Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Kelahiran Bayi (2)



Kelahiran Bayi (2)

0Sekujur tubuh Sheng Nanxuan menegang dan ia berteriak beberapa kali sambil memegangi wajah Gong Mo. Melihat Gong Mo yang tidak merespon dan ditambah dengan melihat genangan darah di lantai, Sheng Nanxuan berteriak dengan panik pada orang-orang yang berada di sekitarnya, "Di mana Dokter?! Cepat panggil dokter!"     
0

"Biar aku periksa." Yu Qingliu datang dari antara kerumunan.     

Begitu melihat Yu Qingliu, Sheng Nanxuan seolah-olah sedang melihat seorang penyelamat, "Cepat! Cepat! Dia tidak menjawabku!"     

"Dia pingsan! Tentu saja dia tidak menjawab!" Setelah selesai berbicara, Yu Qingliu meletakkan tangannya di atas perut Gong Mo.     

Semua orang melihat dengan seksama apa yang dilakukan oleh Yu Qingliu dengan tegang. Hembusan napas bahkan tidak terdengar, tetapi hanya suara tangisan Lin Jing yang terdengar.     

Lin Lei tiba-tiba menoleh ke arah Lin Jing. Raut wajahnya seketika berubah. Ia mengangkat Lin Jing untuk bangkit berdiri dan tatapannya seolah-olah seperti seorang kanibal.     

Lin Jing menjerit sambil terisak, "Bukan aku!"     

Fang Yang juga menatap Lin Jing dengan wajah yang muram, lalu Lin Jing berkata dengan putus asa, "Benar-benar bukan aku!"     

Mengapa semua orang berpikir seperti itu terhadapnya? Orang terdekatnya, bahkan orang yang pernah mencintainya, apakah semua orang berpikir bahwa ia memiliki hati yang begitu kejam?     

Wajah Fang Yang terlihat suram. Bukan karena Fang Yang berpikir seperti itu terhadap Lin Jing, tetapi karena Lin Jing pernah berkata bahwa ia akan menyingkirkan anak Gong Mo.     

"Diam!" Sheng Nanxuan tiba-tiba berteriak dengan keras.     

Beberapa orang terkejut hingga membatu. Lin Lei menutup mulut Lin Jing dengan tangannya dan mendorong Lin Jing keluar.     

Yu Xinran yang berada di samping berkata, "Semuanya, harap bubar. Ambulans sudah hampir tiba. Jika semuanya menghalangi di sini, tandu tidak akan bisa masuk."     

Yu Qingliu mengangkat rok Gong Mo dan melihat sekilas, lalu berkata pada Sheng Nanxuan dengan raut wajah yang serius, "Anak itu tidak bisa dipertahankan."     

Sheng Nanxuan terkejut dan berkata, "Apa katamu?!"     

"Tidak bisa dipertahankan." Yu Qingliu lagi-lagi berkata, "Gong Mo sudah kehilangan terlalu banyak darah, jadi bayi di dalam kandungannya harus segera dikeluarkan. Sudah berapa lama waktu kehamilannya?"     

Pikiran Sheng Nanxuan tiba-tiba kosong. Ia menunduk dan menatap wajah Gong Mo yang semakin lama semakin pucat.     

Yu Qingliu berteriak, "Aku bertanya! Berapa usia anakmu sekarang?"     

"Tujuh… Tujuh Bulan." Sheng Nanxuan merasa kehilangan seluruh tenaganya dan memeluk kepala Gong Mo erat-erat dengan matanya yang memerah karena sedih. Setetes air mata jatuh begitu saja di pipi Gong Mo.     

"Tujuh bulan dianggap sebagai kelahiran prematur. Selain itu tingkat kelangsungan hidup dalam kasus ini relatif kecil."     

Sementara Yu Qingliu sedang berbicara, paramedis datang dengan membawa tandu.     

Sambil membantu memindahkan Gong Mo ke atas tandu, Yu Qingliu berkata, "Harus segera dilakukan operasi. Tanda-tanda vital wanita hamil ini terus menurun."     

Sejumlah orang menggotong Gong Mo dan bergegas berjalan keluar.     

Begitu berjalan keluar dari hotel, hembusan udara dingin masuk dan semua orang yang hanya mengenakan pakaian pesta seketika bergidik kedinginan.     

Sheng Nanxuan tidak memedulikannya dan terus mengikuti Gong Mo menuju ke ambulans tanpa meninggalkannya selangkahpun.     

Yu Qingliu juga ikut masuk ke ambulans, sementara yang lain membuntuti dengan menggunakan kendaraannya masing-masing.     

Sheng Nanxuan meraih lengan Yu Qingliu dan bertanya, "Dia akan baik-baik saja, bukan?"     

"Dia pasti akan baik-baik saja." Yu Qingliu menarik kembali lengang bajunya dan berkata, "Pilihanmu saat ini adalah apakah kamu menginginkan anakmu atau tidak."     

"Anak..."     

"Singkatnya, menyelamatkan ibu atau menyelamatkan bayinya. Jika kamu ingin menyelamatkan bayinya, maka pasti akan menghambat waktu untuk menyelamatkan sang ibu. Jika melepaskan kehidupan sang bayi, ibunya pasti bisa diselamatkan."     

"Kalau begitu aku akan menyelamatkan sang ibu!" Teriak Sheng Nanxuan dengan putus asa.     

"Oke, oke!" Yu Qingliu segera mengangguk.     

Begitu berada di jalan raya, ambulans segera menuju ke rumah sakit dengan kecepatan tinggi. Fang Yang terpaksa menggunakan identitas Dewa Malam untuk memerintahkan brigade polisi lalu lintas, sehingga pada saat ini terdapat polisi lalu lintas di kedua sisi ambulans yang memberikan komando agar membiarkan ambulans dapat lewat dengan mudah.     

Jalanan yang lancar membuat ambulans tiba di rumah sakit dalam waktu kurang dari lima menit.     

Dalam kurun waktu lima menit, dokter sudah menyuntik Gong Mo, memasang infus, dan memakaikan masker oksigen.     

Setelah turun dari mobil, Gong Mo langsung didorong menuju ke ruang operasi.     

Yu Qingliu menghela nafas lega. Ketika melihat noda darah yang ada di tangannya, Yu Qingliu berbalik untuk mencuci tangannya.     

Melihat lampu merah di ruang operasi yang menyala, sekujur tubuh Sheng Nanxuan terasa lemas. Ia tergeletak di lantai dan bersandar tidak berdaya pada dinding.     

'Bagaimana bisa seperti ini?' Pikir Sheng Nanxuan.     

'Jelas-jelas beberapa menit yang lalu masih baik-baik saja.' Batin Sheng Nanxuan tidak paham.     

Ini semua karena dirinya. Tidak seharusnya ia mengobrol dengan seseorang. Seharusnya ia mengikuti kemanapun istrinya itu melangkah.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.