Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Ayo Tidur Bersama



Ayo Tidur Bersama

0Gong Mo kehabisan kata-kata dan mendorong Sheng Nanxuan, lalu berkata, "Jangan berbicara yang tidak-tidak! Cepat pergi tidur! Jika kamu tidak bisa tidur di sini, pulang dan tidur di rumah saja!"     
0

"Aku akan tidur di sini." Sheng Nanxuan berbaring di tempat tidur, tetapi tiba-tiba ia kembali duduk dan berkata, "Aku merindukan putra kita. Aku akan pergi melihatnya saja! Sekalian memotretnya untukmu. "     

Gong Mo tertegun dan pikirannya sedikit berubah.     

Setelah ragu-ragu untuk beberapa saat, Gong Mo berkata dengan tegas, "Jangan macam-macam! Cepat tidur! Gong Bai baru saja memotret putra kita dan memperlihatkannya padaku. Tidurlah dulu sebentar, baru setelah itu kamu bisa kesana untuk memotretnya. Bagaimana jika aku menjadi muak karena melihatnya terus-menerus?"     

Sheng Nanxuan tertawa. Anak adalah harta yang berharga di telapak tangan orang tuanya, lagi pula Gong Mo baru saja mendapatkan bayi ini, jadi bagaimana mungkin Gong Mo sudah muak melihat bayi mereka itu?     

Tampaknya di dalam hati Gong Mo, akhirnya Sheng Nanxuan lebih penting daripada putra mereka.     

"Kalau begitu aku akan tidur dulu." Sheng Nanxuan berbaring di atas bantal dan berkata, "Kamu jangan bergerak sembarangan. Mungkin saja nanti malam aku bisa mendorongmu dengan menggunakan kursi roda ke ruang isolasi."     

"Baiklah" Gong Mo menatap Sheng Nanxuan dan berkata, "Ayo kita tidur bersama."     

Wajah Sheng Nanxuan berubah, lalu ia berkata dengan canggung, "Bukankah begini tidak baik? Saat ini tubuhmu masih terluka. Lagi pula tempat tidurnya terlalu kecil."     

Gong Mo membelalakkan matanya dan berkata dengan kesal, "Apa yang kamu katakan?! Kemana pikiranmu pergi? Maksudku tidur bersama… Eh! Bukan bersama yang seperti itu! Tapi bersama yang begini..."     

"Yang mana? Yang mana…?" Sheng Nanxuan bertanya menggoda.     

"Bersama dalam hal waktu, bukan bersama dalam hal ruang!" Gong Mo memelototi Sheng Nanxuan dan berseru, "Kamu di sana! Aku di sini! Kita tidur di waktu yang sama."     

"Ya, ya, ya." Sheng Nanxuan mengiyakan sambil tertawa dan berkata, "Kalau begitu aku hitung satu sampai tiga, lalu kita pejamkan mata bersama-sama."     

"Oke..." Gong Mo tersenyum manis.     

"Satu, dua, tiga." hitung Sheng Nanxuan sambil menatap Gong Mo.     

Gong Mo juga menatap Sheng Nanxuan, tetapi tidak ada satupun di antara mereka yang memejamkan mata.     

Tiba-tiba Gong Mo terkekeh kemudian segera memejamkan matanya.     

Sheng Nanxuan juga tertawa sambil memejamkan matanya.     

Setelah beberapa saat, perlahan-lahan Gong Mo membuka matanya dan melihat mata Sheng Nanxuan yang terpejam. Gong Mo tidak mampu menahan senyumnya dan mengamati Sheng Nanxuan dengan penuh kelemahlembutan.     

Ketika Ibu Gong dan Gong Bai memasuki kamar dengan membawa kotak bekal, Gong Mo dan Sheng Nanxuan sedang tidur.     

Perbedaannya adalah Sheng Nanxuan sedang tidur, tetapi Gong Mo hanya memejamkan matanya.     

Begitu Gong Mo mendengar suara langkah kaki, ia membuka matanya dan berbicara dengan suara yang pelan, "Kalian sudah datang rupanya. Aku merasa kalian seperti baru pergi beberapa saat saja."     

"Kami takut kamu kelaparan." Kata Ibu Gong.     

Ibu Gong memanggil dokter untuk memeriksa Gong Mo sekali lagi. Setelah Ibu Gong yakin bahwa ia bisa memberi Gong Mo makan bubur, Ibu Gong membuka kotak bekalnya.     

Begitu Gong Mo mencium aroma yang, ia langsung menelan ludahnya. Ibu Gong meniup bubur itu terlebih dulu, baru ia menyuapi Gong Mo. Gong Mo bertanya, "Apa kalian sudah makan malam?"     

"Masih belum waktunya makan malam." Ibu Gong berkata, "Nanti kami akan pergi ke kafetaria."     

"Oke." Sahut Gong Mo.     

Gong Mo memakan semangkuk bubur, kemudian Ibu Gong berkata, "Istirahatlah dulu. Nanti baru makan lagi."     

"Ya."     

Setelah beristirahat selama dua jam, Sheng Nanxuan pun bangun.     

Gong Mo bertanya, "Apa kamu sudah puas tidur?"     

Sheng Nanxuan tersenyum dan menjawab, "Puas."     

Sheng Nanxuan bangun dari tempat tidur dan melipat selimut. Ketika ia melihat kotak bekal, ia bertanya, "Kamu sudah makan?"     

"Aku baru saja makan, tetapi saat ini aku ingin makan lagi." Gong Mo berkata dengan malu-malu.     

"Kalau begitu aku akan menyuapimu." Kata Sheng Nanxuan.     

Ibu Gong berkata, "Kalau begitu kamu suapi Gong Mo, sementara aku dan Gong Bai pergi makan malam. Nanti aku akan menggantikanmu."     

"Setuju!" Sheng Nanxuan mengangguk, membuka kotak bekal, dan melihat bahwa bubur di dalamnya masih panas.     

Sheng Nanxuan berdiri di samping tempat tidur Gong Mo, sementara istrinya itu mengulurkan tangannya dan menarik celana Sheng Nanxuan, "Sudah kusut semua."     

"Tidak apa-apa." Sheng Nanxuan hanya melepas bajunya ketika tidur, sementara celana yang ia pakai sudah dikenakan semenjak dari pesta kemarin malam."     

Gong Mo bertanya, "Apa nanti malam kamu akan tidur di sini?"     

"Tentu saja." Sheng Nanxuan menunjukkan ekspresi 'Sudah tahu, masih saja bertanya'.     

"Kalau begitu sesudah makan malam, pulanglah ke rumah sebentar untuk mengemasi dan membawakan beberapa barang. Baik itu untuk kita, maupun untuk dipakai oleh bayi kita"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.