Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Kelahiran Bayi (1)



Kelahiran Bayi (1)

0Ketika Gong Mo berjalan beberapa langkah, ia mendengar bunyi suara langkah sepatu hak tinggi di belakangnya.     
0

Awalnya Gong Mo mengira itu Lin Jing, tetapi kemudian Gong Mo berpikir bahwa seharusnya Lin Jing tidak akan keluar secepat itu, jadi itu pasti orang lain.     

Karena sedang hamil Gong Mo berjalan dengan pelan, jadi ia menyingkir ke samping untuk memberi jalan pada orang itu. Baru saja Gong Mo hendak menyingkir, tiba-tiba ia di dorong dari belakang.     

"Ah!" Gong Mo berteriak dan karena tidak sempat mengelak, ia pun segera terjatuh ke lantai.     

Begitu Gong Mo memikirkan anak yang ada di dalam perutnya, ia buru-buru dengan cepat mengulurkan tangannya dan menahan tubuhnya pada dinding yang ada di sebelahnya. Akan tetapi pada akhirnya Gong Mo tetap terjatuh di lantai dan tidak kuat untuk menopang tubuhnya.     

Ujung-ujung kuku Gong Mo menggores dinding dengan suara yang nyaring, sehingga seketika Gong Mo merasakan sakit pada ujung-ujung jarinya itu.     

Brak!     

Gong Mo terjatuh di lantai dan segera merasakan kesakitan yang lebih parah pada perutnya.     

"Tolong!" Gong Mo yang merasakan kesakitan tidak sanggup berteriak dan meminta pertolongan dengan tubuh yang gemetar.     

Sebuah tangan tiba-tiba terulur dari belakang. Gong Mo melihat kuku yang berwarna merah muda, lalu tangan itu menutupi mulut Gong sehingga ia tidak dapat bersuara.     

Tiba-tiba Gong Mo merasakan sakit yang begitu hebat datang dari pinggangnya. Satu kali… Dua kali.. Tiga kali...     

Gong Mo merasa itu pasti adalah sepatu hak tinggi! Orang itu menginjaknya dengan sepatu hak tinggi!     

"Huhu..." Gong Mo menangis kesakitan dan hampir pingsan, tetapi demi anak yang ada di dalam perutnya, Gong Mo masih berusaha bertahan dengan kekuatan terakhirnya.     

Orang itu menginjaknya lima kali, lalu menarik kakinya dari Gong Mo sedikit demi sedikit dan melepaskan tangannya yang menutupi mulut Gong Mo dengan perlahan.     

Dari mulut Gong Mo perlahan-lahan terdengar beberapa kali erangan, tetapi suaranya sangat kecil, bahkan hampir tidak terdengar.     

"Nanti kita akan pergi ke mana?" terdengar suara seorang pria.     

Orang itu berdiri dengan terkejut, lalu segera melepaskan Gong Mo dan berlari keluar dari muka kamar mandi.     

Gong Mo yang setengah sadar mengedipkan matanya dan melihat sepasang sepatu hak tinggi berwarna merah fusia.     

Merah fusia.     

Gong Mo sepertinya pernah melihat sepatu itu.     

Gong Mo ingat bahwa saat berada di ruang perjamuan, sepertinya ia melihat ada seseorang yang mengenakan gaun dengan warna yang sama, tetapi siapa!?     

"Ada apa ini?!" ​​kedua pria yang baru saja keluar dari kamar mandi terkejut.     

"Sepertinya seorang wanita hamil! Apa jangan-jangan dia akan melahirkan?"     

"Hei!" Salah satu dari kedua pria itu berlari ke arah Gong Mo. Begitu melihat wajah Gong Mo yang pucat, ia bertanya dengan tegang, "Apakah kamu baik-baik saja? Apa mau dibantu untuk berdiri?"     

"Sepertinya lebih baik aku pergi meminta bantuan saja! Kamu jaga dia dulu! Aku akan memanggil ambulans." Pria yang lain bergegas keluar dengan panik.     

Ketika pria itu melihat Gong Mo terbaring di lantai, ia dengan ragu membalikkan tubuh Gong Mo dan membiarkannya terlentang.     

Setelah ia membalik tubuh Gong Mo, akibatnya ia melihat begitu banyak genangan darah di lantai. Pria itu begitu ketakutan hingga terjatuh ke lantai.     

Mama Mia! Di hari pertama tahun baru, ia langsung melihat sesuatu yang merah seperti ini! Bukankah ia sangat sial? Selain itu, bagaimana jika keluarganya datang dan menuduh dirinya sudah mencelakakan wanita yang ada di depannya ini?     

Di Saat itu, Lin Jing keluar. Begitu melihat Gong Mo terbaring di lantai, ia terkejut bukan main.     

Awalnya, sekilas Lin Jing tidak mengenali Gong Mo, tetapi ia merasa gaun yang dikenakan wanita itu begitu tidak asing dan ditambah dengan perut yang besar. Siapa lagi kalau bukan Gong Mo?     

Lin Jing bergegas berlari menghampiri Gong Mo dan terjatuh ke lantai dengan ketakutan, lalu berkata, "Hei! Apa kamu baik-baik saja? Apa yang kamu lakukan?! Cepat bangun!"     

Wajah Lin Jing berubah ketakutan hingga tulang-tulangnya merinding.     

'Bagaimana ini?!' Batin Lin Jing.     

Bisa-bisa kakak laki-lakinya dan Sheng Nanxuan mengira bahwa Lin Jing yang sudah melakukannya.     

Padahal ia tidak melakukan apa-apa!     

Tamat sudah! Lin Jing juga tidak bisa menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Begitu dirinya keluar, Gong Mo sudah seperti itu. Ditambah lagi, tidak ada CCTV di sini.     

"Ayo cepat bangun!" Teriak Lin Jing putus asa. Begitu Lin Jing melihat semakin banyak darah tergenang di lantai, ia mulai menangis ketakutan.     

"Gong Mo!" Tiba-tiba teriakan Sheng Nanxuan terdengar.     

Lin Jing mengangkat kepalanya dan melihat sekelompok besar orang bergegas menghampiri mereka, tetapi Sheng Nanxuan tiba terlebih dulu.     

"Gong Mo!" Begitu Sheng Nanxuan sampai di hadapan Gong Mo, ia merengkuh bagian atas tubuh Gong Mo ke dalam pelukkannya.     

Sementara Gong Mo tidak sadarkan diri dan seluruh wajahnya terlihat pucat tidak bernyawa.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.