Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Biarkan Aku Juga Menuntut Keadilan Untuknya



Biarkan Aku Juga Menuntut Keadilan Untuknya

0"Ya, aku akan mengantarnya keluar." kata Sheng Nanxuan.     
0

"Ya sudah kalau begitu. Sebentar lagi Gong Bai akan datang. Apa kamu tidak ingin pulang dan beristirahat di rumah saja? Ibu khawatir kamu akan terganggu jika beristirahat di sini."     

Sheng Nanxuan menjawab tanpa ragu, "Tidak apa-apa. Aku di sini saja."     

"Ya sudah. Kalau begitu antarlah dia dulu." kata Ibu Gong, kemudian ia berjalan masuk ke dalam kamar.     

Sheng Nanxuan terus berjalan sampai ke ujung koridor, lalu berhenti dan menoleh menghadap Gambino sambil berkata, "Katakanlah."     

Gambino menatap Sheng Nanxuan dengan tajam dan berkata, "Orang yang menyakiti Gong Mo adalah wanita dari kakak laki-lakimu."     

"Aku tahu."     

"Lalu kenapa kamu tidak memberi tahu Gong Mo?"     

Sheng Nanxuan mengangkat alisnya dan menjawab, "Apa kamu tahu bahwa kakakku dan Gong Mo pernah bersama?"     

Gambino tertegun. Tentu saja ia tahu. Ia juga tahu bahwa Sheng Nanxuan dan Gong Mo adalah teman sekelas saat SMA. Gambino mengetahui hal ini saat ia berada di Nanjiang. Oleh karena itu, Gambino tidak merasa aneh jika sebelumnya Gong Mo pernah berpacaran dengan Sheng Donglin, kemudian menikah dengan Sheng Nanxuan.     

Menurut informasi yang ia dapat, Gong Mo dan Sheng Nanxuan memiliki hubungan yang baik saat berada di bangku SMA. Meskipun mereka berdua tidak berpacaran, namun semua orang di sekitar mereka merasa bahwa Sheng Nanxuan dan Gong Mo adalah sepasang kekasih. Oleh karena itu, fakta bahwa keduanya saling menyukai tidak terbantahkan. Walaupun selama empat tahun di perguruan tinggi mereka tidak bertemu, tetapi mungkin saja keduanya tidak saling melupakan satu sama lain. Jadi ketika keduanya bertemu kembali, benih-benih cinta itu tumbuh lagi.     

"Apa yang sudah kamu selidiki?" tanya Sheng Nanxuan.     

"Semua yang bisa diselidiki." Jawab Gambino. Ia tahu bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa ia selidiki.     

Misalnya saja apa yang terjadi pada malam Sheng Nanxuan diusir dari rumah. Hanya orang yang terlibat saja yang mengetahui masalah itu, sementara mereka semua bungkam, jadi tentu saja Gambino tidak bisa menyelidiki kejadian pada malam itu. Untungnya Gambino tidak mengetahui tentang amnesia Gong Mo karena hanya Sheng Nanxuan yang mengetahui tentang hal itu, bahkan Gong Mo sendiri tidak mengetahuinya.     

"Kondisi Gong Mo sedang lemah, jadi tidak tepat bagi Gong Mo untuk mengetahui kebenaran mengenai masalah ini." Sheng Nanxuan melanjutkan perkataannya, "Lagi pula dia dan kakakku pernah bersama, jadi jika Gong Mo mengetahui hal itu, dia akan berpikir yang tidak-tidak. Saat ini aku hanya ingin dia beristirahat dengan baik. Aku sendiri juga hanya ingin menjaganya dengan tenang. Sementara yang lainnya belum termasuk dalam prioritas utamaku untuk diurus."     

"Benarkah begitu?" Gambino menatap Sheng Nanxuan dengan curiga dan berkata, "Kenapa kamu ada di sana sejak awal?"     

"Maksudmu ketika aku masih kecil?" Tanya Sheng Nanxuan.     

"Ya." Jawab Gambino.     

"Jika aku katakan padamu bahwa aku juga merupakan bahan percobaan, apakah kamu percaya?" Sheng Nanxuan tidak bisa menahan senyumnya dan berkata, "Kamu curiga bahwa aku berusaha menyakiti Gong Mo."     

Gambino mulai memalingkan wajahnya tanpa mengatakan apapun.     

Sheng Nanxuan begitu penasaran dan berkata, "Bukankah kamu ini terlalu memperhatikan Gong Mo? Walaupun kamu menyukai ibunya, kamu juga tidak perlu seperti ini."     

Gambino mengepalkan tangannya dan berkata, "Kamu tidak perlu mengetahui urusanku dengan mereka. Sementara untuk masalah Su Mo, tenang saja, biarkan aku juga menuntut keadilan untuk Gong Mo."     

Sheng Nanxuan mengangkat alisnya dan berkata, "Terserah. Hanya saja saat ini aku tidak punya waktu untuk mengurus Su Mo, jadi tolong jangan mendesak mengenai masalah ini di hadapanku."     

"Baiklah. Kamu adalah suaminya, jadi terserah padamu saja."     

Sesudah Gong Bai menjawab panggilan Ibu Gong, ia berganti pakaian, mengambil dompetnya, dan mengetuk pintu kamar Gong Fei.     

"Pintunya tidak dikunci." Sahut Gong Fei.     

Gong Bai membuka pintu dan melihat Gong Fei yang sedang berdiri di depan cermin sambil memilih pakaian, lalu berkata, "Momo sudah melahirkan. Pergilah bersamaku ke rumah sakit."     

Gong Fei tertegun, lalu mengerutkan keningnya dan berkata, "Aku tidak akan pergi." Setelah menjawa Gong Bai, ia melemparkan pakaian yang ada di tangannya dan kembali mengambil pakaian yang lain, lalu membandingkannya di cermin.     

"Kita semua adalah keluarga, bagaimana bisa kamu tidak pergi?"     

"Keluarga apanya?! Bukankah ibunya berkata bahwa kedepannya mereka tidak akan berhubungan lagi dengan keluarga kita? Di mana harga dirimu? Masih saja kamu memedulikan Gong Mo!"     

"Apa katamu!?" tanya Gong Bai tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.     

"Lupakan saja kalau kamu tidak mendengarnya." Gong Fei memutar bola matanya pada Gong Bai dan berkata, "Jika kamu ingin pergi, pergi saja sendiri! Nanti malam aku harus menghadiri pesta makan malam. Aku tidak punya waktu!"     

"Sekarang masih siang!" sahut Gong Bai dengan kesal.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.