Istri Kebingungan: Suami Misterius Susah Ditebak

Iri



Iri

0"Kebetulan sekali dia juga menulis novel." Kata Gambino terkejut.     
0

Sheng Nanxuan melirik Gambino. Sepertinya Gambino sudah memeriksa semua detail keluarga Gong Mo. Apa baik jika terus bersandiwara seperti ini?     

Gong Mo mengerutkan bibirnya dan tidak berkomentar karena ia sendiri tidak tahu harus berkata apa. Gong Mo bahkan sama sekali tidak memiliki ingatan terhadap Gong Xing, jadi ketika nama Gong Xing disebut, Gong Mo tidak tahu harus berkata apa. Jika bersama dengan Shan Rong, Gong Mo masih bisa bertanya pada Shan Rong mengenai beberapa hal dan membiarkan Shan Rong memulai topik ini.     

Tapi jika dengan orang asing ini, apa yang bisa mereka bicarakan?     

"Aku sudah membaca buku yang dia tulis dan karyanya benar-benar bagus." Gambino berkata, "Di antaranya terdapat sebuah novel seni bela diri yang benar-benar menakjubkan. Aku selalu menyukai novel seni bela diri Cina yang memiliki perasaan yang tidak dapat ditemukan di dalam budaya dari negara lain."     

Gong Mo masih tidak berkomentar.     

Gambino menatap Gong Mo dan mencoba melihat ekspresi wajah Gong Mo, tetapi Gong Mo terus menundukkan kepalanya. Gambino berpikir sejenak, lalu bertanya, "Apakah Gong Xing dan ibumu bercerai?"     

"Tidak, ayah meninggal." Gong Mo menarik napas dalam-dalam, lalu melanjutkan perkataannya, "Aku belum genap berusia dua tahun ketika ayah pergi, jadi aku tidak memiliki bayangan apapun mengenai ayah. Hanya ibu yang pernah menunjukkan foto ayah padaku."     

Gambino perlahan mengepalkan tinjunya dan berkata, "Maaf."     

"Tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa." Gong Mo tersenyum dan berkata, "Aku tidak menduga bahwa hari ini akan ada tamu dari jauh yang menyebut soal ayah. Jika ayah melihat dari langit, ayah tentu akan senang."     

"Kalau begitu selama beberapa tahun ini, ibumu tidak pernah menikah lagi."     

Gong Mo menatap Gambino dan tidak bisa menahan tawanya, lalu berkata, "Gordon, ibuku sangat menyukai ayahku. Jadi, kamu tidak perlu bertanya tentang ibuku lagi."     

Gambino menatap Gong Mo dan terdiam selama beberapa saat sambil menundukkan kepalanya, lalu berkata, "Aku benar-benar iri pada ayahmu"     

Gong Mo mengatupkan bibirnya dan tidak berkomentar.     

Ada banyak alasan mengapa Ibu Gong masih melajang. Jika pemikiran Gambino yang seperti itu dapat menghentikan pendekatannya terhadap Ibu Gong, maka biarkan Gambino berpikir seperti itu saja.     

"Bukankah kamu mengatakan bahwa ada hal yang berkaitan dengan novel yang ingin kamu diskusikan?" Tiba-tiba Sheng Nanxuan berkata.     

Gong Mo juga bertanya, "Benar! Apakah Tuan Gordon ingin menulis tentang seni bela diri?"     

Gong Mo merasa bahwa spekulasinya ini terlalu konyol, jadi Gong Mo sudah tidak mampu lagi menahan tawanya.     

Gambino adalah orang Italia, jadi akan sangat sulit bagi Gambino untuk menulis dalam bahasa Cina. Apalagi mengenai seni bela diri.     

"Mungkin akan agak sulit untuk menulis tentang Seni Bela Diri." Gambino tersenyum dan berkata, "Tetapi tiba-tiba aku ingin mencoba menulis dalam bahasa Cina. Aku sudah membaca cerita pendek modern yang ditulis oleh ayahmu, jadi aku berpikir apakah aku juga dapat menulis beberapa cerita pendek. Misalnya seperti cerita mengenai hal apa yang terjadi pada seorang warga negara asing sesudah tiba di Cina. Jika menulis mengenai hal ini, seharusnya akan sangat menarik."     

"Bagus juga. Jika Tuan Gordon yang menulis, aku pasti akan membacanya." Gong Mo berkata, "Melihat bukumu yang sebelumnya dapat membuatku merasakan kemampuanmu, jadi aku percaya tidak peduli genre apapun yang kamu tulis, kamu tidak akan membuat pembaca kecewa."     

"Akan tetapi ada banyak hal yang tidak aku pahami tentang Cina. Jika saat menulis aku menemui hambatan, bisakah aku meminta bantuanmu?"     

Begitu mendengar perkataan Gambino, Gong Mo menatap Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan menyipitkan matanya dan menatap Gambino, lalu berkata dengan tidak senang, "Diberi hati jangan meminta jantung!"     

Gambino menunduk, menyesap kopinya perlahan dan mengabaikan perkataan Sheng Nanxuan.     

Gong Mo mencium adanya bau peperangan di antara mereka berdua. Gong Mo benar-benar takut mereka akan berkelahi di sini, jadi ia buru-buru berkata, "Sudah malam, kami sudah harus pergi." Setelah selesai berbicara, Gong Mo menarik-narik lengan Sheng Nanxuan.     

Sheng Nanxuan bangkit berdiri dan mengulurkan tangan untuk membantu Gong Mo sambil berkata, "Berhati-hatilah."     

Gong Mo berkata pada Gambino, "Kalau begitu kami permisi dulu."     

Gambino buru-buru menatap Gong Mo, lalu melihat perut Gong Mo yang sudah sangat besar dan bertanya dengan rasa peduli, "Kapan waktu kelahiranmu? Aku sepertinya masih akan berada di Cina untuk beberapa waktu, jadi aku akan memberikan ucapan selamat ketika waktu kelahiranmu tiba."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.