Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Lalu Bagaimana Aku Memanggilmu?



Lalu Bagaimana Aku Memanggilmu?

0Tok! Tok! Tok!     
0

Di luar terdengar suara pintu yang diketuk.     

Ibu Gong berkata, "Silahkan masuk."     

"Nyonya Gong, Nyonya Sheng." Seorang perawat mengintip dari luar pintu dan bertanya, "Ada seseorang yang datang mengunjungi Anda, apakah Anda ingin menemuinya?"     

"Siapa, ya?" ​​Ibu Gong menjulurkan lehernya.     

Perawat itu bergeser, kemudian terlihat sebuah kaki jenjang dengan celana panjang formal yang masuk perlahan. Orang itu terlihat mengenakan sepatu kulit dan dari pakaiannya terlihat bahwa itu merupakan pakaian seorang pria.     

Kemudian pria itu muncul di hadapan mereka berdua. Pria itu adalah Gambino.     

Ekspresi Ibu Gong berubah seketika. Ia mengangkat alisnya dan menunjukkan ekspresi tidak senang.     

Gong Mo menatap Ibu Gong dan berbisik, "Cinta, cinta… Apa itu cinta?"     

Ibu Gong mengedip-ngedipkan matanya. Ia tidak mengerti apa yang putrinya itu bicarakan.     

"Ibu tidak mengerti." lanjut Gong Mo menyelesaikan kata-katanya.     

Akhirnya Ibu Gong mengerti apa yang dimaksud Gong Mo dan langsung memelototi putrinya itu. Kebencian Ibu Gong pada Gambino semakin besar. Ia menoleh dan lagi-lagi menatap Gambino dengan tajam.     

Gambino tersenyum bersalah. Ia berbalik dan mengambil sekeranjang buah juga beberapa kotak suplemen dari bawahannya dan berjalan masuk.     

Gong Mo berusaha duduk. Saat ia mencoba untuk bangun dari tidurnya, tubuhnya masih lemah. Pada akhirnya Gong Mo hanya bisa tetap berbaring.     

Gong Mo meminta maaf pada Gambino dan berkata, "Maaf, aku tidak bisa bangun dan menyapamu."     

"Tidak masalah. Berbaringlah saja." Gambino buru-buru menjawab.     

Meskipun Ibu Gong tidak merasa senang dengan kehadiran Gambino, ia tetap berdiri dari tempat duduknya. Bagaimanapun juga, Gambino datang untuk mengunjungi Gong Mo, jadi ia tidak mungkin mengusirnya begitu saja.     

"Beberapa barang ini aku berikan untuk membantu memulihkan kesehatan Gong Mo." Kata Gambino.     

Gambino menyerahkan barang-barang itu dengan penuh harap dan sedikit gugup. Ia takut Ibu Gong tidak mau menerima barang-barang pemberiannya itu..     

Akan tetapi saat ini Ibu Gong tidak ingin mempermalukan Gambino, jadi ia menerima barang-barang pemberiannya. Saat Ibu Gong memandang barang-barang itu sekilas, ia melihat bahwa semuanya adalah ginseng, tanduk rusa, dan masih banyak yang lainnya. Masing-masing berupa beberapa kotak yang begitu besar dan sepertinya berharga puluhan ribu yuan.     

Seketika itu juga Ibu Gong merasa ragu dan berkata, "Anda terlalu repot-repot."     

"Sudah seharusnya." Gambino memandang Gong Mo yang terbaring di tempat tidur dan berkata dengan iba.     

Ibu Gong terdiam. Apa maksud Gambino dengan mengatakan sudah seharusnya? Hal ini bahkan tidak ada kaitannya dengan Gambino.     

"Duduklah." Ibu Gong berbalik dan meletakkan barang-barang pemberian Gambino, kemudian pergi untuk menuangkan air.     

Gambino memandang Gong Mo dan berkata, "Apakah ada yang terasa tidak nyaman?"     

Gong Mo tersenyum tipis sambil menjawab, "Kondisiku cukup baik. Hanya terasa sedikit sakit, tetapi ini hal yang wajar."     

"Kalau begitu istirahatlah baik-baik." Gambino berkata, "Jika kamu butuh bantuan, kamu bisa memberitahuku."     

"Iya. Kalau begitu sebelumnya aku ucapkan terima kasih."     

"Itu.." Mama Gong datang dengan air, "Tidak ada teh atau kopi di sini. Kamu tidak keberatan jika hanya meminum air putih, bukan?"     

"Tidak." Gambino buru-buru mengambil segelas air yang diberikan oleh Ibu Gong dan segera meminumnya. 'Hah… Air yang dituangkan oleh Rongrong terasa segar dan manis.' Pikir Gambino di dalam hati.     

"Duduklah di sini." Ibu Gong menunjuk ke arah sofa.     

Gambino mengangguk dan duduk di sofa sambil masih menatap Gong Mo yang terbaring di tempat tidur.     

Ibu Gong duduk di depan Gambino, lalu mendorong sepiring buah ke depan pria itu sambil berkata, "Makanlah beberapa buah-buahan ini."     

Pagi ini Yu Qingliu mengirimkan buah-buahan ini, tetapi sayangnya saat ini Gong Mo belum bisa memakannya. Untungnya selama Gong Mo berada di rumah sakit, pasti ada beberapa orang yang menjenguknya, jadi Ibu Gong bisa menyuguhkan buah-buahan ini pada para tamu yang datang.     

Gambino mengangguk sambil meneguk air minumnya.     

Ibu Gong dan Gambino terdiam. Ibu Gong yang merasa canggung, mengambil apel dan mengupasnya.     

Gambino meletakkan gelasnya dan berkata, "Mengurus Gong Mo sendirian pasti sangat sulit, ya?"     

"Aku sudah terbiasa, jadi aku tidak merasa kesulitan."     

Gambino menggerak-gerakkan jari-jarinya yang diletakkan di atas lututnya dan berkata dengan ragu, "Shan Rong..."     

Ibu Gong tiba-tiba mendongak dan menatap Gambino dengan tidak senang. Ia jelas-jelas tidak puas dengan cara Gambino memanggilnya seperti itu.     

Gambino terdiam selama beberapa saat, lalu bertanya pada Ibu Gong, "Lalu bagaimana aku memanggilmu?"     

"Kami bisa memanggilku Nyonya Gong."     

"Lebih baik aku memanggilmu Nyonya Shan saja."     

Ibu Gong memelototi Gambino dengan marah. Ia dengan cepat mengupas apel yang ada di tangannya, lalu meletakkan pisau di piring dan segera memakannya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.