Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Merasa Bagai Tersengat Listrik



Merasa Bagai Tersengat Listrik

0"Jatuh!?" Mata Gong Bai melebar, lalu bertanya, "Bagaimana sampai bisa begitu?"     
0

"Hah..." Gong Mo menghela nafas tanpa menjawab Gong Bai.     

Ibu Gong yang ada di samping berkata, "Siapa yang tahu apa yang terjadi dengannya. Tadi malam dia menemani Nanxuan menghadiri acara pertemuan tahunan perusahaan dan ternyata malah menjadi seperti ini"     

Saat mengatakan hal itu, Ibu Gong berkata dengan marah pada Gong Mo, "Jika dari awal ibu tahu akan seperti ini, ibu tidak akan membiarkanmu keluar. Ibu hanya takut kamu merasa bosan, tetapi ternyata kamu takut cucuku bosan dan menjatuhkannya hingga dia keluar dengan begitu cepat."     

"Bu..." Gong Mo memanggil Ibu Gong dengan wajah yang suram.     

Gong Bai yang tidak bisa tertawa atau menangis, membujuk Ibu Gong dengan berkata, "Bibi Kedua, maafkan saja Momo. Dia sendiri juga tidak menginginkan hal seperti ini terjadi. Asalkan ibu dan anak ini sudah dalam keadaan yang aman, itu saja sudah cukup."     

Ibu Gong juga paham maksud perkataan Gong Bai, hanya saja ia masih tidak ingin memaafkan Gong Mo begitu saja dan berkata, "Bibi hanya ingin dia memperhatikannya dengan baik!"     

"Aku sudah mengerti." Gong Mo berkata dengan suara yang pelan     

Gong Bai bertanya dengan cemas, "Lalu bagaimana rasanya sekarang?"     

"Cukup baik. Hanya sedikit lapar." jawab Gong Mo malu-malu.     

Ibu Gong berkata, "Kalau begitu ibu akan pulang dan memasak untukmu."     

"Kalau begitu aku akan menemani Gong Mo di sini," Sahut Gong Bai.     

"Baiklah, maaf sudah merepotkanmu." Ibu Gong bangkit berdiri sambil berkata, "Apa kamu tidak ingin melihat bayi Gong Mo? Bibi akan mengantarmu turun ke sana."     

"Baiklah. Aku pergi dulu untuk melihatnya sebentar." Gong Bai berkata pada Gong Mo, "Aku akan segera naik."     

Gong Mo mengangguk dan berkata pada Ibu Gong, "Ibu bawa pulang terlebih dulu saja barang-barang yang tidak digunakan."     

"Baiklah. Panggil perawat jika kamu memerlukan sesuatu." Jawab Ibu Gong.     

Ibu Gong menyebutkan hadiah yang diberikan oleh orang-orang yang datang menjenguk Gong Mo sambil berjalan mengikuti Gong Bai dan bersama-sama meninggalkan kamar.     

Gong Mo tiba-tiba teringat bahwa ia lupa meminta Gong Bai untuk membantunya memotret anaknya itu. Gong Mo masih belum puas melihat sang bayi.     

Hanya saja ketika Gong Bai kembali, ternyata ia sudah memotret anak Gong Mo.     

"Kamu terus berada di kamar, jadi kamu pasti belum pernah melihat bayimu ini, bukan?" tanya Gong Bai.     

"Tadi Nanxuan menggunakan panggilan video untuk menunjukkannya padaku."     

"Aku merekam sebuah video dan mengambil beberapa foto." kata Gong Bai sambil membuka handphone-nya.     

Gong Mo dengan girang berkata, "Berikan padaku!"     

Ketika keduanya sedang mengobrol, seseorang mengetuk pintu dari luar.     

Gong Bai mengambil handphone-nya dan menoleh. Ternyata orang yang masuk adalah Wu Di dan Yu Xinran.     

Yu Xinran terkejut ketika melihat keadaan di dalam ruangan, lalu berkata pada Gong Mo, "Aku datang menjengukmu. Apa aku mengganggumu?"     

"Tentu tidak." Gong Mo menjawab, "Masuklah."     

"Nanxuan baru saja tidur, ya?" Wu Di melirik Sheng Nanxuan yang sedang tidur, lalu menatap Gong Bai, "Ternyata kamu!"     

Gong Bai mengangguk dan berkata, "Aku adalah kakak sepupu laki-laki Gong Mo. Namaku Gong Bai."     

"Teman sekelas Nanxuan, Wu Di." Wu Di mengulurkan tangan dan menjabat tangan Gong Bai.     

Yu Xinran juga mau tidak mau mengulurkan tangannya dan berkata, "Yu Xinran."     

"Adik sepupu perempuanku." Kata Wu Di.     

Yu Xinran menatap Wu Di dan menyahut, "Aku lebih tua darimu!"     

Wu Di tercekat, lalu mengangguk-anggukkan kepalanya dan berkata, "Oke."     

Gong Bai tersenyum dan menyalami tangan Yu Xinran. Begitu tangan mereka saling bersentuhan satu sama lain, Gong Bai merasa bagai tersengat listrik.     

Selama lebih dari 20 tahun hidupnya, Gong Bai belum pernah bertemu dengan seorang gadis seperti Yu Xinran. Hanya dengan memandangnya sekilas, Gong Bai mengetahui bahwa Yu Xinran bukanlah orang sembarangan, juga memiliki kepribadian dan pendidikan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang.     

Gong Bai tertegun sambil memegang tangan Yu Xinran hingga lupa untuk melepaskannya.     

Begitu melihat Gong Bai yang melamun memandangnya, Yu Xinran tertegun dan mukanya memerah, kemudian segera menarik tangannya.     

Gong Bai kembali tersadar dan juga merasa agak malu.     

Untungnya baik Wu Di maupun Gong Mo tidak melihat reaksi mereka berdua.     

Wu Di dan Yu Xinran juga membawa hadiah, Gong Mo yang merasa sungkan pun berkata, "Kalian jadi repot."     

"Sudah seharusnya." Yu Xinran menatap Gong Mo dengan ekspresi yang tidak bisa dimengerti, lalu berkata, "Sedikit banyak masalah ini merupakan tanggung jawab keluarga Yu. Aku benar-benar minta maaf."     

Ketika Gong Bai mendengar perkataan Yu Xinran, ia mengangkat alisnya. Akan tetapi ia menahan rasa kebingungannya dan tidak bertanya.     

Gong Mo terdiam sejenak, lalu berkata, "Aku sendiri tidak tahu siapa yang sudah aku singgung. Kita bicarakan saja lagi setelah masalah ini sudah diselidiki dengan jelas."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.