merasa Sheng Donglin begitu konyol. Apa tujuannya berkata seperti itu? Apa ia pikir Gong Mo akan mempercayainya?     

Nanxuan begitu baik. Meskipun Sheng Nanxuan tidak mencintainya, Gong Mo bersedia mengikuti Sheng Nanxuan dan bukan Sheng Donglin yang pernah menyakitinya ini!     

"Enyah dari sini!" teriak Gong Mo sambil memunggungi pintu kamarnya dan bahkan tidak memandang Sheng Donglin sedikitpun.     

"Momo…"     

"Enyah!" Gong Mo meraung.     

Suasana menjadi hening seketika.     

Gong Mo terkejut. Sepertinya suara yang barusan ia dengar bukan suara Sheng Donglin.     

Tiba-tiba Gong Mo berbalik dan melihat Sheng Nanxuan berdiri di pintu sambil membawa kotak bekal, sementara Ibu Gong ada di sampingnya.     

Gong Mo melirik Sheng Donglin yang masih berlutut di samping tempat tidur. Tiba-tiba ia merasa bersalah.     

'Sheng Nanxuan tidak akan salah paham, bukan?' Pikir Gong Mo di dalam hatinya.     

Bagaimana ia harus menjelaskannya?     

Begitu melihat Sheng Nanxuan, Sheng Donglin segera bangkit berdiri dan menatapnya dengan jijik.     

Jika melihat posisi Sheng Donglin dan Sheng Nanxuan, Sheng Donglin terlihat seperti wali Gong Mo.     

Sheng Nanxuan berjalan perlahan, tenang, dan tidak terlihat aura kemarahan pada dirinya.     

Gong Mo begitu gugup. Ia menjilat bibirnya dan berkata, "Kamu sudah datang..."     

Ibu Gong masuk dan melihat semua ini dengan gugup. A… A… A… Apa yang sebenarnya terjadi?! Ibu Gong hanya pergi sebentar untuk menemui cucunya. Bagaimana tiba-tiba bisa muncul adegan melodramatis seperti ini?     

Jika tahu akan begini, Ibu Gong seharusnya tetap berada di kamar sepanjang waktu.     

Ibu Gong tidak bisa menahan diri untuk tidak memelototi Gong Mo dengan tatapan 'Keributan apa yang sudah kamu buat?!'     

Gong Mo merasa dirinya tidak bersalah dan sudah di salah pahami.     

"Bagaimana Kakak Tertua bisa datang kemari?" Sheng Nanxuan bertanya dengan datar.     

Sheng Donglin memasukkan tangan ke dalam saku celananya, dan dengan datar menjawab, "Aku mendengar bahwa Gong Mo sudah melahirkan, jadi sudah sepantasnya aku datang untuk menjenguknya."     

Sheng Nanxuan melihat ke sekeliling, lalu bertanya sambil tersenyum, "Tidak membawa apapun?"     

Sheng Donglin mengerutkan kening dan wajahnya sedikit merengut.     

"Sepertinya Kakak Tertua tidak datang untuk menjenguk dengan tulus, jadi lebih baik pergi saja." Kata Sheng Nanxuan tanpa basa-basi.     

Ibu Gong memandang mereka dengan terkejut. I… I… I… Ini benar-benar tidak memberinya wajah! Keduanya benar-benar tampak memasang tampang 'jika kamu tidak berlaku baik, jangan harap aku akan memperlakukanmu dengan baik.'     

Sheng Donglin menggertakkan giginya, ia merapikan lengan bajunya dan meninggalkan kamar sambil mendengus, "Huh!"     

Sheng Nanxuan tidak bisa menahan diri untuk tidak mendengus dingin. Ia membuka kotak bekal sehingga uap panas kelua dan aroma sup ayam yang kuat keluar.     

Ibu Gong merasa tidak enak. Ia memperkirakan bahwa ada yang perlu dibicarakan oleh putri dan menantunya itu, jadi ia berkata, "Ibu akan pergi ke kafetaria untuk membelikan Gong Mo nasi."     

Setiap hari Ibu Gong dan Sheng Nanxuan hanya pulang untuk membuat sup, sementara nasi dan sayuran semuanya mereka makan di rumah sakit. Makanan rumah sakit cukup baik serta bersih dan higienis. Mereka juga memperhatikan kebutuhan nutrisinya, bahkan ada makanan khusus untuk ibu yang baru melahirkan. Mereka hanya perlu membuat lebih banyak sup untuk mempercepat kesembuhan Gong Mo.     

Sebenarnya Sheng Nanxuan ingin meminta koki untuk membuatnya, tetapi tidak mudah untuk menjelaskannya pada ibu Gong. Selain itu membawa makanan kesana-kemari benar-benar merepotkan, jadi Sheng Nanxuan hanya bisa membiarkannya seperti ini.     

Ibu Gong pergi meninggalkan kamar, sementara Gong Mo menatap Sheng Nanxuan dengan gugup.     

Sheng Nanxuan mengambil semangkuk sup, mengambil sendok, dan mulai menyendok sup buatannya, lalu meniupnya perlahan dengan mulutnya tanpa ekspresi di wajahnya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.