Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Membereskan Mereka Nanti



Membereskan Mereka Nanti

Ibu Gong buru-buru menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku ingin menemani putriku"     

"Mana boleh seperti itu? Pulanglah dulu dan setelah itu kembali lagi besok pagi."     

Ibu Gong tetap menggelengkan kepalanya.     

Yu Qingliu menyela mereka berdua dan mau tidak mau berkata, "Kalau begitu kalian tinggal di kamar pasien saja. Aku akan mengatur kamar pasien VVVIP untuk kalian berdua."     

Sheng Nanxuan menatap Yu Qingliu dengan tajam dan berkata dalam hatinya, 'Apa dia tidak tahu saat ini mereka sedang dalam keadaan apa? Bisa-bisanya Yu Qingliu masih sempat bercanda seperti ini!? Mana ada kamar VVVIP!?'     

"Hah… Ya sudah. Uruslah dirimu sendiri. Nyonya Gong, mari aku antar ke kamar."     

Ibu Gong tetap tidak mau pergi.     

Yu Qingliu berkata, "Besok putri Nyonya akan tinggal di kamar pasien, jadi akan lebih baik jika Nyonya pergi terlebih dulu untuk melihat apa-apa saja yang dibutuhkan."     

"Benar juga." Jawab Ibu Gong dengan cemas dan segera mengikuti Yu Qingliu ke kamar pasien.     

Ketika memasuki kamar itu pasien, Ibu Gong tercengang dan berkata, "Ini..."     

"Kamar ini adalah kamar VIP terbaik yang ada di sini."     

"I.. Ini kamar pasien?!" Sahut Ibu Gong yang kaget bukan main.     

'Sofa, TV, dan lampu kristal. Mana ada kamar pasien yang kurang lebih sama seperti hotel begini!?' Batin Ibu Gong masih tidak percaya.     

Ibu Gong berbalik menghadap Yu Qingliu dan berkata, "Kami tidak akan tinggal di kamar ini."     

"Hah? Kenapa?" Tanya Yu Qingliu yang sama sekali tidak menyangka dengan perkataan Ibu Gong barusan.     

"Tentu saja karena tidak punya uang!" Seru Ibu Gong. "Rumah sakit kalian saja adalah rumah sakit swasta, jadi tentu saja kamar pasien biasa akan sangat mahal. Apalagi dengan kamar VVV atau apalah ini!? Apa rumah sakit ini mau membunuh kami?!"     

"Nyonya tidak punya uang? Bukankah anak menantu Nyonya punya uang?"     

"Mana mungkin dia punya uang?" Ibu Gong tertegun. 'Apa jangan-jangan Sheng Nanxuan benar-benar punya uang?' Batin Ibu Gong.     

"Sudahlah. Lebih baik Nyonya tinggal di sini dulu saja. Kira-kira besok siang, putri Nyonya akan segera di antar ke sini."     

Untuk sesaat Ibu Gong berdiri membatu di pintu masuk, lalu tiba-tiba ia berbalik dengan cepat untuk mencari Sheng Nanxuan.     

Ketika sampai di koridor luar ruang operasi, dari kejauhan Ibu Gong melihat Sheng Nanxuan yang sedang duduk di pintu masuk ruang operasi. Sementara itu, Fang Yang sedang membungkuk dan berdiri di samping Sheng Nanxuan, tampak seperti seseorang yang sedang menunggu perintah dari atasannya.     

Ibu Gong terdiam selama beberapa saat, lalu berbalik dan kembali.     

Tadi semua orang yang menunggu di luar ruang operasi berpakaian bak selebriti. Mereka semua terlihat bukan berasal dari dunia Ibu Gong. Begitu juga dengan Sheng Nanxuan.     

Mungkin saja sejak awal Sheng Nanxuan masih merupakan tuan muda dari keluarga kaya raya.     

Sementara itu di luar kamar operasi...     

Fang Yang melirik punggung Ibu Gong sekilas, lalu berbalik dan berkata pada Sheng Nanxuan, "Su Mo dan Sheng Donglin bersama-sama kembali ke kediamannya. Sepertinya mereka tidak bermaksud untuk kabur. Apa kita perlu membereskan mereka?"     

Sheng Nanxuan terdiam untuk beberapa saat, lalu menjawab, "Saat ini aku tidak punya waktu untuk mengurus mereka. Perintahkan orang untuk mengamati mereka dan jangan sampai mereka melarikan diri. Ketika aku sudah punya waktu, barulah aku akan membereskan mereka nanti."     

"Baik! Lalu keluarga Yu..."     

"Tidak perlu menyulitkan mereka. Mereka sendiri pasti tahu apa yang seharusnya mereka lakukan."     

"Baik!"     

Begitu Gong Mo membuka mata, cahaya yang masuk cukup menyilaukan matanya. Gong Mo merasakan rasa sakit yang terasa samar di perutnya dan sekujur tubuhnya terasa lemah tidak berdaya.     

Sheng Nanxuan tiba-tiba muncul di hadapan Gong Mo dan dengan girang berkata, "Kamu sudah sadar!?"     

Gong Mo menatap Sheng Nanxuan. Begitu melihat mata Sheng Nanxuan yang sembab, Gong Mo berkata dengan lemah, "Ka… Kamu benar-benar terlihat sangat buruk."     

"Benarkah? Besok pasti akan membaik." Jawab Sheng Nanxuan.     

Gong Mo tersenyum. Tiba-tiba Gong Mo teringat akan rasa sakit yang menghujam jantungnya saat ia berada di kamar mandi waktu itu, lalu berkata dengan suara yang parau, "Nanxuan, perutku sakit."     

"Anestesinya sudah habis, jadi tentu saja akan terasa sakit. Kamu jangan bergerak."     

"Bagaimana dengan anak kita?" Tanya Gong Mo sambil membuka kedua matanya. Begitu merasa bahwa anaknya sudah tidak ada, pandangan Gong Mo tiba-tiba kosong.     

"Dia ada di sini. Anak kita sudah lahir."     

"Apa?!" Seru Gong Mo terkejut.     

"Anak kita lahir prematur, jadi tubuhnya cukup mungil. Saat ini dia berada di dalam inkubator. Kata dokter, sebelum anak kita genap berusia satu bulan, dia harus tetap berada di dalam inkubator."     

Gong Mo mendengar perkataan Sheng Nanxuan dengan pandangan kosong dan air mata yang perlahan-lahan meluap di matanya. Gong Mo merasa sedih sekaligus bahagia dan berkata, "Maksudmu anak kita… Anak kita baik-baik saja?"     

"Ya."     

"Bagaimana rupanya? Apa anak kita mirip denganku?"     

"Mirip."     

"Apakah anak kita mirip denganmu?" Gong Mo menangis sambil berbicara.     

"Mirip juga." Jawab Sheng Nanxuan dengan suara yang parau.     

"Ini semua salahku!" Sahut Gong Mo sambil menangis tersedu-sedu.     

"Jangan menangis." Sheng Nanxuan menundukkan kepalanya dan mencium dahi Gong Mo, lalu berkata, "Jangan menangis. Anak kita baik-baik saja."     

"Aku ingin melihatnya."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.